Berita Viral

BARESKRIM Polri Tangani Kasus Vina dari Awal Lagi, Pengakuan Dede Dipaksa Iptu Rudiana Diselidiki

Polri akhirnya membuka penyelidikan terkait pengakuan Dede yang memberikan kesaksian palsu dalam kematian Vina dan Eky. 

HO
Polri akhirnya membuka penyelidikan terkait pengakuan Dede yang memberikan kesaksian palsu dalam kematian Vina dan Eky.  

Melihat Dedi Mulyadi yang tampak terisak, Otto menepuk bahu politikus Gerindra itu, seakan memberi penguatan.

Sebagai pengacara, lanjut Otto, kerap melihat kasus serupa mirip Dede. Bahkan ia juga juga menyebut kasus Jessica Wongso.

Alasan Dedi Mulyadi Menangis

Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi menjelaskan alasannya menangis saat mendengar pengakuan dan rasa bersalah Dede.

Pertama, yang dipenjara dalam kasus Vina berprofesi sebagai kuli bangunan.

"Rakyat kecil, strata hidup yang sosial yang paling rendah di Indonesia dari sisi pendapatan," jelasnya.

Kedua, yang diatur untuk memberikan kesaksian palsu tragedi Vina dan Eky tersebut juga kuli bangunan.

Ia pun mempertanyakan mengapa orang yang dipenjarakan adalah orang tidak berdosa dan yang memenjarakan yaitu saksi palsunya juga orang yang tidak berdosa.

"Kenapa rakyat kecil selalu jadi korban dalam setiap kepentingan perorangan?" kata Dedi.

Menurut Dedi yang ikut menelusuri kasus Vina, para saksi memiliki alasan tersendiri kenapa enggan bersuara selama 8 tahun ini.

Alasan pertama, lanjutnya, saksi seperti Dede memiliki ketakutan karena tidak memiliki pendampingan hukum.

"Mereka merasa kalau muncul, siapa yang akan jadi pembelanya? Harus bayar dari mana?"

Baca juga: Panas Terik di Kota Medan Hari Ini, Suhu Sampai 34 Derajat Celcius, Berikut Pesan Dinas Kesehatan

Baca juga: Pelaku Bobol Ruko di Jalan Aksara Ditangkap Warga, Polisi Sebut Korban Tidak Mau Bikin Laporan

Alasan kedua, mereka takut jika berurusan dengan hukum dan penegakan hukum, akan menghabiskan sebagian besar waktu yang bisa dipakai untuk aktivitas lain.

"Mereka kehabisan waktu untuk menjadi saksi di pengadilan. Waktu itu bagi mereka adalah uang untuk beras, waktu bagi mereka adalah uang beli token listrik, waktu adalah uang untuk bayar anak-anak sekolah mereka, dan waktu adalah uang untuk kehidupan mereka setiap hari," jelasnya.

Ketika ditanya mengapa ikut melakukan penelusuran terkait kasus Vina, Dedi menyebut, tak ada niat untuk menginvestigasi kasus tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved