Sumut Terkini
Suasana Rumah Duka Sekeluarga Tewas Ditabrak Kereta Api di Desa Sumberjo Dibanjiri Pelayat
Rumah korban hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian tepatnya di Dusun Srimulya B Desa Sumberjo. Tetangga korban berdatangan
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Salomo Tarigan
Disebut kalau keluarga besar korban masih berada di perjalanan karena tinggal di Dolok Sanggul dan Indrapura.
Tangis Histeris Pesah saat 6 Jasad Tiba
Tangis histeris pecah saat 6 jenazah korban tewas tiba di rumah duka.
Jenazah Ramses Manulang (52) menjadi jenazah pertama yang dibawa ambulans RSUD Amri Tambunan ke rumah duka.
Setelah itu datang mobil ambulans yang membawa jenazah David Manulang (22).
Pantauan Tribun Medan jenazah keduanya tiba di rumah duka sekitar pukul 19.40 WIB.
Saat itu sudah ramai ratusan warga termasuk para tetangga.
Tangisan Setia Manulang (14) anak bungsu korban yang saat itu terdengar paling kencang.
Meski tidak banyak mengeluarkan kata-kata namun tangisannya terdengar meraung.
Wajahnya tampak sembab saat itu. Beberapa tetangga tampak menguatkannya.
"Sabar ya kau boru (anak perempuan, red)," peluk para tetangga.
Setia yang masih kelas 1 SMP ini tidak mau jauh dari peti jenazah ayah dan abangnya.
Saat itu jenazah ditempatkan di ruang tengah.
Ia tampak menangis setiap jenazah dibuka dari peti.
Setia Manulang merupakan anak bungsu Ramses Manulang (52) dan Herawati Manurung (51).
Setia tidak ikut dalam rombongan ketika hendak jalan-jalan ke Medan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Potret-bersama-keluarga-Manullang-semasa-hidup_Kereta-Api-vs-Rush_.jpg)