Berita Nasional

Analisis Oegroseno, Pelaku Pembunuhan Eky Vina Seorang Mafia, Iptu Rudiana Diminta Jujur ke Kapolri

Hal itu lantaran, penghilangan nyawa Eky, yang notabene anak polisi, Iptu Rudiana, dan kekasihnya, Vina, itu dilakukan dengan sadis.

Kolase Tribun Medan
Iptu Rudiana dan Oegroseno 

TRIBUN-MEDAN.com - Eks Wakapolri era 2013-2014, Komjen (Purn) Oegroseno mengungkap analisisnya soal pelaku pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon 2016 silam.

Menurutnya, sejoli 16 tahun itu dibunuh oleh mafia yang memiliki dendam luar biasa.

Hal itu lantaran, penghilangan nyawa Eky, yang notabene anak polisi, Iptu Rudiana, dan kekasihnya, Vina, itu dilakukan dengan sadis.

Oegroseno meminta polisi menyelidiki bisnis di balik Eky atau Vina yang bisa saja berakibat pada pembunuhan itu.

"Analisa kita kan banyak waktu itu Pak. Kalau sampai sadis seperti ini, bukan ukuran manusia yang dendam biasa, bukan."

"Ini mafia, tapi mafia apa saya gak tahu. Apa mafia kaitan dengan, dilihat, ada gak bisnisnya Eky yang kira-kira misalnya dagang, atau Vina mungkin bisnis lain lah," kata Oegroseno di kanal Youtube Abraham Samad SPEAK UP, Kamis (18/7/2024).

Kadiv Propam 2009-2010 itu juga menganalisis kemungkinan adanya urusan nakoba di balik pembunuhan Vina dan Eky.

Oegroseno Bakal Jadi Wakapolri
Oegroseno Bakal Jadi Wakapolri (ist)

"Atau mungkin bisa juga dengan narkoba dan sebagainya," kata Oegroseno.

"Ini pasti ada latar belakang yang mengakibatkan kedua anak manusia ini sampai dibunuh dengan cara-cara yang sadis," imbuhnya.

Oegroseno melihat kesadisan pembunuhan Vina dan Eky pada luka di kepalanya.

Menurutnya, kedua korban disiksa terlebih dahulu, lalu dipasangkan helm untuk kemudian dibuang di Flyover Talun pada 27 Agustus 2016 silam.

"Seperti kalau dia helmnya masih utuh, tapi di sini ada luka berat, apa tidak dipukul dulu baru helmnya dipakaikan kembali."

"Selain dipukul disiksa masih dalam keadaan hidup, setengah hidup, sampai setengah mati sampai akhirnya meninggal," kata Oegroseno.

Minta Iptu Rudiana Cerita ke Kapolri

Oegroseno pun melihat sosok kunci dari kasus ini adalah Iptu Rudiana, yang pada 2016 masih berpangkat Aiptu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved