Pemko Siantar

Minta Dukungan Orangtua, Dinkes Siantar Akan Laksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah Agustus 2024

Dinkes Kota Pematangsiantar akan melaksanakan Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2024.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ilham Akbar
Tribun Medan/HO
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar akan melaksanakan Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2024. 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pematangsiantar akan melaksanakan Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2024. Adapun sasarannya adalah siswa dan siswi pelajar Sekolah Dasar se-Kota Pematangsiantar.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar, Misran Fais mengatakan bahwa saat ini mereka sedang menunggu data jumlah dari Dinas Pendidikan dan Kemenag RI, yang menaungi beberapa sekolah dasar di Siantar.

"Sasaran pelaksanaan BIAS adalah anak kelas 1, 2, 5 dan 6. Anak kelas 1 akan mendapatkan imunisasi MR dan DT, anak kelas 2 dan 5 akan mendapatkan imunisasi Td, sedangkan anak Perempuan kelas 5 dan 6 akan mendapatkan imunisasi HPV," kata Misran Fais, Jumat (19/7/2024).

Pelaksanaan BIAS dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Agustus untuk Imunisasi MR dan HPV serta bulan November untuk imunisasi DT dan Td.

Diterangkan Fais, setiap anak usia sekolah harus dipastikan memiliki riwayat imunisasi rutin lengkap yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan anak usia sekolah terhadap penyakit Campak, Rubela, Tetanus, dan Difteri.

Minta Dukungan Orangtua, Dinkes Siantar Akan Laksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah Agustus 2024 2

Pada anak usia sekolah, vaksin yang diberikan adalah vaksin measles-rubella (MR) yang dapat mencegah penyakit campak dan rubela. Vaksin lain yang diberikan adalah DT dan Td yang bermanfaat untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis).

Khusus siswi SD, kata Misran, imunisasi ini memberikan kekebalan bagi anak perempuan usia sekolah terhadap penyakit kanker leher rahim.

"Imunisasi sekolah ini harga imunisasinya cukup mahal. Jadi kita edukasi kepada masyarakat lewat tokoh agama," katanya.

Diterangkan Fais, peran serta orangtua dalam mendukung kegiatan ini adalah penting bagi ke sesama pelajar Sekolah Dasar itu sendiri. Menurut Fais, bila orangtua tidak mendukung imunisasi, maka kantong kantong kasus/wabah virus di sekolah akan meningkat.

"Kalau satu pelajar atau separuhnya yang hanya mendapat imunisasi, itu kantong risiko penularan masih tinggi. Makanya Imunisasi itu harus lengkap dan menjadi kelanjutan dari Imunisasi bayi," katanya.

(adv)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved