Sumut Memilih

USAI Coklit, KPUD Toba Bakal Evaluasi, Ini Penjelasan Ketua KPUD Toba Sugar Sibarani

Dari Kemendagri, mereka telah mendapatkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4).

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MAURITS PARDOSI
Ketua KPUD Toba Sugar Sibarani. 

TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Toba sedang mengejar perampungan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data peserta pemilih.

Ketua KPUD Toba Sugar Sibarani menjelaskan, hari ini, Rabu (17/7/2024), proses coklit harus rampung.

Lalu, mereka akan melakukan evaluasi terkait proses coklit.

"Proses coklit sudah mencapai 98 persen. Belum ada uji petik dari bawaslu," ujar Sugar Sibarani, Rabu (17/7/20244).

"Arahan kita bahwa hari ini, Rabu (17/7/2024), proses coklit harus selesai. Dan sisa waktu hingga tanggal 24 Juli 2024, kita akan lakukan proses coklit tersebut untuk melihat apakah ada yang masih kurang atau yang tertinggal," sambungnya.

Dari Kemendagri, mereka telah mendapatkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4).

Hasil proses coklit yang sudah berjalan akan disinkronkan dengan DP4 hingga mendapatkan data yang lebih akurat soal jumlah peserta pemilih di Kabupaten Toba jelang pemilihan kepala daerah (pilkada).

"Ada data pascadiserahkannya DP4 dari Kemendagri ini, itulah yang akan kita sinkronkan dengan hasil coklit ini. Karena ada saja data yang bertambah dengan adanya perpindahan penduduk, peralihan status dan hal-hal lain yang muncul," sambungnya.

Dalam DP4 yang diperoleh, mereka juga harus melihat secara detail apakah yang bersangkutan telah pindah ke daerah lain, berubah status, meninggal, atau hal lain yang dapat atau mengurangi atau menambah peserta pemilih di Toba.

"Kalau ada yang meninggal, harus dilengkapi dengan bukti-bukti. Kalau dia pindah keluar dan masuk, harus disertai dengan bukti-bukti. Misalnya kalau pindah masuk harus dibuktikan dengan adanya KTP terbaru yang bersangkutan," sambungnya.

Selanjutnya, mereka juga memiliki akses untuk menjangkau Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

"Kita juga punya akses ke data SIAK untuk melihat apakah yang bersangkutan benar adalah penduduk kita atau sudah pindah ke kabupaten lain," sambungnya.

"Kependudukan ini kan dinamikanya tinggi terhadap pergeseran penduduk. Termasuk data-data yang terbaru dengan adanya perubahan status, misalnya sudah masuk ke instansi TNI - Polri  atau mungkin saja baru pensiun," sambungnya.

Data DP4 yang mereka peroleh dari Mendagri, jumlahnya sebanyak 152 ribuan. Sementara DPT di Toba ada sebanyak 149.949 orang.

"DPT kita 149.949, sementara DP4 yang masuk ke kita itu sudah lebih dari 152 ribu. Sudah ada penambahan, namun dalam DP4 itu ada saja kemungkinan berkurang dengan adanya data ganda," sambungnya.

Proses coklit masih berjalan dan kemungkinan sepekan kedepan pihaknya melakukan evaluasi terkait hasil coklit di lapangan oleh pantarlih.

(cr3/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved