Olimpiade Paris 2024

Prancis Larang Atletnya Berhijab di Olimpiade Paris 2024, IOC Buang Badan Tak Mau Terlibat

para atlet muslimah Prancis yang mengenakan hijab, mau tidak mau harus merelakan mimpinya untuk mentas di ajang bergengsi tersebut.

KIRILL KUDRYAVTSEV/AFP
Para peraih medali taekwondo di Olimpiade Rio 2016, (ki-ka) Eva Calvo Gomez (Spanyol), Jade Jones Britania Raya), and Kimia Alizadeh Zenoorin (Iran) dan Hedaya Wahba (Mesir) di kategori -57kg putri 

TRIBUN-MEDAN.com - Prancis melarang atlet muslimat mengenakan seragam saat tampil di Olimpiade Paris 2024, sementara sikap IOC lemah dan tak mau terlibat.

Persoalan Prancis yang melarang atletnya berhijab pada Olimpiade Paris 2024 masih terus menggema.

Banyak yang mungkin tidak sadar, bahwa sejak tahun lalu, Prancis telah mengeluarkan keputusan bahwa mereka melarang para atlet perempuan mengenakan hijab atau sejenis penutup kepala apapun pada pesta olahraga terbesar empat tahunan tersebut.

Dengan kata lain, para atlet muslimah Prancis yang mengenakan hijab, mau tidak mau harus merelakan mimpinya untuk mentas di ajang bergengsi tersebut.

Baca juga: Rusia Dilarang Ikut Olimpiade Paris 2024, Negara Vladimir Putin Bayar Ganti Rugi ke Atlet

"Sedih sekali, ini hal memalukan yang terjadi di tahun 2024 sekarang ini, dengan menghalangi mimpi-mimpi (para atlet) hanya karena sehelai kain," ucap seorang wanita yang disamarkan namanya, pada Amnesty Intetnational.org.

Di Prancis, atlet perempuan muslim dilarang mengenakan penutup kepala dalam bentuk apapun.

Bahkan tidak hanya berlaku di Olimpiade, tetapi larangan hijabini juga di level olahraga di beberapa cabang seperti sepak bola, basket, voli, baik di tingkat profesional maupun amatir.

Salah satu pebasket putri Prancis yang sekarang berhijab, Helene Ba, mengaku sangat kecewa dan mentalnya terpengaruh.

Baca juga: Kylian Mbappe Cuma Pidato Singkat di Perkenalan Real Madrid, Takut Menangis?

Dia sudah tidak diperbolehkan berkompetisi sejak Oktober 2023.

"Secara mental itu juga sangat sulit karena Anda merasa sangat dipinggirkan," kata Helene Ba.

"Terutama jika Anda sedang berada di bangku cadangan lalu wasit memerintahkan Anda pergi ke tangga tribun, lalu semua orang melihat Anda, berjalan dengan penuh rasa malu dan aneh," tandasnya.

Kebijakan Prancis yang melarang atletnya berhijab, terutama jelang Olimpiade Paris 2024 ini telah dianggap bagian dari rasisme.

Serta melanggar hak asasi manusia.

Baca juga: Resmi! Gareth Southgate Mundur dari Pelatih Timnas Inggris Usai Gagal Juara Euro 2024

"Jelas ini merupakan pelanggaran terhadap Piagam, nilai-nilai dan ketentuan Olimpiade, serta serangan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan fundamental kami," ucap Helene Ba kepada Ouest-France.fr.

"Saya pikir ini akan menjadi momen memalukan bagi Prancis," tegasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved