Kebakaran di Perbukitan Samosir

Karhutla di Perbukitan Samosir, Dishut Provsu: Ada Dugaan, Api Berasal dari Pinggir Jalan

Ada dua lokasi karhutla tersebut yakni kawasan Pusuk Buhit dan kawasan Hutan Lindung Siarubung/ Dolok Sijonaha Desa Sipitu Dai

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Kebakaran yang terjadi di Samosir, Senin (15/7/2024).  Karhutla tersebut diperkirakan terjadi sejak Jumat (12/7/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi di Samosir yang merambat hampir 100 hektar kawasan perbukitan.

Kabid Pembinaan Hukum Dishut dan LH Sumut Zainuddin Harahap mengatakan, bagaimana kondisi di lapangan.

Ia menyebutkan ada dua lokasi karhutla tersebut yakni kawasan Pusuk Buhit dan kawasan Hutan Lindung Siarubung/ Dolok Sijonaha Desa Sipitu Dai, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir. Saat ini yang masih alami kebakaran adalah kawasan Desa Sipitu Dai, Kecamatan Sianjur Mulamula.

"Informasi dari lapangan  ada dua titik kebakaran yakni kawasan Pusuk Buhit dan Desa Sipitu Dai, Kecamatan Sianjur Mulamula. Itu sudah diketahui sejak hari Jumat (12/7/2024) dan hari Sabtu (13/7/2024) sudah dilakukan pemadaman untuk kawasan Pusuk Buhit," terang Zainuddin Harahap, Senin (15/7/2024).

Api terlihat berkobar di perbukitan yang ada di Samosir
Api terlihat berkobar di perbukitan yang ada di Samosir (Instagram/@ceritamedan)

Selanjutnya, ia menjelaskan, kawasan perbukitan terjal dan curam ini mengakibatkan petugas yang berada di lapangan kesulitan melakukan pemadaman. Ditambah lagi, lokasi tersebut ditumbuhi ilalang yang mudah terbakar.

"Untuk lokasi yang pertama itu telah berhasil dipadamkan apinya. Yang lokasi kedua ini masih terjadi kebakaran. Kita coba mengupayakan agar api tak menyebar mengingat kondisi angin cukup kencang. Maka potensi api menyebar pun ada," sambungnya.

"Kita tetap mengupayakan pemadaman. Kita sudah komplit personilnya; Manggala Agni, TNI - Polri, Pemkab Samosir bahu membahu untuk melakukan pemadaman. Dan, pihak Dishut akan menambah jumlah personilnya lagi," terangnya.

Selain itu, angin kencang mengakibatkan api mudah menyebar dan bahkan ilalang yang sudah terbakar tersebut terbawa angin sehingga dapat menambah titik api.

"Bisa mencapai 100 hektar kalau dengan kondisi saat ini, angin kencang. Tambah lagi dengan banyak lalang dan musim kemarau," tuturnya.

Hingga saat ini, ada dugaan kebakaran tersebut berasal dari pinggir jalan. Namun pihaknya belum bisa memastikan soal penyebab kebakaran tersebut.

"Kondisi berbukit, terjal atau curam. Saat ini, api itu berasal dari pinggir jalan. Maka, dugaan kita adalah adanya akibat aktivitas manusia," terangnya.

"Apinya menaik dan kita alami kesulitan padamkan api dan juga sangat berbahaya bagi petugas," tuturnya.

Karena medannya terjal dan penuh dengan ilalang kering, pihaknya menggunakan alat dan memadamkan api secara manual.

Kebakaran yang terjadi di Samosir, Senin (15/7/2024).  Karhutla tersebut diperkirakan terjadi sejak Jumat (12/7/2024).
Kebakaran yang terjadi di Samosir, Senin (15/7/2024).  Karhutla tersebut diperkirakan terjadi sejak Jumat (12/7/2024). (HO)

"Kita enggak mungkin langsung naik ke atas karena lahan yang di bawah masih terbakar. Maka kita upayakan menggunakan alat-alat canggih karena tak bisa dilalui kendaraan. Maka kita gunakan jet shooter secara manual dan alat lainnya," pungkasnya. 

(Cr3/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved