Kesehatan

Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi? Apa Dampak yang Terjadi Jika Terlalu Banyak Mengonsumsi Kafein

Ibu hamil yang mengonsumsi kopi bisa saja mengalami masalah dan berdampak pada perkembangan janin. Masalah utama adalah bisa memicu anemia

Editor: Array A Argus
Shutterstock
Ilustrasi ibu hamil minum kopi 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kebiasaan minum kopi sudah menjalar ke semua lapisan masyarakat, baik kalangan dewasa maupun remaja. 

Bagi mereka yang terbiasa minum kopi, kebutuhan kafein akan sulit dihilangkan.

Bahkan, begitu pagi menjelang, para pecinta kopi langsung mengambil gelas, dan menyeduh kopi kesukaannya.

Meski kopi memiliki manfaat bagi tubuh, tapi tidak semua orang bisa menikmatinya dengan mudah.

Misalnya saja ibu hamil.

Baca juga: Awas! Jangan Berlebihan Minum Kopi, Ini 5 Masalah yang Bisa Terjadi Jika Kebanyakan Konsumsi Kafein

Sering ada pertanyaan, apakah ibu hamil boleh minum kopi?

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil masih bisa minum kopi.

Dengan catatan, harus sesuai dengan takaran yang sudah ditentukan. 

ACOG menyarankan, agar ibu hamil membatasi kafein kurang dari 200 miligram (mg) per hari.

Perkiraannya adalah satu cangkir kopi dengan ukuran 8 ons, tergantung pada mereknya.

Baca juga: Resep Es Kopi Nangka, Sudah Pernah Coba? Berikut Cara Pembuatannya

Ibu hamil yang mengonsumsi kafein 300 mg atau lebih dalam sehari akan meningkatkan risiko komplikasi keguguran, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, gangguan pertumbuhan janin.

Janin mendapatkan segala yang dibutuhkan melalui aliran darah termasuk gizi dan oksigenasi.

Jika terhambat, janin akan kurang mendapatkan semua yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Akibatnya, dari penyempitan pembuluh darah ini mungkin dapat mengakibatkan pertumbuhan terganggu dan dapat terjadi gangguan perkembangan.

Baca juga: Bolehkah Ibu Hamil Minum Kopi atau Teh? Simak Penjelasannya

Risiko Mengonsumsi Kafein Bagi Ibu Hamil

Mengonsumsi kafein dalam jumlah banyak akan memunculkan beberapa risiko yang dapat berdampak pada tumbuh kembang janin.

Kafein mengerutkan pembuluh darah ke rahim, sehingga aliran darah ke plasenta berkurang.

Akibatnya, risiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah menjadi besar.

Baca juga: Festival Kopi Pakpak Bharat 2.0 Tahun 2024, Sekda Jalan Berutu: Kembalikan Kejayaan Kopi Pakpak

Kafein juga dapat dengan mudah melewati saluran darah plasenta dan masuk ke dalam aliran darah janin dan meningkatkan denyut jantung janin.

Bahkan efek ini dapat bertahan sampai bayi dilahirkan.

Kopi selain mengandung kafein juga mengandung fenol.

Senyawa ini dapat menghambat penyerapan zat besi di saluran pencernaan, akibatnya ibu rentan untuk mengalami anemia.

World Health Organisation (WHO) serta pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat (CDC) mendorong perempuan yang sedang hamil untuk tidak mengkonsumsi alkohol maupun kafein setetespun.

Baca juga: 70 Barista di Medan Ikuti Kompetisi AeroPress dalam Acara Kopi Fest Indonesia 2024

Ibu hamil yang mengonsumsi kafein 300 mg atau lebih per hari mempunyai risiko mengalami keguguran dua kali lipat dan berat badan bayi lahir rendah dibanding dengan ibu hamil yang tidak mengkonsumsi kafein.

Jadi sebaiknya ibu hamil menghindari konsumsi kafein agar memperkecil risiko gangguan perkembangan pada janin.

Anda dapat mengganti konsumsi kafein dengan mengonsumsi teh, cokelat panas, teh madu, dan teh hijau.(mag2/tribun-medan.com)

Ditulis oleh mahasiswi magang LPM Kreatif Syakira Nazla Simbolon

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved