TRIBUN WIKI

Sosok Mahyeldi Ansharullah dan Harta Kekayaannya, Kini Maju Lagi jadi Calon Gubernur Sumatera Barat

Mahyeldi Ansharullah lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat, 25 Desember 1966. Ia merupakan politisi yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Editor: Array A Argus
Dok Biro Adpim Sumbar
Mahyeldi Ansharullah 

Mahyeldi Ansharullah dikenal sebagai mubalig, dan menyandang gelar Datuak Marajo. 

Sebelum menjadi Gubernur sumatera Barat, Mahyeldi adalah Wali Kota Padang dua periode hasil pemilihan umum 2013 dan 2018.

Selama kepemimpinannya, Padang meraih kemajuan di bidang infrastruktur, pariwisata, dan kebersihan.

Lewat pendekatan partisipatif, ia memimpin penataan objek wisata dan pasar tradisional yang semrawut pasca-gempa bumi 2009 tanpa menimbulkan gejolak.

Sebagai anak dari ayah seorang buruh angkat, Mahyeldi kecil bersekolah sambil bekerja untuk membantu orang tua.

Baca juga: Sosok dr Helmiyadi, Selebgram Dokter Humoris Meninggal Dunia Usai Terkena Serangan Jantung

Sewaktu berkuliah di Universitas Andalas, ia berkecimpung dalam pergerakan Islam dan turun ke masyarakat sebagai mubalig.

Oleh PKS, ia dicalonkan sebagai anggota DPRD Sumatera Barat pada pemilihan umum legislatif 2004 dan terpilih dengan perolehan suara terbanyak.

Ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat periode 2004–2009, lalu menjadi Wakil Wali Kota Padang mendampingi Wali Kota Fauzi Bahar periode 2009–2014.

Mahyeldi menjabat sebagai Wali Kota Padang sejak 13 Mei 2014 setelah memenangkan pemilihan umum pada 2013.

Pada pemilihan berikutnya, ia kembali terpilih sebagai Wali Kota Padang untuk 2019–2024.

Ia menjalani masa jabatan periode kedua sejak 13 Mei 2019 hingga 25 Februari 2021.

Baca juga: Sosok Aya Ibrahim, Youtuber yang Trending di X Diisukan Nikah Siri dengan Janda saat Istri Hamil

Pendidikan

Mahyeldi menjalani masa kecil di Nagari Gadut, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam.

Ia lahir dari pasangan Mardanis St. Tanameh (ayah) dan Nurmi (ibu) sebagai anak pertama dari tujuh
bersaudara.

Ayahnya adalah seorang tukang becak dan buruh angkat di Pasar Atas, Bukittinggi.

Sejak masih kelas tiga SD, ia sudah bekerja membantu ayahnya untuk mendapatkan uang.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved