Sumut Terkini
5 Nelayan Asal Langkat Terombang-ambing Semalaman di Selat Malaka, Bertahan Hidup Pakai Tutup Kotak
Untungnya, mereka selamat karena bertahan hidup menggunakan tutup kotak penyimpanan ikan yang mereka bawa.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN- Lima orang nelayan asal Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat terombang-ambing di lautan Selat Malaka usai kapal yang mereka tumpangi untuk mencari ikan karam dihantam ombak.
Untungnya, mereka selamat karena bertahan hidup menggunakan tutup kotak penyimpanan ikan yang mereka bawa.
Selama di tengah laut, mereka mencoba mengapung dan bernapas menggunakan tutup tersebut hampir dua hari lamanya.
Mereka juga berhasil diselamatkan oleh tim Basarnas Medan yang mendapat informasi adanya lima nelayan terombang-ambing di lautan.
"Ke lima nelayan tersebut berhasil diselamatkan. Selama di lautan mereka berusaha menyelamatkan diri dengan cara mengapung di atas tutup kotak penyimpanan ikan yang terbuat dari fiber,"kata Kepala Kantor Basarnas Medan, Mustari, Selasa (9/7/2024).
Mustari menjelaskan, lima nelayan itu berangkat pada Minggu 7 Juli sekira pukul 18:00 WIB, dari pangkalan Brandan menuju ke rumpon atau lokasi ikan berkumpul.
Setibanya di rumpon, sekira pukul 19:00 WIB dan mereka sudah menambatkan kapalnya rupanya badai dan ombak menerjang wilayah tersebut.
Air terus masuk ke kapal, sementara nelayan tak sempat mengurasnya sampai akhirnya kapal yang mereka tumpangi tenggelam.
"Badai dan ombak yang tinggi menerjang daerah tersebut menyebabkan air masuk ke kapal dan dikarenakan banyaknya air yang masuk, para nelayan tidak sempat menguras dan menyebabkan kapal tenggelam."
Usai kapal tenggelam dan mereka bertahan hidup dengan tutup boks ikan di lautan, keesokan harinya atau Senin 8 Juli sekira pukul 16:00 WIB sebuah kapal MV.
Mersk Qinzhou berbendera Singapura melintasi kawasan tersebut dan menyelamatkan ke lima nelayan.
Selanjutnya kapal berbendera Singapura melapor ke agen kapal yang berada di Indonesia, lalu diteruskan ke Basarnas Medan.
Mustari menyebut, usai mendapat informasi berusaha berkoordinasi dengan agen kapal dan Nahkoda MV.
Mersk Qinzhou hingga akhirnya disepakati melakukan intercept pada titik koordinat yang sudah kita tentukan.
Pada Senin sekira pukul 23.50 WIB malam tadi, nahkoda kapal SAR RB 203 Belawan bersama dua orang ABK bergerak menuju lokasi intercept yang berjarak sekitar 90 NM (Nautical Mile) menuju perairan Selat Malaka dari Pelabuhan Belawan.
Selanjutnya, tim langsung mengevakuasi ke lima nelayan dan tiba di Pelabuhan Belawan sekitar Pukul 04.05 WIB dalam keadaan selamat, baik ABK dan kelima nelayan.
Setibanya di Pelabuhan Belawan, kelima nelayan diminta beristirahat di Kapal SAR RB 203 Belawan guna medapatkan pertolongan medis.
"Kami sangat bersyukur bahwa operasi penyelamatan ini berjalan lancar dan semua nelayan yang terdampar telah berhasil dievakuasi dengan selamat," tambah Mustari.
(Cr25/Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Bupati Samosir Hadiri Penandatanganan MoU Pidana Kerja Sosial antara Pemerintah Daerah dan Kejaksaan |
|
|---|
| Inovasi KATA BAIK Bawa Pemko Binjai Raih Juara 1 pada North Sumatera Innovation Day 2025 |
|
|---|
| Polisi yang Gebuki Pengendara di Depan Polda Sumut Ternyata Alami Gangguan Kejiwaan |
|
|---|
| Kata BKD DPRD Sumut Terkait Megawati Zebua Resmi Ditetapkan Tersangka |
|
|---|
| Tim Gabungan Kodim 0205/TK Tangkap Dua Terduga Pemain Sabu, Sembilan Paket Jadi Bukti |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Nelayan-asal-Pangkalan-Brandan-Kabupaten-Langkat-usai-diselamatkan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.