Berita Medan
Kadisdik Sebut, SD Negeri di Medan yang Jumlah Siswanya Sedikit Akan Digabungkan ke Sekolah Lainnya
Menurut Kiky, beberapa SD Negeri memang selalu mengalami jumlah siswa yang sedikit setiap tahunnya.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Medan Kiky Zulfikar mengatakan, pihaknya masih melakukan rapat hasil akhir pertumbuhan Sekolah Dasar (SD) yang memiliki siswa sedikit pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024 .
Dijelaskan Kiky, nantinya ada puluhan sekolah yang siswanya akan digabungkan. Hal itu dikarenakan sekolah tersebut memiliki jumlah siswa yang sedikit.
Menurut Kiky, beberapa SD Negeri memang selalu mengalami jumlah siswa yang sedikit setiap tahunnya.
"Kalau kisaran SDN yang memiliki siswa sedikit itu ada sebanyak 60 sekolah. Memang tidak ada sekolah yang siswanya hanya satu atau dua orang. Tetapi masih di angka 20-30 siswa," ucapnya kepada Tribun Medan, Selasa (9/7/2024).
Menurutnya, dalam satu SD tersebut hanya terdapat 20-30 siswa dari kelas satu hingga kelas enam.
"Minimal itu siswa dalam satu sekolah minimal di atas 200 siswa. Kalau di bawah 100 siswa akan kita gabungkan dengan sekolah yang lain," ucapnya.
Sebanyak 60 sekolah itu, kata Kiky, masih dalam pembahasan lebih lanjut.
"Jadi sebanyak 60 sekolah itu masih sekitaran ya. Bisa jadi lebih banyak atau lebih sedikit. Karena datanya masih diproses sejauh ini," katanya.
Dijelaskannya, jika dari anggaran dana Bos untuk biaya operasional jika siswanya hanya 20 orang itu tidak mencukupi kebutuhan sekolah.
"Begini, satu siswa dana Bea Operasional Sekolah (BOS) yang diterima siswa sebesar Rp 950 ribu. Sementara jumlah guru cukup banyak, tetapi siswanya sedikit. Tentu tidak mencukupi biaya kebutuhan sekolah seperti spidol, alat kebersihan dan lain-lain," terangnya.
Disinggung apa yang menjadi penyebab SD Negeri menjadi sedikit peminat, Kata Kiky dirinya tidak mengetahui.
"Inilah masih dalam pembahasan lebih lanjut. Untuk jumlah keseluruhan SD Negeri di Medan ada sebanyak 381 sekolah," jelasnya.
Kiky menerangkan, meski siswa sudah masuk sekolah, penggabungan sekolah menjadi satu untuk sekolah yang jumlah siswanya sedikit , akan tetap dilakukan
"Ini kita upgrade terlebih dahulu data jumlah sekolah yang memiliki siswanya yang sedikit. Kemudian baru dilakukan penggabungan sekolah,"jelasnya.
(cr5/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Gunakan Spanduk, Tim Inafis Evakuasi Mayat Pria Membusuk di Lahan Kosong |
|
|---|
| Wakil Rektor II UDA Medan Divonis Empat Bulan Penjara Buntut Penganiayaan Satpam |
|
|---|
| Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi Kasus Pekerja Proyek Tewas 'Ditutupi' |
|
|---|
| Kasus Pekerja Proyek Tewas Ditutupi, Anggota DPRD Medan Desak Polisi Investigasi |
|
|---|
| CIRI-CIRI Mayat Laki-laki Membusuk di Lahan Kosong, Ada Tato di Kaki Kiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Ilustrasi-anak-SD-Sekolah-Dasar-Siswa-SD-Murid-SD.jpg)