Berita Viral

UPDATE Kasus Meninggalnya Santriwati Inisial NI di Ponpes Al-Aziziyah, Diduga Korban Penganiayaan

Kasus Meninggalnya Santriwati Inisial NI Asal NTT di Ponpes Al-Aziziyah NTB, Diduga karena Korban Bully dan Penganiayaan.

|
Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
penyidik Satuan Reskrim Polresta Mataram melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Kapek, Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Istimewa) 

Keputusan tersebut diambil setelah jenazah menjalani proses otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB guna mengetahui penyebab pasti kematian korban.

Jenazah santriwati yang berstatus sebagai siswi kelas II SMP di ponpes yang berlokasi di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat tersebut telah dipulangkan pada Minggu (30/6/2024) melalui jalur darat. 

Pemulangan jenazah ini dilakukan Polresta Mataram bekerja sama dengan berbagai lembaga pemerhati anak seperti PBHM NTB, UTPD PPA NTB, UPTD PPA Lobar, SANTAI NTB, GAGAS, LPA Mataram, LPA NTB, LARD NTB, dan PBHBM.

Mereka bersama-sama menanggung biaya proses otopsi dan mempersiapkan ambulans yang membawa jenazah serta keluarga korban ke Ende Selatan, NTT.

“Kami bersama rekan-rekan dari lembaga Perlindungan Anak serta Kelompok Pemerhati Perempuan dan Anak di NTB membantu secara bersama-sama memfasilitasi kepulangan jenazah ke tanah kelahirannya di Nusa Tenggara Timur,” ujar Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Purusa Utama.

Viral di media sosial 

Sebelumnya viral di media sosial dugaan penganiayaan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al Aziziyah yang bernama Nurul Izzati alias NI (13).

Berawal dari sebuah akun @otw.lombok, yang mengunggah postingan tersebut.

Postingannya berisi foto korban dan ucapan belasungkawa, karena Izzati telah berpulang pada Sabtu pagi, 29 Juni 2024.

“Turut berduka cita atas meninggalnya Nurul Izzati, santriwati asal NTT di Ponpes Al Aziziyah, Gunungsari, Lombok Barat. Diduga korban penganiayaan,” tulisan isi postingan yang diunggah, Selasa, 2 Juli 2024.

Postingan tersebut mengisahkan perjalanan korban yang datang jauh-jauh ke NTB, hanya untuk belajar.

Namun, ia terlebih dahulu dipanggil oleh sang Maha Pencipta, sebelum menuntaskan pendidikannya.

“Data dari jauh untuk belajar. Belum sempat menuntaskan rasa haus atas ilmu agama, kamu berpeluang,” lanjutan isi postingan .

“Semoga hasil autopsimu bisa memberi titik terang, juga menenangkan orang tua, teman, dan semua orang yang menyayangimu,”tutupnya.

(*/Tribun-medan.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved