TRIBUN WIKI

8 Rumah Ibadah Ikonik Muslim dan Nasrani, Jadi Destinasi Wisata Kota Medan

Di Kota Medan terdapat sejumlah rumah ibadah muslim dan nasrani yang menjadi ikon dan kerap jadi destinasi wisata

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/Dok
Masjid Raya Al Osmani, di Jalan KL Yos Sudarso, Km, 19,5, Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, hari Kamis (28/2/2019). 

Vihara Siu San Keng ini berdiri sejak tahun 1890 dan didirikan oleh Shia Eng Tjai bersama sebelas orang lainnya.

Vihara ini dianggap sebagai simbol keharmonisan, yang kemudian Pemerintah Kota (Pemkot) Medan memasukkannya ke dalam daftar cagar budaya yang ada di Kota Medan.

Bukan tanpa alasan, vihara ini disebut sebagai sumber keharmonisan karena banyaknya wisatawan yang berkunjung dari berbagai agama dan lokasi vihara ini yang berjarak hanya kira-kira 100 meter dari masjid tertua di Kota Medan yakni Masjid Al-Osmani.

8. Masjid Lama Gang Bengkok

Masjid Lama Gang Bengkok yang merupakan satu diantara masjid bersejarah di Kota Medan, Minggu (3/4/2022)
Masjid Lama Gang Bengkok yang merupakan satu diantara masjid bersejarah di Kota Medan, Minggu (3/4/2022) (TRIBUN MEDAN/ANISA RAHMADANI)

Masjid Lama Gang Bengkok ini berada di Jalan Mesjid No.62 Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.

Rumah ibadah tersebut dibangun oleh saudagar asal Tiongkok, Tjong A Fie beserta Datuk M.Ali, Syeikh Muh Yacub, dan Mufthi Syeikh Hasan Maksum.

Masjid ini diperkirakan didirikan pada tahun 1874, tetapi renovasi pembangunannya selesai pada tahun 1889 M.

Masjid ini kemudian diserahkan Tjong A Fie kepada Kesultanan Deli, yakni pada masa pemerintahan Sultan Deli Ma'moen Al Rasyid

Masjid ini merupakan masjid tertua kedua setelah Masjid Al-Osmani.

Alasan kenapa dinamakan Masjid Gang Bengkok karena lokasinya yang tepat berada pada belokan atau tikungan.

Masjid Lama Gang Bengkok memiliki sejarah yang unik.

Dibangun di atas tanah wakaf Datuk Muhammad Ali, juga disebut Datuk Kesawan, dan dibangun oleh saudagar Tionghoa yang dermawan Tjong A Fie sebagai penghormatan kepada orang Muslim Melayu.

Keunikan masjid ini bisa terlihat pada atapnya yang mirip dengan kelenteng cina yang melambangkan keberagaman agama dan budaya penduduk Kota Medan yang sudah ada sejak dulu.(mag2/tribun-medan.com)

Ditulis oleh mahasiswi magang LPM Kreatif Syakira Nazla Simbolon

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved