Sumut Terkini

Reaksi Kompolnas Usai Melihat Langsung Lokasi Kebakaran Tewasnya Wartawan Sempurna Bersama Keluarga

Kompolnas datang langsung untuk melihat kondisi terkini TKP kebakaran yang menghanguskan rumah Riko Sempurna

Editor: Salomo Tarigan
Dok Tangkapan Layar KompasTV
Ketua Harian Kompolnas, Irjen Purn Benny Mamoto 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI Irjen (Purn) Dr. Benny Jozua Mamoto, datang langsung untuk melihat kondisi terkini TKP kebakaran yang menghanguskan rumah Riko Sempurna Pasaribu, di Jalan Nabung Surbakti, Selasa (2/7/2024).

Selain ingin melihat langsung kondisi terkini, Benny yang tiba di lokasi sekira pukul 18.12 WIB tadi juga ingin mengetahui sejauh mana perkembangan penyelidikan peristiwa ini.

Melihat saat ini banyak informasi yang tersebar di kalangan masyarakat, terutama banyaknya spekulasi yang menduga-duga penyebab apa yang membuat terjadinya kebakaran ini, Benny meminta kepada masyarakat untuk ikut membantu kepolisian.

Dimana, dirinya berharap kepada masyarakat yang mengetahui informasi untuk bisa menyampaikan kepada Polres Tanah Karo.

"Untuk penyelidikan itu kami berharap dari masyarakat kalau ada informasi atau ada masukan-masukan dan sudah dibikin posko penerimaan informasi," ujar Benny.

Dikatakan Benny, perihal pengaduan dan penerimaan informasi ini pihaknya membuka lebar kepada semua masyarakat.

Ketua Harian Kompolnas Irjen Purn Benny Jozua Mamoto (tengah), mendengarkan paparan dari Kasubbid Fiskom Ditlabfor Polda Sumut AKBP Roy Tenno Siburian (kiri), perihal identifikasi TKP kebakaran rumah Sempurna Pasaribu, di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Selasa (2/7/2024).
Ketua Harian Kompolnas Irjen Purn Benny Jozua Mamoto (tengah), mendengarkan paparan dari Kasubbid Fiskom Ditlabfor Polda Sumut AKBP Roy Tenno Siburian (kiri), perihal identifikasi TKP kebakaran rumah Sempurna Pasaribu, di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Selasa (2/7/2024). (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)

Dimana, nantinya dari hasil pengumpulan informasi dari masyarakat akan didalami dan diproses.

"Nanti informasi itu akan didalami akan diproses, nah nanti baru dinilai apakah ini bisa dijadikan bagian dari pembuktian atau tidak," ungkapnya.

Sebagai informasi, suasana terbaru di Tempat Kejadian Perkara (TKP) rumah Sempurna Pasaribu yang berada di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, tak hanya dibatasi menggunakan garis polisi.

Di lokasi ini, tampak sudah dipasangi penutup menggunakan seng yang diperkirakan untuk mencegah adanya hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan TKP.

Pantauan di lokasi, tampak beberapa personel Polres Tanah Karo masih tetap berjaga-jaga di lokasi bekas rumah Sempurna Pasaribu.

Di dinding penutup yang terbuat dari seng tersebut, terlihat juga ditempel spanduk yang bertuliskan imbauan bagi masyarakat yang mengetahui perihal kebakaran tersebut, bisa melaporkan ke posko penanganan perkara.

Dimana, di bawahnya bertuliskan nama dan nomor telepon beberapa personel yang turut menangani kasus tersebut. 

Dewan Pers Desak Panglima TNI dan Kapolri Bentuk Tim Investigasi

 Dewan Pers berharap kasus jurnalis Tribrata TV, Sempurna Pasaribu (27) yang tewas terbakar bersama keluarganya di Nabung Surbakti, Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tidak lagi terulang.Anggota Dewan Pers, Totok Suryanto menegaskan bahwa tugas jurnalistik yang dilakukan oleh wartawan adalah demi kepentingan umum.

Sehingga dalam menjalankan tugasnya, diharapkan tidak ada gangguan, intimidasi atau kekerasan yang menyasar seorang wartawan. 

Anak almarhum Sempurna Pasaribu, Eva Pasaribu (baju merah muda), menyampaikan permintaan atensi kepada Kapolda Sumatera Utara Komjen Pol Agung Setya Imam (kanan), saat kunjungan Kapolda ke rumah duka keluarga di Jalan Irian, Kabanjahe, Minggu (30/6/2024).
Anak almarhum Sempurna Pasaribu, Eva Pasaribu (baju merah muda), menyampaikan permintaan atensi kepada Kapolda Sumatera Utara Komjen Pol Agung Setya Imam (kanan), saat kunjungan Kapolda ke rumah duka keluarga di Jalan Irian, Kabanjahe, Minggu (30/6/2024). (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)


“Kami dari Dewan Pers sangat mengharapkan agar wartawan melaksanakan tugas jurnalistiknya dengan sebaik-baiknya tanpa gangguan, tanpa kekerasan, tanpa intimidasi,” kata Totok dalam konferensi pers di Kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024).

 


Dewan Pers pun menyesalkan peristiwa yang menimpa jurnalis di Karo. Kata Totok, tak ada latar belakang atau alasan pembenaran apapun dalam intimidasi atau kekerasan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Ibu Sempurna Pasaribu (tengah), menangis sambil memandangi foto korban bersama keluarganya semasa hidup, di rumah duka keluarga korban, di Jalan Irian, Kabanjahe, Sabtu (29/6/2024). (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)
Ibu Sempurna Pasaribu (tengah), menangis sambil memandangi foto korban bersama keluarganya semasa hidup, di rumah duka keluarga korban, di Jalan Irian, Kabanjahe, Sabtu (29/6/2024). (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL) (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)


“Bagaimanapun alasan yang menjadi latar belakang dari jatuhnya korban ini tentu sangat kita sesalkan, apalagi yang bersangkutan dikenal sebagai wartawan,” ucapnya.

 


Dewan Pers pun berharap tim investigasi yang dibentuk oleh Panglima TNI maupun Kapolri dapat dilakukan secara imparsial. 

 


“Dan paling penting adalah tidak boleh ada pelanggaran apapun terhadap warga negara kita, khususnya pers,” kata Totok.

 


“Jadi intinya proses penyelidikan masih akan terus kita lakukan, dan ada pihak yang kita harapkan ikut melakukan penyelidikan dan mengusut kasus ini sehingga terang benderang,” lanjut dia.

 


Dalam kesempatan ini Dewan Pers meminta Panglima TNI dan Pangdam Bukit Barisan untuk membentuk tim investigasi mengusut kasus kebakaran rumah yang menewaskan jurnalis Tribrata TV, Sempurna Pasaribu (27) dan tiga anggota keluarganya, di Nabung Surbakti, Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

 


Kapolri dan Kapolda Sumatera Utara pun diharapkan membentuk tim serupa untuk penyelidikan di mana tim ini bersikap adil dan imparsial dalam pengusutan kasus.

 


Di sisi lain Dewan Pers juga akan membentuk tim investigasi bersama yang melibatkan aparat dan unsur jurnalis atau Komisi Keselamatan Jurnalis (KKJ).

 


Selain itu Dewan Pers juga meminta Komnas HAM dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk turut serta secara aktif menginvestigasi dan memberikan perlindungan yang dianggap perlu kepada keluarga korban. 

 


Tim investigasi diperlukan lantaran ada dua versi kejadian yang berbeda.

Versi pertama dari tim KKJ menyatakan ada dugaan keterlibatan oknum TNI yang terkait dengan pemberitaan lokasi perjudian milik oknum TNI tersebut.

 


Versi kedua menyebutkan kebakaran itu lantaran adanya ceceran bensin di rumah korban yang kemudian menyulut api.

Baca juga: JAM TAYANG Siaran Langsung Brasil vs Kolombia. Prediksi Skor dan Line up Brasil vs Kolombia

Sebab rumah korban diketahui memang berjualan bensin eceran.

 

Baca juga: 3 Jenis Ujian Utama CPNS, Berikut Tips Lolos SKD CPNS 2024


Totok berharap kejadian ini tidak terulang lagi, dan para jurnalis bisa menjalankan tugasnya dengan baik, profesional dan memenuhi kaidah kode etik jurnalistik.

“Dewan Pers berharap peristiwa semacam ini tidak terjadi lagi, dan wartawan bisa menjalankan tugas jurnalistiknya dengan baik,” ucapnya.

Ditemukan Kejanggalan 

Peristiwa kebakaran yang menghanguskan rumah Sempurna Pasaribu wartawan salah satu media online di Kabupaten Karo pada Kamis (27/6/2024) kemarin, masih menjadi perbincangan di khalayak ramai.

Karena kasus ini mengundang banyak pertanyaan di masyarakat, Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumut juga turut ambil andil melihat kasus ini lebih jauh.

Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh tim KKJ, didapatkan beberapa informasi dari berbagai narasumber.

Berdasarkan keterangan yang didapat, banyak kesan yang masih terbilang janggal terkait kasus ini.

Tim Labfor Polda Sumut lakukan olah TKP di rumah Sempurna Pasaribu yang terbakar, Kamis (27/6/2024) kemarin. (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)
Tim Labfor Polda Sumut lakukan olah TKP di rumah Sempurna Pasaribu yang terbakar, Kamis (27/6/2024) kemarin. (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL) (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)

Seperti adanya dugaan ancaman yang didapatkan oleh korban pasca melakukan liputan perihal praktek perjudian di Kabupaten Karo.

Dan ada beberapa hal lain yang masih janggal jika dibandingkan dengan peristiwa yang dialami oleh Sempurna beserta tiga orang anggota keluarga lainnya.

Ketika disinggung perihal temuan ini ke Kompolnas RI yang tengah melakukan pengecekan ke TKP rumah Sempurna Pasaribu, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI Irjen (Purn) Dr. Benny Jozua Mamoto mengungkapkan jika pihaknya tetap membuka peluang informasi salah satunya dari media.

Anak almarhum Sempurna Pasaribu, Eva Pasaribu (baju merah muda), menyampaikan permintaan atensi kepada Kapolda Sumatera Utara Komjen Pol Agung Setya Imam (kanan), saat kunjungan Kapolda ke rumah duka keluarga di Jalan Irian, Kabanjahe, Minggu (30/6/2024).
Anak almarhum Sempurna Pasaribu, Eva Pasaribu (baju merah muda), menyampaikan permintaan atensi kepada Kapolda Sumatera Utara Komjen Pol Agung Setya Imam (kanan), saat kunjungan Kapolda ke rumah duka keluarga di Jalan Irian, Kabanjahe, Minggu (30/6/2024). (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)

"Justru dengan media menyebut, diharapkan media juga membantu memberikan informasi," ujar Benny, Senin (2/7/2024).

Diketahui, saat melakukan peliputan tentang perjudian Sempurna Pasaribu juga sempat membuat unggahan tentang inisial dari terduga pemilik lapak judi tersebut. Bahkan, korban juga menuliskan instansi tempat oknum tersebut saat ini bertugas.

Untuk itu, Benny mengaku jika sampai saat ini pihaknya belum bisa memberikan keterangan perihal hal tersebut. Dirinya mengatakan segala informasi yang didapat dari masyarakat baik dari media, juga akan menjadi bahan evaluasi bagi tim penyidik.

"Karena kita tidak bisa menyebutkan nama seseorang tanpa didukung dengan bukti. Nanti kita dikomplain," ungkapnya.

Lebih lanjut, Benny meminta kepada masyarakat untuk ikut membantu kepolisian. Dimana, dirinya berharap kepada masyarakat yang mengetahui informasi untuk bisa menyampaikan kepada Polres Tanah Karo.

"Adanya posko pengaduan itu, diharapkan masukanlah mengapa menyebutkan nama itu dasarnya apa dan buktinya apa, nanti akan didalami," pungkasnya.

(Tribunnews.com/mns/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram, Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved