Berita Viral
GAYA Ketua RT Abdul Pasren dan Anaknya, Kini Muncul Naik Alphard, Sempat Dicari, Ngaku Diintimidasi
Abdul Pasren dan Kahfi kini muncul di dalam mobil Alphard. Keduanya hanya melambaikan tangan ke arah kamera wartawan yang menyorotnya.
TRIBUN-MEDAN.com - Gaya Ketua RT Abdul Pasren dan anaknya kini muncul naik Alphard.
Sempat dicari, keduanya kini mengaku menghilang karena alami intimidasi.
Eks Ketua RT, Abdul Pasren dan Muhammad Nurdhatul Kahfi, anaknya, akhirnya muncul di depan publik setelah dikabarkan menghilang di tengah bergulirnya kasus penanganan Vina dan Eky pada Senin (1/7/2024).
Baca juga: FAKTA BARU Afif Maulana, Keluarga Yakin Anaknya tak Melompat dari Jembatan, Diduga Disiksa Polisi
Dikutip Tribun-medan.com dari TribunJakarta.com, mAbdul Pasren dan Kahfi menampakkan diri dari dalam mobil Toyota Alphard.
Saat pintu mobil bergeser, terlihat Abdul Pasren mengenakan peci hitam, baju koko.
Sementara Kahfi mengenakan kemeja putih. Keduanya mengenakan masker untuk menutupi sebagian wajahnya.
Namun, mereka belum memberikan pernyataannya terkait kasus tersebut yang berkaitan erat dengan dirinya.
Abdul Pasren dan Kahfi hanya melambaikan tangan ke arah kamera wartawan yang menyorotnya.
Hanya berselang beberapa detik, pintu mobil tersebut kembali tertutup.
Mereka kini akan didampingi oleh tim kuasa hukum.
Salah satu anggota kuasa hukum, Pitra Romadoni, mengatakan kliennya belum bersedia muncul ke publik karena mengaku mendapatkan intimidasi oleh masyarakat.
Kondisi psikis Abdul Pasren masih anjlok lantaran trauma akibat desakan publik itu.
Baca juga: Vivo Pad 3 Pro Dilengkapi Chip Snapdragon 8s Gen 3 dan Dibanderol dengan Harga Mulai Rp 5 Jutaan
"Beliau masih sifatnya trauma, karena tadi banyaknya orang tidak dikenal. Jangan-jangan bukan media, jangan-jangan ada oknum preman. Kita tidak tahu nih, mengatasnamakan media, padahal dia adalah oknum yang sengaja ingin meneror beliau," ujar Pitra dalam konferensi pers seperti dilansir dari Kompas TV yang tayang pada Senin (1/7/2024).
Salah satu intimidasi, kata Pitra, ketika adanya unjuk rasa terhadap Abdul Pasren dan keluarganya di malam hari.
Menurut Pitra, unjuk rasa itu membikin Abdul Pasren merasa terintimidasi dan dipersekusi.