Ekshumasi Lettu Eko Damara
Keluarga Lettu Laut Eko Damara Kesal, 2 Bulan Pasca Tewas Baru Dilakukan Ekshumasi
Lanjut Satar walaupun begitu keluarga besar Lettu Laut Eko, yakin kalau dokter forensik dari Polda Sumut bekerja secara professional dan independen.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Keluarga Almarhum Lettu Laut Eko Damara kesal, mengapa ekshumasi atau otopsi yang dilakukan penyidik baru dilakukan sekarang.
Hal ini disampaikan Abdul Satar Siahaan paman Lettu Laut Eko Damar dilokasi pemakaman yang berada di Dusun Serbajadi, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
"Kami sesalkan juga terlalu lama otopsi. Ini sudah berjalan dua bulan. Padahal pada hari ke 10 almarhum wafat, kami sudah datangi Korps Marinir untuk dilakukan otopsi," ujar Satar, Senin (24/6/2024).
Lanjut Satar walaupun begitu keluarga besar Lettu Laut Eko, yakin kalau dokter forensik dari Polda Sumut bekerja secara professional dan independen.
"Kalau hal ini semua dilakukan, pasti akan terungkap," ujar Satar.
Kemudian, Satar menambahkan, jika sebelumnya permohonan mereka ke Panglima TNI akhirnya dikabulkan.
"Alhamdulillah permohonan yang kita sampaikan ke Panglima TNI dikabulkan dan dilaksanakan hari ini. Walaupun kami tau bahwa otopsi ini adalah awal dari penyidikan. Dan akan dilakukan lagi hal-hal yang lain. Karena otopsi hari ini harus dilengkapi lagi dengan uji balistik untuk mengetahui jenis senjata, jarak tembak, dan senjata milik siapa," ujar Satar.
"Inikan harus dilengkapi, termasuk olah TKP. Tapi tadi informasi yang kami terima dari penyidik, sebagian sudah dilaksanakan. Termasuk personel-personel Korps Marinir khususnya Pasmar Yonif 7 Marinir, itu sudah diperiksa," sambungnya.
Sekali lagi Satar menegaskan agar Tim Forensik Polda Sumut yang dipimpin oleh dr Surjit Singh agar bekerja sebaik mungkin, se-objektif, dan professional.
"Sehingga kasus yang semula penuh asumsi dan dugaan yang macam-macam secara liar, ini bisa jadi terang benderang, itu yang kami harapkan," ujar Satar.
Dikabarkan sebelumnya, Tim Forensik dari Polda Sumatera Utara (Sumut) didampingi Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia (Puspom TNI) melakukan ekshumasi terdahap jasad Almarhum Lettu Laut Eko Damara (30) personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir.
Proses ekshumasi dilakukan dipemakaman umum yang berada di Dusun Serbajadi, Desa Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
"Kami diberitahu kalau Lettu Eko meninggal karena bunuh diri. Kami merasa hal ini sangat janggal karena TNI AL sangat cepat mengambil kesimpulan tanpa autopsi," ujar Abdul Satar Siahaan paman Lettu Laut Eko.
Lanjut Satar, pihak keluarga pun melakukan upaya atau membuat laporan ke Puspom TNI, agar jasad Lettu Laut Eko, agar dilakukan oleh otopsi.
"Kami berterimakasih kepada Panglima TNI, karena akhirnya permohonan kami untuk dilakukan otopsi dilaksanakan," ujar Satar.
| Ini Alasan Keluarga Tak Terima Lettu Laut Eko Damara Disimpulkan Tewas Akhiri Hidup Sendiri |
|
|---|
| Keluarga Tak Terima Lettu Laut Eko Damara 100 persen Bunuh Diri, Ini Alasannya |
|
|---|
| Sebelum Dikabarkan Tewas Bunuh Diri, Ternyata Lettu Eko Damara Diduga Pernah Ditampar Pimpinan |
|
|---|
| Panglima TNI Perintahkan Bentuk Tim Investigasi Gabungan, Usut Kematian Lettu Laut Eko Damara |
|
|---|
| Usut Kematian Lettu Laut Eko Damara, Panglima TNI Perintahkan Bentuk Tim Investigasi Gabungan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Abdul-Satar-Siahaan-paman-Lettu-Laut-Eko-Damar.jpg)