Awal Mula Beringasnya Asmaul Husna, Istri Parang Suami di Bengkulu, Tetangga Beberkan Kejadian Ini

Korban dihujani tebasan parang hingga meninggal dunia di lokasi kejadian di sebuah pondok kebun di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

TribunBengkulu.com/M. Rizki Wahyudi
Kolase Pelaku (kiri) dan Pondok Kebun TKP Kejadian (Kanan). Curhat WH Suami Tewas Dibunuh Istri di Rejang Lebong, Pilih Numpang di Pondok Tetangga-Takut Dengan Istri 

Masalah mulai muncul setelah korban menjatuhkan talak cerai terhadap pelaku. Di mana korban sempat mengungkapkan dirinya takut dibunuh oleh sang istri.

"Sempat dia bilang gitu, sesudah korban menalak pelaku dia sempat bilang takut dan meminta bantuan," ucap Sairullah.

Warga Minta Pelaku Diperiksa Kejiwaannya

Kesaksian tetangga soal istri bunuh suami di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

Wandra Hafis (44) warga Perumahan PU Kelurahan Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong tewas mengenaskan di tangan sang istri pada Kamis (20/6/2024) pagi.

Semasa hidup, korban yang merupakan marbot atau pengurus masjid setempat kerap bercerita akan ketakutannya dibunuh istri sendiri Asmaul Husna (38).

Bahkan korban seringkali mengalami kekerasan fisik dari wanita yang dinikahinya itu.

Ia dan warga setempat berharap agar pihak kepolisian melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku.

Jika memang pelaku menderita gangguan kejiwaan maka ia dan para warga lain berharap pelaku bisa ditangani pada tempat khusus.

Ia dan warga lainnya sudah kapok dan takut dengan perbuatan pelaku ditambah kasusnya saat ini.

"Jika pelaku ini waras maka kita berharap dia bisa dihukum berat sesuai perbuatan, kami sudah resah sekali sama dia itu," ungkap Sairullah.

Ditambahkan warga lainnya Fitri, sangat terlihat jelas perbedaan dari pasangan itu. Korban memiliki sifat baik dan disenangi masyarakat sekitar selama hidupnya.

Apalagi korban yang merupakan penjaga masjid itu sangat rajin beribadah.

Sedangkan pelaku sebaliknya, dia memiliki sifat emosian dan kerap berbuat onar sehingga meresahkan masyarakat.

"Kami berharap pelaku bisa dihukum tegas, juga agar dia bisa ditempatkan di tempat lain nantinya bukan di sini lagi," ujar Fitri.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved