Sumut Terkini

Setahun Warga Jalan Letjend Suprapto Tanjungbalai Tinggal di Genangan Got, Sebut Korban PHP DPRD

Tidak sedikit rumah warga yang dapurnya tergenang air got, sehingga terpaksa harus beraktivitas menggunakan sepatu boots. 

Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
HO
Warga Gang Wak Amat Es, Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Tanjungbalai Kota IV, Kecamatan Tanjungbalai Utara, Kota Tanjungbalai mengaku rumahnya sudah setahun kemasukan limbah rumah tangga, mengaku sempat di PHP DPRD Tanjungbalai, dan berharap Walikota peka. 

TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGBALAI - Awrga Gang Wak Amat Es, Jalan Letjend Suprapto, Kelurahan Tanjungbalai Kota IV, Kecamatan Tanjungbalai Utara, Kota Tanjungbalai yang sudah satu tahun menahankan rumahnya tergenang air limbah rumah tangga di got. 

Tidak sedikit rumah warga yang dapurnya tergenang air got, sehingga terpaksa harus beraktivitas menggunakan sepatu boots. 

Air hitam dan mengeluarkan bau membuat warga terganggu dikarenakan air yang tak pernah surut.

Mardiana Sitorus, salah seorang warga mengaku genangan tersebut akan semakin parah apabila hujan mengguyur Kota Tanjungbalai

"Kami tinggikan lantai rumah, tetap saja masuk airnya, apalagi kalau hujan lebat. 30 menit saja, maka air sudah semakin bertambah masuk ke dalam rumah. Satu tahun kami hidup seperti ini dikelilingi oleh air," kata Mardiana, Selasa (18/6/2024). 

Hal itu terjadi dikarenakan tidak adanya drainase atau parit buangan yang mengalir keluar dari pemukiman warga. 

"Air akan susut (berkurang) karena keluar melalui jalan besar. Tidak ada parit yang mengaliri air keluar. Ini jalan kami juga tergenang," katanya. 

Senada dengan Mardiana, Ida salah seorang warga lainnya mengaku ada sekitar 30 keluarga terdampak akan limbah rumah tangga ini. 

"Kalau tidak hujan, ada delapan rumah. Tapi, kalau hujan semua kena, ada sekitar 30 rumah disini, dan semuanya terdampak air limbah ini," katanya. 

Ida mengungkapkan bahwa ada oknum DPRD yang sempat menjanjikan akan memberikan solusi dan akan memasukan pembangunan di pokok pikirannya. 

"Katanya, kemarin bulan enam (Juni) ini mau dibangun. Tapi, setelah kami cek proyek yang akan dibangun, kampung kami ini tidak ada masuk pembangunan," kata Ida. 

Ia mengaku, DPRD Tanjungbalai tersebut hanya memberikan harapan palsu dan janji kampanye kepada masyarakat. 

"Kemarin di bulan Januari 2024 dia janjikan kami, biasalah karena mau pemilihan. Benar saja, setelah terpilih kembali, kamipun dilupakan. Dibohongi kami ini," ungkapnya. 

IaIa juga mengaku telah melaporkan kejadian ini ke pihak pemerintah. Namun, sampai saat ini belum ada tanggapan. 

"Bapak Walikota Tanjungbalai, Waris Thalib pekalah kepada kami, warga bapak ini sengsara pak. Bantulah kami, carikan solusinya. Tolong bangunkan drainase kami pak," pungkasnya. 

Sementara, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Tanjungbalai, Amin belum menjawab konfirmasi tribun-medan.com.

(cr2/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved