Berita Viral
SOSOK AN, Pembully Siswi SMK sampai Depresi dan Meninggal, Mantan Teman Dekat tak Pernah Minta Maaf
Pada foto yang beredar, AN terlihat berpose di samping Nabila. Di foto tersebut, AN tampak berwajah cantik dan bekulit putih.
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok AN, pembully siswi SMK sampai depresi dan meninggal dunia.
Pelaku ternyata mantan teman dekat korban.
AN tak pernah minta maaf kepada korban.
Baca juga: 7 Jus Penurun Kolesterol yang Cocok Disuguhkan saat Menyantap Menu Daging Kurban
Kini terungkap sosok AN yang disebut sebagai pelaku bully terhadap Nabila Fitri Nuraini.
Siswi SMK di Kabupaten Bandung Barat tersebut meninggal dunia karena depresi dibully pelaku.
Lantas siapakah sosok AN sebenarnya?
Nabila dan AN merupakan siswi SMK Kesehatan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Baca juga: Polisi Sahabat Anak, Polres Toba Beri Edukasi Lalu Lintas Murid TK Harapan Negeri
AN ternyata merupakan sahabat Nabila sendiri yang sehari-hari selalu bersama.
Pada foto yang beredar, AN terlihat berpose di samping Nabila.
Di foto tersebut, AN tampak berwajah cantik dan bekulit putih.
AN juga tampak memakai hijab sama seperti korban.
Dikutip dari akun X @jissookkiim, AN sudah membully dan mengekang Nabila selama tiga tahun.
Pembullyan ini terjadi sejak mereka duduk di bangku kelas 1 hingga 3 SMK.
Sudah bersahabat selama tiga tahun, AN nyatanya tak pernah muncul untuk meminta maaf.
Bahkan AN tidak datang ke pemakaman Nabila yang selama ini ia bully.
Padahal selama ini Nabila dan AN bersahabat sangat dekat.
Rupanya AN malah jadi penyebab Nabila depresi hingga meninggal dunia.
"Orang ini namanya AN dia udah ngebully dan ngekang Alm Nabila selama 3 tahun.
Baca juga: 14 Hari Air Mati di KL Yos Sudarso, PDAM Tirtanadi Sampaikan Permintaan Maaf
Semenjak Alm meninggal gak ada pergerakan apapun dari orang ini even ke makamnya aja engga, u bayangi org meninggal garagara depresi krn u bully selama 3 tahun dan y gak koar koar?
You such a killer nis, i hope you never have good life after this," tulisan di foto Nabila dan AN dikutip Tribun-medan.com dari TribunJatim.com
Nabila Fitri Nuraini dan AN merupakan siswi SMK Kesehatan Rajawali di Kecamatan Parongpong, Bandung Barat.
Nabila sendiri merupakan warga Kampung Centang, Desa Cihanjuang, Kecamatang Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Berdasarkan pengakuan teman-teman korban dan pelaku, pembullyan tersebut dilakukan secara verbal dan non verbal.
Mulai dari dikatai soal fisik, ditempeleng, disuruh mengerjakan tugas, hingga dikekang tidak boleh dekat dengan teman yang lain.
Menurut teman dekatnya, Nabila dan AN ini saat awal kelas 10 atau kelas 1 SMK masih baik-baik saja.
"Tapi makin ke sini AN ngebuat N ga nyaman, dia suka nyuruh-nyuruh bahkan waktu kls 10 sering disuruh ngegendong AN bukan sekali dua kali tapi sering," tulis sahabat Nabila.
Menurut temannya, AN juga sering menghina fisik Nabila.
Baca juga: Polres Dairi Gelar Bakti Sosial Bersihkan Sampah di Pusat Pasar Sidikalang
Pada satu waktu, teman-temannya sedang makan bersama saat jam istirahat, kemudian mengobrol tentang anak mereka nanti.
"Nah N (Nabila) ini bilang 'aku ma kalo punya anak pengen mirip bapaknya biar ganteng', eh si AN ini nyeletuh 'iya semoga we mirip (crush N) da kalo mirip kamu mah bakal pesek idungnya'," ungkap sahabat mereka.
Bahkan saat mereka sedang kegiatan PKL bersama, Nabila juga sering disuruh untuk menjemput AN jika sedang shift berbeda.
"Tapi kalo pas bagian N shift sore (pulang jam 9an) AN diajak buat ngejemput N bareng2 jawabannya 'ngga bisa'," katanya lagi.
Sementara itu ibu kandung Nabila, Siti Aminah (42), mengaku sering mendengar anaknya jadi objek bully teman kelasnya.
Baca juga: Saat Antar Dagangan ke Pembeli, Bandar Narkoba Diciduk Polres Binjai
"Anak saya Nabila sudah mengalami berbagai bentuk bullying. Memang bukan fisik tapi lebih ke psikis. Dihina, dicaci, dan sisuruh-suruh," kata Siti dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/6/2024).
Perundungan yang dialami anaknya tersebut mulai terdengar sejak Nabila duduk di bangku kelas 2 SMK.
Siti Aminah mengaku mendapat laporan tersebut dari teman Nabila.
Namun Nabila tak menceritakan hal itu, bahkan melarang ibunya meributkan aksi bully dengan alasan tak ingin punya musuh di sekolah.
Namun nahas, aksi perundungan terhadap Nabila semakin menjadi-jadi.
Baca juga: Janji Palsu Oknum Polisi ke Siswi SMP Usai Dihamili Anaknya, tak Dibiayai, Ortu Korban: Sok Jago
"Saat PKL bersama kelompoknya, Nabila dipaksa oleh pelaku untuk memasak nasi. Padahal posisinya sedang tidur pulas.
Namun lagi-lagi anak saya enggak mau dibesar-besarkan karena ingin sekolah tetap lancar enggak ada musuh," kata Siti Aminah.
Suatu ketika Nabila mendatangi ibunya dan memeluknya erat-erat.
Dalam pelukan tersebut, Nabila tiba-tiba meneteskan air mata sembari mengeluh kelelahan, sekaligus bersyukur bahwa ia akan menghadapi kelulusan.
"Nah, sejak tanggal 8 Mei 2024 itu, sempat mengeluh capek sekaligus bersyukur karena akan segera lulus sekolah.
Tapi, setelah itu kesehatan anaknya justru mulai menurun," beber Siti.
Sejak saat itu emosi Nabila tidak stabil.
Baca juga: Siswi SMA Coba Bunuh Diri Didugaan Depresi, Begini Kata Pihak RSUD Porsea
Ia sering terlihat murung menyendiri dan marah-marah tanpa sebab yang jelas, bahkan hingga berontak.
Pihak keluarga yang menyadari ada hal yang janggal dan akhirnya membawa Nabila ke rumah sakit.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, dokter menyebut Nabila mengalami gangguan kejiwaan dan harus dirujuk ke rumah sakit jiwa.
"Berbagai pengobatan telah dilakukan tapi enggak mengalami perbaikan.
Hingga akhirnya, pada Kamis 30 Mei 2024, anak saya meninggal dunia," ungkap Siti.
Meski demikian, kata Siti, keluarga mencoba mengikhlaskan kepergian Nabila.
Namun, kedua orang tuanya berharap ada sanksi untuk pelaku bullying agar tidak ada lagi korban lain.
"Pihak keluarga tak pernah meramaikan di medsos. Kami enggak tahu siapa yang viralkan. Kami sudah ikhlaskan kepergian anak kami.
Baca juga: Kuasa Hukum Pastikan Kasus Dugaan Pidana Karya Elly Berakhir Damai
"Hanya untuk tindak pelaku harus diusu
Melansir Tribun Jabar, aparat kepolisian belum memberikan keterangan terkait kasus bullying ini.
Tetapi dikabarkan jika kasus bullying ini sedang ditangani anggota Satreskrim Polres Cimahi.
Sedangkan Kepala SMK Kesehatan Rajawali, Rizki Zaskia Hilmi mengatakan, pihaknya sudah melakukan investigasi.
"Selama kurang dari tiga tahun masa belajar kami sekolah tidak menerima laporan dari siswa A dan N, kedua orang tua siswa, juga teman-teman siswa terkait bullying," tandas Rizki Zaskia Hilmi.
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: Jelang Idul Adha 1445 H, Lapas Lubukpakam Menggelar Rapat Persiapan Pemotongan Hewan Kurban
Baca juga: 14 Hari Air Mati di KL Yos Sudarso, PDAM Tirtanadi Sampaikan Permintaan Maaf
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/SOSOK-AN-Pembully-Siswi-SMK-sampai-Depresi-dan-Meninggal-Mantan-Teman-Dekat-tak-Pernah-Minta-Maaf.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.