Berita Viral

TERUNGKAP Fakta Sebenarnya Soal Meteor Jatuh di Muba Sumsel, BRIN Sebut Cuma Sampah Antariksa

Sebuah benda yang jatuh dari langit sempat menggemparkan media sosial. Benda yang jatuh dari langit itu terlihat mengeluarkan api. 

HO
Sebuah benda yang jatuh dari langit sempat menggemparkan media sosial. Benda yang jatuh dari langit itu terlihat mengeluarkan api.  

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, M Iqbal Alisyahbana pun mengaku belum mendapatkan laporan terkait adanya meteor jatuh di Muba dan OKI.

"Keterangan dari camat dan BPBD setempat tidak ada meteor yang jatuh pada hari tersebut. Bahkan, wilayah titik persisnya juga belum tahu dimana," ujarnya singkat.

Baca juga: KISAH PILU TKI di Malaysia Tidur di Balkon, Cuma Boleh Masuk Rumah Saat Kerja, Kondisi Menyedihkan

Baca juga: Pilkada Jakarta 2024, Kabar Anies-Kaesang Duet Menguat, Pengamat Anggap Lelucon dari Istana

Disebut Astronom Meteor

Berbeda dengan BRIN, Astronom amatir Indonesia dari The Ekliptika Institute, Marufin Sudibyo membenarkan bahwa benda misterius yang melintas di langit Sumatera Selatan itu adalah meteor jatuh.

Fenomena itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) tengah malam.

Namun, ia tidak bisa mendeteksi lokasi meteor itu jatuh.

"Terlalu kecil jadi tidak terlacak," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (11/6/2024).

Sebuah benda yang jatuh dari langit sempat menggemparkan media sosial. Benda yang jatuh dari langit itu terlihat mengeluarkan api. 
Sebuah benda yang jatuh dari langit sempat menggemparkan media sosial. Benda yang jatuh dari langit itu terlihat mengeluarkan api.  (HO)

Menurutnya, benda itu merupakan meteor terang (fireball), dengan warna kebiruan yang menunjukkan emisi cahaya dari atom-atom nikel di dalam meteor.

Ia menjelaskan, meteor terang adalah meteor dengan tingkat cahaya lebih besar dari Venus.

"Sayangnya jenisnya tidak terdeteksi. Mutu rekamannya kurang bagus untuk mendeduksi estimasi kecepatan meteor," kata dia.

Ia menduga, kecerlangan atau magnitudo meteor-terang itu lebih kecil dari Bulan purnama.

"Jadi ada di antara -8 hingga -12," terangnya.

Hal itu diketahui dari cahaya meteor yang tidak menyebabkan saturasi pada rekaman video.

Marufin memastikan, fenomena meteor jatuh pada Kamis (9/6/2024) malam itu tidak berdampak apa pun bagi Bumi.

"Dampaknya tidak ada karena terlalu kecil," terang dia.

Baca juga: Pilkada Jakarta 2024, Kabar Anies-Kaesang Duet Menguat, Pengamat Anggap Lelucon dari Istana

Baca juga: AKSES Link Pengumuman Hasil SNBT UTBK 2024 Diumumkan Hari Ini

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved