Berita Viral

IMBAS Anaknya Hina Palestina, Orang Tua 5 Remaja yang Viral Ikut Terseret, Sekolah Beri Sanksi

Para orang tua juga diwajibkan ikut pembinaan kebangsaan yang akan disediakan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

KOLASE/TRIBUN MEDAN
IMBAS Anaknya Hina Palestina, Orang Tua 5 Remaja yang Viral Ikut Terseret, Sekolah Beri Sanksi 

TRIBUN-MEDAN.com - Imbas anaknya hina Palestina, orang tua 5 remaja yang viral ikut terseret.

Sekolah pun memberi sanksi kepada para remaja itu.

Orang tua para siswa yang melakukan penghinaan terhadap Palestina saat makan di restoran cepat saji ikut terseret karena perilaku anak-anak mereka.

Baca juga: Dapat Laporan Limbah Sering Meluap, Pemkab Karo Sidak ke Usaha Pencucian Wortel

Para orang tua juga diwajibkan ikut pembinaan kebangsaan yang akan disediakan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI, Budi Awaluddin dalam konferensi pers, Rabu (12/6/2024).

Kata Budi, akibat perbuatan para siswa, ada sekira lima siswa dari empat sekolah berbeda diberikan sanksi skorsing selama satu Minggu.

Selain itu pihaknya menyiapkan petugas DPAPP konselor dan juga dari Kanwil Kemenkumham serta Kepolisian untuk melakukan pembinaan kepada siswa di sekolah.

VIRAL Remaja Wanita Olok-olok Anak Palestina di Restoran, Disdik Buka Suara, SMPN 216 Klarifikasi
VIRAL Remaja Wanita Olok-olok Anak Palestina di Restoran, Disdik Buka Suara, SMPN 216 Klarifikasi (Instragram)

Para orang tua serta guru para siswa juga harus mengikuti kelas pembinaan kebangsaan.

Tujuan dari program ini kata Budi agar seluruh pihak bisa menumbuhkan toleransi kerukunan persatuan dan kesatuan itu terjalin di sekolah.

"Kami akan juga menyampaikan nilai-nilai pengembangan karakter dan juga kebangsaan kepada para siswa dan juga guru, serta juga orangtua agar tentunya pembinaan kebangsaan ini melekat kepada diri kita sehingga toleransi kerukunan persatuan dan kesatuan itu terjalin di sekolah," ungkapnya.

Sebagai informasi, viral di sosial media instagram seorang siswa yang merekam teman-temannya sedang makan di restoran siap saji.

Restoran itu saat ini sedang diboikot oleh sejumlah elemen masyarakat Indonesia karena masalah peperangan Palestina Vs Israel.

Baca juga: Sertijab Kakanim Belawan, Agung Krisna Ingatkan Bangun Komunikasi yang Baik

Para siswa itu menyatakan, bahwa saus yang dimakan adalah darah anak-anak Palestina dan daging yang dimakan juga sama.

Ngaku Hanya Bercanda, Kini Nyesal

Siswi SMP yang olok-olok anak Palestina di restoran cepat saji mengaku hanya bercanda.

Kelima siswi tersebut kini menyesali perbuatan mereka.

Diketahui, kelima siswi tersebut dikenai sanksi wajib lapor guru BK selama seminggu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Budi Awaluddin mengungkapkan, lima siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Jakarta yang membuat video olok-olok terhadap Palestina saat makan di restoran cepat saji hanya bermaksud bercanda.

Hal ini disampaikan oleh kelima siswi tersebut saat dimintai keterangan oleh Disdik DKI.

"Dari apa yang disampaikan mereka itu tidak sengaja, anak-anak kan biasa bercanda. Cuma memang karena kondisi terekam, ter-record, tersebar," ujar Budi saat jumpa pers di kantor Disdik DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024).

Budi menuturkan, kelima siswi itu menangis saat dimintai keterangan oleh Disdik DKI dan pihak terkait, seperti Kementerian Agama dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Kelima siswi tersebut juga mengaku menyesali perbuatan mereka.

Bahkan, kelimanya merasa ketakutan karena video yang mereka buat tersebar di media sosial.

"Mereka sangat sangat menyesali yang terjadi. Kondisinya tidak sengaja terucap seperti itu. Jadi sebenarnya bercandaan saja," imbuh Budi.

Oleh karenanya, polisi turun tangan dalam kasus ini. Budi mengatakan, lingkungan rumah kelima siswi tersebut kini dalam penjagaan kepolisian.

"Kami sudah koordinasi dengan para orangtua agar mereka juga terlindungi di lingkungan rumahnya," katanya.

Dikenai Wajib Lapor ke Guru BK Seminggu

Lima siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Jakarta yang mengolok-olok Palestina di restoran cepat saji dikenai wajib lapor ke guru bimbingan konseling (BK) sekolah selama satu minggu. 

"Untuk para siswa wajib melakukan wajib lapor ke sekolah selama satu minggu kepada guru bimbingan konseling (BK) selama seminggu," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Budi Awaluddin saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024).

Budi mengatakan, kelima siswi tersebut berasal dari empat sekolah berbeda.

Namun, Disdik tidak mengungkap empat sekolah yang dimaksud.

Selain wajib lapor ke sekolah, Disdik DKI Jakarta juga bakal melakukan pembinaan ke seluruh sekolah yang siswinya terlibat dalam perkara ini, juga kepada orangtua kelima siswi. 

Budi mengatakan, pembinaan memuat materi pengembangan karakter dan kebangsaan, meliputi toleransi, kerukunan, persatuan dan kesatuan.

Kementrian Agama dan kepolisian bakal diikutsertakan dalam pembinaan ini.

"Kami siapkan dari DPAPP (Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk) konselor, dan juga Kanwil Kemenkumham (Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM), dari kepolisian, dan juga Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) untuk melakukan pembinaan kepada adik-adik selama seminggu," imbuh dia.

Mewakili orangtua serta siswi yang bersangkutan, Budi pun meminta maaf atas video yang menyinggung hati masyarakat Indonesia serta Palestina tersebut.

"Kami mengatasnamakan orangtua siswa, terkait video yang viral kemarin, dan juga atas nama siswa-siswa, mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujar Budi.

Sebelumnya diberitakan, pihak sekolah dari siswi yang merekam kejadian tersebut sudah menyampaikan klarifikasi.

Disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi di luar sekolah setelah para pelajar ini pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji, Minggu (9/6/2024).

"Empat orang yang berada dalam video tersebut bukanlah peserta didik," bunyi poin kedua klarifikasi pihak sekolah.

Pihak sekolah mengakui bahwa salah seorang siswinya merekam video berisi olok-olok tersebut.

Video ini lantas diunggah ke Instagram pribadi siswi yang disebut duduk di kelas 9 SMP itu.

Pihak sekolah pun sangat menyayangkan dan mengecam perilaku para pelajar dalam video tersebut.

"Kami dari pihak sekolah sudah memanggil yang bersangkutan beserta orangtuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan," tulis pihak SMPN bersangkutan melalui akunnya.

Adapun dalam video di akun X @dictionakra, sejumlah remaja tampak mengolok-olok Palestina sambil tertawa saat mereka sedang makan di salah satu restoran cepat saji.

Mereka juga menyebutkan soal darah, tulang serta daging anak-anak Palestina di video tersebut sambil memakan ayam goreng dan daging berlapis roti (burger).

Video ini viral di media sosial dan menuai kecaman dari banyak warganet.

(*/tribun-medan.com)

Baca juga: DIAM-DIAM Iptu Rudiana Sudah Diperiksa Propam, Ayah Eky Tangkap Sendiri Pelaku Kasus Vina?

Baca juga: Dapat Laporan Limbah Sering Meluap, Pemkab Karo Sidak ke Usaha Pencucian Wortel

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

 

Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved