Sumut Terkini

Dapat Laporan Limbah Sering Meluap, Pemkab Karo Sidak ke Usaha Pencucian Wortel

Sidak yang dipimpin oleh Asisten 2 Pemkab Karo Dapat Kita Sinulingga ini, dikarenakan adanya laporan masyarakat terkait pengelolaan limbah lokasi usah

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
HO
Jajaran Pemkab Karo melakukan Sidak ke salah satu lokasi usaha pencucian wortel di Jalan Kiras Bangun, Kecamatan Simpang Empat, Kamis (13/6/2024). Sidak ini dilakukan atas adanya laporan masyarakat terkait limbah pabrik ini yang sering meluap ke badan jalan. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke salah satu tempat usaha pencucian wortel di Jalan Kiras Bangun, Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kamis (13/6/2024).

Sidak yang dipimpin oleh Asisten 2 Pemkab Karo Dapat Kita Sinulingga ini, dikarenakan adanya laporan masyarakat terkait pengelolaan limbah lokasi usaha tersebut.

Ketika dikonfirmasi, Dapat Kita membenarkan adanya Sidak yang dilakukan oleh pihaknya bersama beberapa OPD ke lokasi tersebut.

Dirinya menjelaskan, adapun laporan yang diterima oleh jajaran Pemkab Karo terkait limbah yang sering kali meluap hingga mengganggu aktivitas masyarakat.

"Jadi belum lama ini kita terima laporan dari masyarakat melalui Dinas Lingkungan Hidup mengenai adanya limbah pencucian wortel yang sering meluap ke badan jalan.

Setelah adanya komunikasi dengan beberapa dinas, tadi kita langsung Sidak untuk mengecek bagaimana pengelolaan limbahnya," ujar Dapat Kita.

Diungkapkannya, saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi tersebut pihaknya sempat mengecek beberapa dokumen dan Standar Operasi Prosedur (SOP) di tempat usaha tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui jika pengelola pabrik pencucian wortel tersebut sudah mengantongi izin usaha, dan sudah memiliki sumur untuk aliran limbah pencucian.

"Saat kita cek, semua dokumen dan SOP sudah ada. Tapi namanya ada keluhan dari masyarakat, kan kita harus tetap lakukan pengecekan langsung," ungkapnya.

Namun, dikatakan Dapat Kita saat dicek ke lokasi bak penampungan limbah ternyata pihaknya melihat jika bak yang ada masih belum memenuhi standar dari segi ukuran.

Sehingga, jika saat musim hujan seperti yang terjadi beberapa waktu ini membuat limbah berupa air bercampur material lainnya seperti tanah dan patahan wortel meluap ke badan jalan.

"Tadi berdasarkan pengakuan pengelola, kalau musim kering ya airnya cepat terserap. Tapi karena musim hujan, beberapa kali airnya meluap sampai ke badan jalan," ucapnya.

Sehingga, tadi pihak dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Karo yang juga ikut dalam Sidak tersebut menyarankan agar pengelola memperbesar sumur resapan.

Sehingga, saat musim kemarau maupun musim hujan aliran limbah masih dapat tertampung dengan maksimal dan tidak membuat aktivitas masyarakat terganggu akibat  luapan limbah.

Atas temuan ini, Dapat Kita Menjelaskan jika pihaknya memberikan waktu kepada pengelola lokasi usaha ini untuk memperbaiki sistem pengelolaan limbah selama dua pekan ke depan.

Hal ini, diketahui juga merupakan kesepakatan yang sebelumnya diminta oleh pengelola agar diberikan waktu untuk bisa memperbesar sumur resapan aliran limbah pencucian wortel di lokasi tersebut.

"Tadi pengelola minta waktu dua minggu untuk diperbaiki. Tapi ke depan tetap akan kita evaluasi agar tidak ada lagi keluhan dari masyarakat," pungkasnya.

(mns/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved