Berita Viral

Habiburokhman Sebut Hasto Jangan Jadi Pengecut Usai Dilaporkan ke Polisi: Jangan Cemen, Hadapi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman meminta agar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jangan jadi pengecut yang kini terjerat kasus penyebaran ber

HO
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman meminta agar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jangan jadi pengecut yang kini terjerat kasus penyebaran berita bohong.  

"Mudah-mudahan minggu depan nanti sebagaimana agenda dari tim penyidik yang akan memanggil orang tersebut sebagai saksi untuk dikonfirmasi atas informasi yang KPK terima sebagai informasi baru,"jelasnya.

Padahal Hasto sudah pernah diperiksa sebagai saksi oleh KPK dalam kasus ini pada tahun 2020 lalu.

Diketahui, pada Rabu (29/5/2024) lalu, KPK memeriksa saksi-saksi terbaru terkait kasus Harun Masiku.

Dua saksi di antaranya merupakan mahasiswa. Saksi lain yang telah diperiksa penyidik itu ialah Simon Petrus, seorang pengacara.

Sekadar mengingatkan, Harun Masiku ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menyuap Wahyu Setiawan, yang saat itu menjabat Komisioner KPU.

Suap senilai Rp 600 juta itu diduga terkait pengurusan PAW DPR RI.

Wahyu Setiawan telah divonis bersalah menerima suap senilai Rp 600 juta terkait pengurusan PAW bagi Harun Masiku.

Wahyu pun dijatuhi hukuman 7 tahun penjara dan telah dieksekusi tahun 2021. Dia telah bebas bersyarat pada 6 Oktober 2023.

Sementara Harun Masiku masih berstatus buron. Keberadaan Harun Masiku masih menjadi tanda tanya hingga saat ini.

Dikutip dari Tribunnews.com, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mengetahui Hasto Kristiyanto dilaporkan ke polisi atas kasus dugaan penyebaran berita bohong.

Megawati lantas meminta Hasto untuk mengikuti proses hukum sebagai contoh kader PDIP lainnya.

"Sudah, saya melaporkan kepada beliau. Jalankan kewajiban sebagai warga negara yang taat pada hukum," ujar Hasto, usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (4/6/2024).

"Karena PDIP selalu mengajarkan kader-kadernya tentang pentingnya supremasi hukum," lanjut dia.

Ia menambahkan, diperiksanya hari ini merupakan suatu ritual kehidupan politik sebagai kader partai yang harus berani menegakkan hukum serta menyuarakan kebenaran.

"Dan legacy yang dibangun oleh Bung Karno, bu Megawati Soekarnoputri adalah legacy agar rakyat bisa bersuara, bisa menyampaikan pendapatnya," katanya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved