Berita Viral

Sekjen PDIP Hasto Pastikan Hadiri Pemeriksaan di Polda Metro Jaya Besok, Berikut Kasusnya!

Hasto mengaku heran alasan polisi memanggilnya hanya karena menyuarakan hal-hal yang tidak benar terjadi saat ini.

|
Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024). (KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto akan diperiksa Polda Metro, Selasa (4/6/2024) besok.

Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa ia dipanggil oleh Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan terkait pernyataannya di sebuah stasiun televisi nasional beberapa waktu lalu.

Hasto mengaku heran alasan polisi memanggilnya hanya karena menyuarakan hal-hal yang tidak benar terjadi saat ini.

"Betul sekali besok saya akan menghadiri dan saya akan hadir sebagai warga negara yang taat pada hukum atas surat panggilan yang ditujukan kepada saya untuk melakukan suatu klarifikasi atas suatu kasus," kata Hasto, Senin (3/6/2024).

"Tetapi saya agak heran, karena yang dipersoalkan itu adalah wawancara saya dengan salah satu media yaitu dengan SCTV," sambungnya.

Padahal, menurut dia, wawancara dengan stasiun televisi itu merupakan salah satu bentuk fungsi partai dalam melakukan pendidikan politik.

Sebab, fungsi partai itu melakukan komunikasi politik, termasuk menyuarakan hal-hal yang tidak benar.

"Maka ya saya akan hadir sebagai bagian dari tanggung jawab saya dan sekaligus meluruskan agar hukum tidak digunakan sebagai alat kekuasaan," tegasnya.

Meski demikian, Hasto mengaku dirinya tetap menghormati institusi Polri yang memanggilnya.

Namun ia menyarankan Polri untuk meneladani kehidupan mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso untuk melindungi masyarakat tertib hukum, bukan justru memproses warga yang menyampaikan kritik.

"Maka saya akan datang dan saya mengimbau seluruh kader partai tetap tenang, anggota dan simpatisan karena bagi kader-kader PDI Perjuangan yang memiliki legacy di dalam memperjuangkan demokrasi sejak Bung Karno, kemudian Ibu Mega apa yang terjadi ini bagian dari ritual kehidupan seorang politisi dan saya akan datang dengan penuh tanggung jawab," pungkas dia.

Diketahui, penyidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya sedang melakukan penyelidikan terjadinya peristiwa dugaan tindak pidana Penghasutan dan atau Menyebarkan Informasi Elektronik dan atau Dokumen Elektronik Yang Memuat Pemberitaan Bohong Yang Menimbulkan Kerusuhan di Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 160 KUHP dan atau Pasal 28 ayat (3) Jo Pasal 45A ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Hasto dilaporkan oleh warga negara Indonesia yang bernama Hendra dan Bayu Setiwan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya.

Hasto Tegaskan PDIP Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Di sisi lain, Hasto Kristiyanto mengungkapkan terdapat indikasi mereka akan melawan calon yang didukung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Hal itu menanggapi pertanyaan bagaimana sikap PDI-P menghadapi Pilkada dengan kemungkinan melawan calon yang didukung Jokowi.

"Indikasi itu ada, misalnya di Jawa Tengah," kata Hasto, Senin (3/6/2024).

Akan tetapi, Hasto tak menjelaskan lebih lanjut mengenai siapa sosok yang akan menjadi tandingan PDI-P untuk melawan Jokowi di Jawa Tengah nantinya.

Ia kemudian menjabarkan bahwa konfigurasi politik di daerah, berbeda dengan tingkat nasional.

Hasto menyebut bahwa PDI-P pernah bekerja sama politik dengan partai politik yang tidak mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024.

"Kami banyak bekerja sama dengan Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional, dengan PKB. Tentu saja itu juga dengan Hanura, dengan Perindo dan PPP," ujar dia.

Menurut Hasto, hal ini dikarenakan bahwa setiap daerah memiliki keunikan dan sejarah masing-masing dalam membangun pemerintahan.

PDI-P, lanjut dia, tentu akan memerhatikan keunikan dan kesejarahan tersebut ketika membangun kerja sama politik di Pilkada.

Meski begitu, Hasto menyatakan PDI-P tidak akan bekerja sama dengan pihak yang penuh ambisi kekuasaan.

Lagi-lagi Hasto tak melanjutkan siapa pihak yang masih memiliki ambisi berkuasa itu.

"Bahwa ada yang masih punya ambisi dan sebagainya, ya itu harus ada langkah-langkah antisipasi," tutup Hasto.

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: Sekjen PDIP Hasto Sebut Anies dan Ahok Merupakan Sosok yang Mencerminkan Karakter Indonesia

Baca juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Nilai MK Gagal Jadi Benteng Demokrasi tapi Menghormati Keputusan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved