Solu Bolon

Samosir Gelar Event Solu Bolon pada Juni 2024: 21 Tim bakal Bertanding

Kadisbudpar Samosir Tetti Naibaho mengutarakan, ada sebanyak 21 tim dari berbagai daerah di Sumatera Utara akan memperebutkan juara pada ajang itu.

|
Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Event Solu Bolon bakal diselenggarakan di Waterfront City Pangururan pada tanggal 7 hingga 8 Juni 2024. 

TRIBUN-MEDAN.com, PANGURURAN - Pada bulan Juni 2024, Samosir akan menggelar event Solu Bolon.

Kadisbudpar Samosir Tetti Naibaho mengutarakan, ada sebanyak 21 tim dari berbagai daerah di Sumatera Utara akan memperebutkan juara pada ajang tersebut.

"Festival ini merupakan agenda ketiga dari rangkaian Horas Samosir Fiesta (HSF) 2024," ujar Kadisbudpar Samosir Tetti Naibaho.

"Festival Solubolon akan digelar tanggal 7-8 Juni 2024 di kawasan Waterfront City Pangururan. Sebanyak 21 tim dari berbagai daerah di Sumatera Utara akan berkompetisi dalam memperebutkan piala dan total hadiah sebanyak Rp. 100 juta," terangnya.

Ia juga sampaikan, kedepan, festival Solubolon akan digelar bertaraf internasional.

"Untuk itu, kami selaku penyelenggara membutuhkan dukungan dan sinergitas dari seluruh OPD untuk mensukseskan ajang ini," sambungnya.

Sebelumnya, ia telah jelaskan, Solu Bolon adalah event ketiga pada tahun ini.

“Ini adalah event ke-3 tahun ini, setelah dua event sebelumnya, yakni Opera Batak dan Pertunjukan Seni Budaya, sudah terlaksana dengan sukses,” sambungnya.

Ia tuturkan, pada setiap penyelenggaraannya, event Solu Bolon selalu menjadi pusat perhatian bagi masyarakat, atlet dayung dan wisatawan.

Selain karena hadiahnya yang cukup besar, event ini juga menggairahkan semangat olahraga di Sumatera Utara, juga menyajikan sebuah pemandangan mahakarya alam yang menakjubkan, dihiasi sentuhan budaya yang original.

Tetti menjelaskan, solu atau perahu adalah bagian dari budaya masyarakat Samosir dan Danau Toba. Tradisi lomba solu ini bukan semata-mata untuk ajang kompetisi, tetapi juga memiliki nilai-nilai historis.

“Solu, bagi masyarakat kawasan Danau Toba, memiliki akar sejarah yang kuat. Kisah-kisah tentang perahu yang dibuat oleh raja-raja dan masyarakat dan digunakan untuk berlayar di Danau Toba menjadi bagian dari warisan budaya yang disampaikan dari generasi ke generasi," terangnya.

"Ini harus terus dilestarikan dan dipelihara dengan baik serta semua orang bisa mengetahui tradisi ini,” sambungnya.

Lebih lanjut disampaikan, event ini akan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Sumatera Utara, juga dari provinsi tetangga, seperti Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. Tiap tim terdiri dari 14 orang dan akan berlomba di lintasan sepanjang seribu meter di kawasan Waterfront City Pangururan.

Pada event ini, bukan sekadar perlombaan, namun akan ada hiburan bagi masyarakat, peserta dan wisatawan, seperti pertunjukan Tortor, persembahan lagu dari para penyanyi lokal juga pameran UMKM.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved