Pakpak Bharat

Wakil Bupati H Mutsyuhito Solin Buka Rembuk Stunting Aksi ke-3 Tingkat Kabupaten Pakpak Bharat

Kabupaten Pakpak Bharat ditetapkan sebagai salah satu Kabupaten lokus stunting di Indonesia sejak tahun 2019.

Editor: AbdiTumanggor
Diskominfo Pakpak Bharat
Wakil Bupati H Mutsyuhito Solin saat membuka Rembuk Stunting Aksi ke-3 Tingkat Kabupaten Pakpak Bharat, Selasa (28/5/2024) di Aula bale Sada Arih, Kantor Bupati Pakpak Bharat. (Diskominfo Pakpak Bharat) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Wakil Bupati Pakpak Bharat H Mutsyuhito Solin, selaku Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Stunting Kabupaten Pakpak Bharat mengungkapkan, stunting disebabkan oleh faktor multidimensi antara lain pola asuh yang kurang optimal, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi serta kurangnya asupan gizi mulai dari 1000 hari pertama kehidupan untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas dan berprestasi.

"Oleh karenanya, tantangan ini tentunya harus kita tangani secara baik, terukur, terarah dan akuntabel, melalui kerja nyata, kerja tuntas, kerja cerdas dan kerja berkualitas, agar kita tetap bisa membangun generasi masa depan, menjadi generasi yang unggul, berdaya saing, dan berkualitas," demikian dijelaskan Wakil Bupati H Mutsyuhito Solin saat membuka Rembuk Stunting Aksi ke-3 Tingkat Kabupaten Pakpak Bharat, Selasa (28/5/2024) di Aula bale Sada Arih, Kantor Bupati Pakpak Bharat.

Rembuk Stunting Pakpak Bharat 2024
Wakil Bupati H Mutsyuhito Solin saat membuka Rembuk Stunting Aksi ke-3 Tingkat Kabupaten Pakpak Bharat, Selasa (28/5/2024) di Aula bale Sada Arih, Kantor Bupati Pakpak Bharat. (Diskominfo Pakpak Bharat)

Kabupaten Pakpak Bharat ditetapkan sebagai salah satu Kabupaten lokus stunting di Indonesia sejak tahun 2019.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka prevalensi stunting Kabupaten Pakpak Bharat sebesar 30,8 persen.

Pada tahun 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) turun menjadi 28,9 persen, namun angka ini masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan ambang batas yang ditetapkan World Health Organization (WHO) yaitu 20 persen.

Rembuk stunting Pakpak Bharat mulai
Wakil Bupati H Mutsyuhito Solin saat membuka Rembuk Stunting Aksi ke-3 Tingkat Kabupaten Pakpak Bharat, Selasa (28/5/2024) di Aula bale Sada Arih, Kantor Bupati Pakpak Bharat. (Diskominfo Pakpak Bharat)

"Angka prevalensi stunting masih tinggi, perlu segera kita atasi bersama secara terintegrasi mulai tingkat Kabupaten hingga tingkat desa dan saya berharap adanya peran aktif para Pimpinan OPD, Instansi Vertikal, Organisasi Masyarakat serta pihak-pihak swasta, bersinergi dan bersatu dalam upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat,"imbuh dia.

Wakil Bupati H Mutsyuhito Solin saat membuka Rembuk Stunting Aksi ke-3 Tingkat Kabupaten Pakpak Bharat, Selasa (28/5/2024) di Aula bale Sada Arih, Kantor Bupati Pakpak Bharat. (Diskominfo Pakpak Bharat)
Wakil Bupati H Mutsyuhito Solin saat membuka Rembuk Stunting Aksi ke-3 Tingkat Kabupaten Pakpak Bharat, Selasa (28/5/2024) di Aula bale Sada Arih, Kantor Bupati Pakpak Bharat. (Diskominfo Pakpak Bharat) (Diskominfo Pakpak Bharat)

Dalam kegiatan ini, Wakil Bupati H Mutsyuhito Solin memaparkan Hasil Pelaksanaan Aksi 1 dan 2 Dalam rangka Rembuk Stunting Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2024.

Di saat ini juga, Wakil Bupati mengajak segenap hadirin dan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Pakpak Bharat untuk menanda tangani komitmen bersama dalam upaya kegiatan rembuk stunting Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2024.

(*/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved