Sumut Terkini
Banyak Lalat, Warga di Langkat Tolak Peternakan Ayam Potong di Tengah Permukiman Padat Penduduk
Lanjut Izul, dengan pengusaha yang sama, sebelumya warga juga sempat melakukan unjuk rasa. Pada akhirnya usaha milik Y dan ES tutup.
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Warga Dusun III, Desa Suka Damai, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, keberatan atau menolak adanya peternakan ayam potong yang berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk.
Hal ini disampaikan oleh Zulkarnain alias Izul saat diwawancarai wartawan.
"Kami keberatan dengan usaha pertenakan ayam potong yang ada di kampung kami ini, karen banyaknya lalat," ujar Izul, Jumat (24/5/2024).
Lanjut Izul, dengan pengusaha yang sama, sebelumya warga juga sempat melakukan unjuk rasa. Pada akhirnya usaha milik Y dan ES tutup.
"Sebelumnya pengusaha ini sudah sempat buka, cuma kami unjuk rasa, akhirnya tutup. Waktu itu penyebab maka kami unjuk rasa, karena banyak kali lalat," ujar Izul.
Namun belakangan, warga mendapat kabar jika pengusaha tersebut akan menjalankan bisnisnya usai diduga mendapat persetujuan dari kepala desa setempat.
"Tapi ini kabarnya pengusaha itu mau menjalankan usahanya itu. Katanya pun pengusaha ini sudah minta persetujuan dengan kepala desa," ujar Izul.
"Intinya kami keberatan, kalau pun pengusaha itu tetap mau menjalankan bisnisnya, tapi kami minta bagaimana caranya agar lalat itu gak ada," sambungnya.
Jika pengusaha tersebut tak menyanggupi permintaan warga, Izul menambahkan, lebih bisnis tersebut tutup saja.
"Kalau si pengusaha gak sanggup, jangan jalankan usahanya. Dia makan nangka atau kena getahnya untuk apa. Kalau cerita kompensasi, entah kapan-kapan dikasihnya, cuma dikasih ayam gitu," tutup Izul.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan wartawan masih berupaya mendapatkan komentar dari pemerintah setempat terkait keberatan atau penolakan warga terhadap peternakan ayam potong.
(cr23/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
| Bobby Nasution Sepakat TPL Ditutup Usai Bertemu Dengan Tetua Adat: Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Bertemu Tetua Adat Selama 2 Jam, Bobby Sepakat TPL Ditutup: Surat Rekomendasi Paling Lama Seminggu |
|
|---|
| Tahun 2026, Dinas PRKP Siantar Pakai Eks-Rumah Singgah Covid-19 Sebagai Kantor Baru |
|
|---|
| Akademisi Asia Tenggara Bedah Geopolitik Presiden Prabowo dalam Seminar Internasional di UINSU |
|
|---|
| Polres Tanah Karo Terbitkan Informasi DPO Pelaku yang Terlibat Dalam Pembunuhan Warga Nias |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Warga-memegang-surat-keberatan-yang-ditandatangani-puluhan.jpg)