Berita Viral
AHOK Gencar Kritik Jakarta di YouTubenya, Kini Sorot Persoalan Sampah: Harusnya Rp 1,2 T Bangun ITF
Basuki Tjhaja Purnama alias Ahok gencar mengkritik pemerintahan daerah Jakarta. Kritikan Ahok ini disebut-sebut sebagai rencana untuk maju dalam Pilgu
TRIBUN-MEDAN.com - Basuki Tjhaja Purnama alias Ahok gencar mengkritik pemerintahan daerah Jakarta. Kritikan Ahok ini disebut-sebut sebagai rencana untuk maju dalam Pilgub Jakarta.
Kali ini Ahok mengkritik persoalan sampah di Jakarta.
Ahok membuka ruang interaksi di YouTubenya, Panggil Saya BTP.
Dalam video tersebut Ahok menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah di Jakarta.
Fasilitas pengolahan sampah ini, disebut Ahok sebelumnya berhasil dikembangkan di beberapa negara maju, seperti Singapura dan Jepang.
“Satu-satunya (cara kelola sampah di Jakarta) itu bangun ITF untuk pengelolaan jadi energi,” ucapnya dikutip TribunJakarta.com, Sabtu (18/5/2024).
Di era kepemimpinannya, Ahok sempat berencana membangun ITF di dua lokasi berbeda di Jakarta Utara, yaitu Sunter dan Marunda.
Namun, rencana itu gagal terealisasi sampai dirinya purnatugas pada 2017 lalu akibat adanya sengketa lahan.
“Dulu cita-citanya seperti itu, tapi sayang ada sengketa di Sunter sama di Marunda. Kalau enggak (ada sengketa), kota sudah berhasil bangun ITF,” ujarnya.
Tak hanya soal sengketa lahan, saat itu Pemprov DKI juga terkendala soal lelang lantaran tak menemui kata sepakat dengan pihak swasta terkait bagi hasil.
“Harusnya Rp1,2 triliun untuk bangun ITF itu kecil buat DKI. Cuma gara-gara soal nanri fee-nya berapa, mau bayar saya berapa, enggak ketemu (kesepakatan),” tuturnya.
“Kalau begitu ya punya DKI saja, kenapa pusing? Rp1,2 trikiun kita bangun aja sendiri, orang swasta juga enggak punya duit bangun kok,” sambungnya.
Baca juga: PDIP Tuding Jokowi Sengaja Sibukkan Diri di Hari Rakernas, Ali Ngabalin: Jangan Sebar Berita Bohong
Baca juga: SOSOK dan Profil 7 Anggota LPSK Periode 2024-2029
Baca juga: Arti Lirik Lagu Batak Bunga Ni Holong Hu Dipopulerkan oleh Omega Trio
Rencana Ahok membangun ITF ini sejatinya ingin dilanjutkan Pemprov DKI Jakarta di era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.
Bahkan, Anies sudah melakukan peletakan baru pertama atau groundbreaking pembangunan ITF Sunter.
Namun lagi-lagi, rencana tersebut gagal terealisasi lantaran Pemprov DKI ditinggal investor atau pihak swasta yang ingin membangunnya.
Upaya Anies melanjutkan pembangunan ITF Sunter menggunakan APBD DKI Jakarta pun kerap mentok di DPRD DKI Jakarta.
Sampai akhir masa jabatannya pada Oktober 2022, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini pun gagal membangun ITF.
Mimpi Pemprov DKI membangun ITF pun sirna di era pemerintahan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Pasalnya, Heru lebih memilih membangun tempat pengolahan sampah dengan teknologi refused derived fuel (RDF).
Saat ini, RDF sudah berhasil dibangun Heru di TPST Bantargebang. Selanjutnya, RDF rencananya bakal dibangun di kawasan Rorotan, Jakarta Utara.
Sebagai informasi tambahan, ITF dan RDF merupakan teknik pengolahan sampah yang berbeda.
ITF yang ingin dibangun Ahok dan Anies merupakan tempat pengolahan sampah dimana nanti sampah yang dihasilkan warga Jakarta bakal diubah menjadi energi listrik.
Sedangkan, RDF merupakan tempat pengolahan sampah yang mengolah sampah menjadi suatu padatan yang bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan batu bara.
Saat ini, hasil olahan RDF sudah berhasil dijual Pemprov DKI ke sejumlah perusahan pengolahan semen dengan harga 24 dollar AS atau setara Rp383 ribu per ton (asumsi 1 dollar AS setara Rp15.964.
Ahok Disiapkan Maju Pilgub Sumut?
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya serius memajukan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Pigub Sumut.
PDIP mempersiapkan Ahok untuk bertarung dengan Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi.
Ahok memang belum menyatakan kesiapan untuk maju dalam Pilkada serentak yang berlangsung pada Oktober 2024 mendatang.
Namun publik meyakini bahwa mantan Komisaris Utama Pertamina itu bakal maju dalam Pilkada.
Nama Ahok turut dimunculkan dalam bursa Pemilihan Gubernur Jakarta dan Sumut.
Lantas apakah Ahok maju di Pilgub Sumut?
Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga tak menampik bahwa Ahok banyak disebut di internal PDIP dalam pembahasan kandidat bakal cagub DKI Jakarta 2024. Kendati demikian, Ahok juga berpeluang masuk ke dalam bursa bakal cagub Sumut 2024.
"Saya harus jujur, seperti Pak Ahok masih ditarik-tarik juga untuk bisa Sumatera Utara. Nah ini menarik juga," kata Eriko di Kantor DPP PDI Perjuangan di Jakarta sebagaimana dilansir Antara, Kamis (16/5/2024).
Eriko Sotarduga (Valdy Arief/Tribunnews.com)
Menurutnya, Sumut yang selama lima tahun terakhir dipimpin oleh Edy Rahmayadi membutuhkan pemimpin baru. Oleh karena itu, nama Ahok coba dimunculkan.
"Karena Sumatera Utara juga perlu perubahan yang mendasar. Nah ini dengan bahasa perubahan, meminjam istilah," katanya.
Djarot: Masih Proses
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Djarot Syaiful Hidayat angkat bicara perihal nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masuk dalam bursa bakal calon gubernur (bacagub) Sumatera Utara.
Menurut Djarot, proses untuk mengambil keputusan memajukan Ahok sebagai bacagub di Pilkada Sumatera Utara 2024 masih panjang.
Hal ini disampaikan Djarot merespons pernyataan Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga yang menyebut Ahok masuk dalam bursa bacagub Sumatera Utara.
"Masih panjang prosesnya," kata Djarot dalam Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (17/5/2024).Djarot menilai pernyataan Eriko menunjukkan bahwa PDI-P mempunyai banyak kader yang siap diterjukan dalam Pilkada 2024.
Para kader tersebut, kata dia, juga mempunyai rekam jejak yang jelas.
Di sisi lain, Djarot mengungkapkan, PDI-P hingga kini masih melakukan penjaringan untuk mendapatkan kader yang layak maju di Pilkada Sumatera Utara 2024.
Untuk mendapatkan calon yang mumpuni, PDI-P bahkan bakal melakukan jemput bola atau turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan kader yang layak maju sebagai bacagub Sumatera Utara.
"Termasuk juga partai menjemput bola apabila ada kader yang dirasa mumpuni untuk bisa berlaga di Sumut dan mampu menyelesaikan persoalan mendasar yang ada di Sumatera Utara," imbuh dia.
Pengamat: PDIP Siapkan Ahok Lawan Bobby Nasution
Pengamat Politik dari Citra Institute Efriza menilai PDI Perjuangan mempersiapkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk maju di Pilkada Sumatera Utara untuk menghadapi menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution.
Terlebih, Bobby telah menyatakan dukungannya terhadap pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
"PDIP mengajukan Ahok karena menyadari kehilangan figur yang popular untuk Sumut, setelah Bobby Nasution yang pernah menjadi kadernya tak lagi mesra dengan PDIP," kata Efriza saat dihubungi, Jumat (17/5/2024).
Dia juga menilai Ahok menjadi sosok dengan kepemimpinan dan perangai baik untuk ditawarkan kepada masyarakat Sumut.
Di sisi lain, Efriza menyebut Bobby bisa menjadi lawan kuat yang dihadapi Ahok. Pasalnya, kinerja Bobby sebagai Wali Kota Medan diterima dengan baik oleh masyarakat.
Ditambah Bobby juga merupakan menantu Jokowi yang bisa saja menang seperti kemenangan Gibran pada Pilpres 2024.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Nasib AKBP Basuki Terancam DIpecat di Sidang Etik, Menguak Penyebab Tewasnya Dosen Levi |
|
|---|
| Bocoran KPK soal Menkes Budi Gunadi Berpeluang Diperiksa, Kasus Suap Proyek Rumah Sakit |
|
|---|
| KRONOLOGI Alex Iskandar Ayah Tiri Bunuh Alvaro Akhiri Hidup, Permisi ke Toilet Alasan Sudah Ngompol |
|
|---|
| MOMEN Alex Iskandar Akhiri Hidup Setelah Akui Bunuh Anak Tirinya Alvaro, Akui Perbuatan ke Polisi |
|
|---|
| KELAKUAN NAF Setelah Bunuh Janda Tua Gegara Ditagih Utang, Posting di Kafe, Dikenal Suka Foya-Foya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Basuki-Tjhaja-Purnama-alias-Ahok-gencar-mengkritik-pemerintahan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.