Sumut Terkini

Pengelolaan Tak Berjalan Baik Diduga Jadi Penyebab Kondisi Siosar Tak Terawat

Pasalnya, sampai saat ini berdasarkan informasi yang didapat dari beberapa sumber menjelaskan jika kondisi ini terjadi sebelum kawasan Siosar ditingga

|
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL
Kondisi kawasan wisata Siosar, yang berada di Kabupaten Karo terlihat semakin memprihatinkan semenjak ditinggal oleh wisatawan, Jumat (17/5/2024). Selain ditinggal wisatawan, kondisi ini juga diduga karena pengelolaan manajemen yang tidak berjalan dengan baik. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Kawasan wisata Siosar, di Kabupaten Karo kondisinya kini semakin memprihatinkan. Bagaimana tidak, wisata yang dulu viral dan jadi salah satu primadona kini sudah semakin tidak terawat.

Kondisi ini, diduga disebabkan pengelolaan yang tidak berjalan dengan baik dari pihak manajemen.

Pasalnya, sampai saat ini berdasarkan informasi yang didapat dari beberapa sumber menjelaskan jika kondisi ini terjadi sebelum kawasan Siosar ditinggal wisatawan.

Kondisi Siosar, yang berada di Kabupaten Karo terlihat semakin memprihatinkan
Kondisi kawasan wisata Siosar, yang berada di Kabupaten Karo terlihat semakin memprihatinkan semenjak ditinggal oleh wisatawan, Jumat (17/5/2024). Selain ditinggal wisatawan, kondisi ini juga diduga karena pengelolaan manajemen yang tidak berjalan dengan baik.

"Memang sudah kurang sinkron manajemen di dalam, jadi sudah enggak terawat lagi," ucap seorang narasumber yang ditemui di kawasan Siosar.

Berdasarkan informasi yang didapat, beberapa waktu terakhir manajemen yang mengelola lokasi tersebut sudah seperti acuh tak acuh terhadap perjalanan wisata di sana.

Diduga, hal inilah yang membuat akhirnya Siosar seperti kehilangan arah dan semakin tak terawat.

Ada informasi yang didapat, jika manajemen tidak bisa mengelola kawasan tersebut dengan baik karena tidak sinkronnya antara pendapatan dengan pengeluaran yang dikeluarkan oleh manajemen.

Bahkan, karena diduga tidak sinkronnya keuangan di sana menyebabkan beberapa orang pegawai tidak mendapatkan haknya (gaji), terutama di bagian pemeliharaan taman.

"Dapat info enggak digaji yang ngurus taman ini, makanya udah enggak terurus lagi orang udah gak ada yang ngurus tamannya," ucap narasumber lainnya yang mengaku belum lama bekerja di sana.

Perihal kondisi ini, juga dirasakan oleh pemilik aset berupa villa di kawasan Siosar yang mengaku sudah beberapa bulan terakhir tidak mendapatkan tamu sama sekali.

Berdasarkan keterangan salah satu pemilik villa di sana yang tidak ingin disebutkan namanya, tamu sudah mulai semakin sepi sejak awal tahun kemarin.

"Sudah dari tahun baru itulah enggak ada, sepi sekali," ucapnya.

Ketika ditanya apakah para pemilik villa di sana sudah mencoba untuk berkoordinasi dengan manajemen untuk membahas kelangsungan wisata di sana, ia mengaku jika saat ini manajemen sedang vakum.

Dirinya mengaku, beberapa waktu lalu sudah sempat dibuka jalan komunikasi namun hasilnya nihil.

"Sudah kita coba buka komunikasi, karena kan manajemen yang punya wewenang mengelola semua lokasi, tapi mereka lagi vakum," ungkapnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved