Berita Medan

Implementasi AI Bisa Mudahkan Kerja Wartawan

Praktisi Media Sosial, Wicaksono, mengatakan, AI salah satu perkembangan terbaru di dunia teknologi yang merupakan alat bantu yang membantu pekerjaan.

|
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HUSNA
Praktisi Media Sosial, Wicaksono saat menjelaskan terkait AI di pelatihan jurnalistik Telkom, Jumat (17/5/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) tak dipungkiri mulai diterapkan oleh sejumlah kalangan, baik itu di dunia jurnalistik.

Praktisi Media Sosial, Wicaksono, mengatakan, AI salah satu perkembangan terbaru di dunia teknologi yang merupakan alat bantu yang membantu pekerjaan manusia.

Termasuk, AI bisa alat bantu para wartawan yang menjalankan tugas jurnalistik.

"Salah satu AI yang bisa menghasilkan sesuatu digolongkan generatif AI itu adalah ChatGPT dan generatif AI yang cukup populer," ujar Pria yang akrab disapa Ndorokakung ini saat ditemui di acara pelatihan jurnalistik Telkom, Jumat (17/5/2024).

Mantan jurnalis Tempo ini menjelaskan, ChatGPT memiliki kemampuan macam-macam, bisa memproduksi teks, bisa memproduksi foto, ilustrasi, gambar, infografik, kartun dan sebagainya.

"Pekerjaan wartawan itukan banyak, salah satunya adalah menulis berita. Nah, ChatGPT ini bisa membantu wartawan untuk merancang offline sebuah berita yang tepat, terutama untuk wartawan baru," jelasnya.

Misalnya ada wartawan baru diminta untuk menulis berita tentang peristiwa seperti kebakaran, kecelakaan, bencana alam dan sebagainya, Ndorokakung menuturkan, si wartawan bisa meminta AI seperti ChatGPT untuk merancang kerangka berita yang baik seperti apa.

"Wartawan baru atau pemula kurang terampil membuat berita, nah ChatGPT ini bisa dimintai tolong untuk membuatkan kerangkanya," terangnya.

ChatGPT mampu membuat kerangka berita hanya dalam beberapa detik.

Bandingkan kalau wartawan pemula membuat berita sendiri, bisa memakan waktu sampai beberapa jam.

Tapi ChatGPT ini juga punya keterbatasan yaitu misalnya datanya tidak realtime, versi gratisnya bahkan hanya terbatas pada data-data yang belum update," tuturnya.

Misalnya kalau ditanya siapa pemenang pilpres 2024, ChatGPT tidak tahu atau memberikan jawaban yang salah, karena data yang tersedia hanya sebelum 2022.

"Tapi versi yang baru, sudah bisa kita tanya," terangnya.

Banyak data lain di ChatGPT yang belum tentu akurat dan tugas wartawan yang bekerja dengan prinsip akurasi harus melakukan verifikasi dan cek ulang.

"Misalnya kalau kita minta sebutkan jumlah perolehan medali Indonesia di SEA Games tahun berapa lengkap dengan cabang olahraga yang menghasilkan medali.

Dia akan selalu menjawab, namun apakah jawabannya valid atau tidak belum pasti," ujarnya.

Ia menuturkan, ChatGPT akan memberi dampak besar pada wartawan dalam membuat sesuatu yang lebih besar.

"Kehadirannya sebenarnya bukanlah ancaman. SAya adalah orang yang berpendapat kalau wartawan tidak akan pernah tergantikan oleh AI.

Tapi wartawan yang tidak menggunakan AI atau ChatgPT akan tersaingi oleh wartwan yang menggunakan ChatGPT," katanya.

Telkom Indonesia Gelar Pelatihan Jurnalistik

Sebanyak 44 jurnalis mengikuti kegiatan Pelatihan Jurnalistik Business Update Tranformasi Business Telkom Indonesia Area Regional I Sumatera yang diadakan PT Telkom Indonesia.

Kegiatan yang diadakan di Akhlak Hall Lantai 2 Kantor Witel Medan Jalan HM Yamin Medan diadakan selama 2 hari yaitu 16 hingga 17 Mei 2024.

Sebagai pemateri pertama tampil Rustam F Mandayun dengan materi Menjadi Jurnalistik Profesional.

Kemudian Imam Wahyudi dengan materi Elemen Jurnalis.

Selanjutnya M Taufiqurohman dengan materi New Gathering: Reporting, Riset dan Wawancara.

Nanang Junaedi dengan materi Tehnik Penulisan Berita dan Bahasa Jurnalistik dan Wicaksono/Ndorokakung membawa materi Media Sosial dan Artificial Inteligence (AI).

Acara tersebut dibuka APV Corporate Communication Telkom Indonesia, Sabri Rasyid dan dihadiri GM Witel Medan Agung Tricahyono.

Ketua Pelaksana yang juga AVP Corporate Commucation Telkom Indonesia, Sabri Rasyid, mengatakan,  perkembangan media saat ini sudah sedemikian pesat, sehingga perlu penyesuaian dari para jurnalistik.

"Telkom selaku perusahaan publik butuh penyampaian informasi terbuka dan berkwalitas kepada masyarakat. Dengan pelatihan yang dilakukan, para rekan-rekan jurnalis diharap dapat masukan terbaru untuk mewujudkan misinya sebagai penyampai informasi berkualitas kepada masyarakat," terangnya.

(Cr26/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved