Sumut Terkini
Warga Demo hingga Lakukan Aksi Kubur Diri, PT PPSP Buka Suara
Dengan menggunakan pakaian serba hitam, satu diantara warga melakukan aksi kubur diri dan meminta kepada Presiden Republik Indonesia mengkaji ulang PT
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, RANTAUPRAPAT - Ratusan warga melakukan unjuk rasa di Desa Pulau Padang, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu terkait PT Pulau Padang Sawit Permai (PT PPSP) yang beroperasi di pemukiman warga, Kamis (16/5/2024).
Dengan menggunakan pakaian serba hitam, satu diantara warga melakukan aksi kubur diri dan meminta kepada Presiden Republik Indonesia mengkaji ulang PT PPSP.
Menanggapi hal tersebut, Manajer PT PPSP, Hernowo mengaku PT PPSP pernah digugat oleh warga pada tahun 2022 silam.
Warga meminta agar PT PPSP ditutup dan diberhentikan. Namun, gugatan tersebut tidak terbukti dan dimenangkan oleh pihaknya.
"Sebenarnya kami sudah berupayah melakukan mediasi dengan warga. Bahkan pada 2022 lalu, kami sempat digugat ke pengadilan. Namun, gugatan mereka ditolak oleh Hakim. Secara legal, kami memiliki semua perizinan lengkap," kata Hernowo.
Lanjutnya, selain mediasi, PT PPSP turut memperdayakan warga sekitar untuk melakukan bongkar muat.
"SPSI disini diambil warga. Dari sini ada 120 orang lebih yang bekerja sebagai bongkar muat, dan semuanya warga sekitar," ujarnya
Selain itu, ungkapnya, pabrik juga sering mengeluarkan CSRnya kepada masyarakat.
"Bahkan, saat proses gugatan berjalan, kami tidak produksi. Tapi, CSR kami keluarkan ke masyarakat. Kalau dibilang masalah kebisingan yang mengganggu rumah ibadah, dan sekolah, kami siap untuk membuat ruangan kedap suara, kita buat menggunakan AC. Tapi sebagian masyarakat masih menolak," katanya.
Ia berharap, permasalahan ini dapat segera diselesaikan dan masyarakat dapat berkolaborasi dengan perusahaan untuk membangun perekonomian masyarakat.
Ratusan masyarakat Pulau Padang, Kelurahan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu melakukan aksi unjuk rasa meminta pemerintah meninjau kembali pabrik kelapa sawit yang beroperasi di pemukiman warga.
Ratusan massa aksi menggunakan pakaian serba hitam dan satu diantaranya mengubur diri.
Penanggungjawab aksi, Muhammad Rudi, mengaku aksi ini dilakukan akibat kekhawatiran warga dengan dampak dari pabrik kelapa sawit tersebut.
"Warga Desa Pulau Padang melakukan aksi kubur diri. Hal ini merupakan bentuk kekecewaan teman-teman di Pulau Padang terhadap pemerintah dan pihak kepolisian yang sampai saat ini tidak merespon dengan baik dengan perusahaan kepala sawit yang ada disini," kata Rido, Kamis (16/5/2024).
Katanya, aksi ini meminta agar pemerintah melihat bahwa keberadaan pabrik kelapa sawit yang ada di Pulau Padang sangat berdekatan pemukiman warga.
| Menteri Agama Nasaruddin Umar hingga Gubernur Sumut Hadiri Zikir Akbar Nasional PPITTNI |
|
|---|
| Sempat Ngaku tak Terima Bansos, Warga Siantar yang Ditemui Dinsos Akhirnya Klarifikasi |
|
|---|
| Dalam Sehari, Tim Polres Tanah Karo Sikat 5 Pengedar Sabu Dari Beberapa Lokasi di Berastagi |
|
|---|
| Sekolah Kader PKB Sumut Digelar, Loso Ingatkan Perjuangan Partai dengan NU |
|
|---|
| Tokoh Simalungun Dr Sarmedi Purba Adukan Masalah Sihaporas ke Komnas HAM |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Warga-Pulau-Padang-Kecamatan-Rantau-Utara-Kabupaten-Labuhan-Batu-melakukan-aksi-unjuk-rasa.jpg)