Viral Medsos

MIRIS! Ketua BPK Bungkam dan Senyum saat Ditanya soal Pegawainya Diduga Minta Rp12 M ke Kementan

Sebelumnya, oknum auditor BPK disebut meminta uang Rp12 miliar agar Kementan mendapatkan status wajar tanpa pengecualian (WTP).

Editor: AbdiTumanggor
KOMPAS.com/Dian Erika
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun hanya tersenyum dan enggan merespons pertanyaan wartawan saat ditanya perihal oknum anak buahnya yang ikut terseret dalam kasus korupsi eks Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) di lingkungan Kementan. (KOMPAS.com/Dian Erika) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kelakuan oknum pegawai auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI belakangan ini menjadi sorotan.

Sebelumnya, oknum auditor BPK disebut meminta uang Rp12 miliar agar Kementan mendapatkan status wajar tanpa pengecualian (WTP).

Kasus lainnya, oknum pegawai BPK RI juga diduga melakukan pemerasan Rp10 miliar terkait proyek pembangunan jalan. 

Dugaan pemerasan Rp 10 miliar ini terungkap dalam sidang korupsi proyek pembangunan Jalan Tol Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated Ruas Cikunir-Karawang Barat, Selasa (14/5/2024).

Direktur Operasional Waskita Beton Precast Sugiharto mengakui, pernah menyiapkan uang sebesar Rp 10 miliar untuk memenuhi permintaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Bagaimana tanggapan Ketua BPK RI?

Terkait kelakuan oknum pegawai BPK RI tersebut, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun enggan merespons pertanyaan wartawan.

Pertanyaan wartawan perihal oknum anak buahnya yang ikut terseret dalam kasus korupsi eks Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) di lingkungan Kementan.

Oknum auditor BPK itu disebut meminta uang sebesar Rp 12 miliar agar Kementan mendapatkan status wajar tanpa pengecualian (WTP).

"Nanti saja ya, terima kasih banyak," ujar Isma Yatun sambil menelungkupkan tangan dan berjalan menjauhi wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5/2024).

Tampak asisten Isma Yatun berusaha menghalangi wartawan yang mengajukan pertanyaan.

Isma Yatun juga tidak memberi jawaban ketika wartawan bertanya soal seperti apa teknis audit terhadap para auditor BPK.

Saat wartawan kembali meminta sedikit komentar, ia tetap diam dan berjalan menuju mobilnya.

Isma Yatun kemudian masuk ke mobil dan bergegas meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Dua kasus menjadi sorotan publik belakangan ini

1. Kasus Kementan

Diberitakan sebelumnya, dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementan dengan terdakwa mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo terungkap soal aliran dana ke BPK sebesar Rp 5 miliar untuk bisa mendapatkan opini WTP.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved