Sosok

Sosok Santika, Kelola Kafe Biliar Ramah Wanita di Medan, Sudah Hobi Jualan dari SMP

Jiwa pengusaha wanita bernama Santika yang saat ini berusia 29 tahun, sudah ada sejak ia duduk dibangku sekolah.

TRIBUN MEDAN/KOLASE
Santika 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN -  Menjadi seorang entrepreneur merupakan mimpi yang sangat mulia, karena dengan menjalani profesi tersebut memiliki kesempatan untuk membuka lapangan kerja.

Jiwa pengusaha wanita bernama Santika yang saat ini berusia 29 tahun, sudah ada sejak ia duduk dibangku sekolah.

Hal tersebut dilakukannya karena didikan orang tua yang mengajarkannya mandiri sejak kecil.

Berbagai hal yang diinginkan, tak semata dapat begitu saja, padahal Santika sendiri berasal dari keluarga yang cukup berada.

"Jadi dari kecil kita itu memang diajarkan nggak semuanya kamu dapat dari orang tua. Nah, dari situ kita kalo pengen sesuatu usaha, makanya aku dari SMP itu udah suka jualan. Selain disitu iseng atau sekedar belajar aja, tapi menghasilkan uang aku senang," ungkap Santika yang akrab disapa Sansan.

Berdagang sejak di bangku SMP, tak membuat Sansan merasa malu, apalagi dimasa itu lingkungan membentuknya untuk menjadi seorang pengusaha.

"Nggak cuman aku sendiri, dikelas juga banyak teman-teman lain yang jualan, jadi kita nggak pernah merasa malu atau apa," katanya.

Seiring bertumbuh, Sansan tak pernah mengubur mimpinya untuk menjadi seorang pengusaha.

Sampai saat ini, dirinya berhasil mengelola dua klub biliar dengan konsep caffee didalamnya, yang ia kelola bersama suami.

Konsep caffee billiar yang dikelola Sansan, berbeda dengan stigma negatif nuansa billiar di kebanyakan tempat.

Ia berusaha menciptakan nuansa billiar yang ramah wanita, tidak sesak dengan asap rokok dan judi.

Konsep yang ditawarkannya, benar-benar memenuhi hobbi masyarakat dalam menggeluti salah satu cabang olahraga ini.

"Jadi awal mula buka usaha ini, karna kita pernah datang disalah satu klub billiar di Medan, begitu aku masuk didalamnya aku nggak nyaman. Kebetulan kan suami memang hobbi olahraga biliar, disitu aku mikir kenapa nggak ciptakan tempat yang nyaman untuk perempuan," ceritanya.

Dengan riset di berbagai daerah Sansan mengkonsep tempat biliarnya dengan menampilkan live music setiap harinya.

Selain hanya untuk hiburan, olahraga biliar memiliki tujuan untuk melatih akurasi dan konsentrasi. Suasana hati kita sangat berpengaruh dengan olahraga ini; jika suasana hati kita sedang kacau atau tidak enak, maka permainan kita tidak akan maksimal.

Olahraga ini banyak dipandang negatif oleh masyarakat umum, karena sering dijadikan ajang judi. Padahal olahraga satu ini menjadi salah satu yang diikutsertakan dalam ajang nasional maupun internasional.

Oleh sebab itu di klub biliar yang Sansan kelola senantiasa menyediakan ajang kompetisi bagi para pecinta olahraga satu ini.

Selain membantu pengelolaan klub biliar di dua lokasi yang ada di Medan, yakni untuk kawasan Johor Poolzone dan di Jalan Sei Batanghari Hive.

Sansan juga mengelola usaha kos-kosan yang dirintisnya sendiri, dengan menciptakan ruang nyaman bagi anak perantauan di Medan.

Ia sadar bahwa performa kos ini perlu lebih dimaksimalkan agar dapat membuat para pencari kos lebih nyaman tinggal di kosannya.

Kost Medan Bromo, menjadi unit usaha Sansan yang ia kelola sendiri, untuk mengetahui lengkapnya, bisa kunjungi laman instagram @kostmedanbromo.

Baginya menciptakan ruang nyaman bagi para perantau di Medan, merupakan kesenangan tersendiri untuknya.

Selain berbisnis adalah cita-citanya menciptakan ruang bebas untuk diri sendiri, ia juga senang dengan berbisnis bisa memberikan lapangan kerja bagi orang lain.

Saat ini ia menyediakan dan mengelola 10 kamar tersedia, yang berlokasi di Jalan Bromo Medan.

Untuk lantai dasar, ia menyewakan dengan usaha laundry dan apotek.

Sebelumnya, Sansan juga sudah menggeluti berbagai bidang usaha, seperti butik, jualan online dan sebagainya.

Usaha butik dan fashion tersebut mulai digelutinya saat duduk dibangku SMA

"Sejak SMA juga udah jualan online gitu ya, dulu kan masih pake blackberry gitu ya, di share," jelasnya.

Bagi anak muda lainnya, Sansan berbagi tips untuk berani memulai usaha, atau memupuk jiwa enterpreneur.

Lingkungan dan keluarga, menjadi pemantik rasa inginnya menjadi seorang pengusaha.

Dikatakannya, apapun yang ingin dimulai saat ini, ada baiknya mencoba terlebih dahulu, agar kita punya dua kemungkinan, berhasil atau coba lagi.

Dari pada takut memulai, sehingga kita tidak memperoleh apapun sama sekali.

Jadilah seseorang yang percaya bahwa setiap tantangan adalah peluang untuk tumbuh. Jangan takut gagal, karena kesuksesan tersembunyi di balik rintangan yang dihadapi dengan semangat dan keberanian.

"Jangan pernah takut memulai, karena apapun itu hasilnya pasti ada maknanya untuk kita. Menciptakan usaha itu menyenangkan, kita bisa menikmati waktu kita dengan baik tanpa tekanan orang lain, dan melewati tantangan dengan keinginan sendiri," pungkasnya.

Nama : Santika
Nama panggilan : Sansan
TTL : TG Leidong 14 Februari 1993
Status : kawin
Nama Ayah : Hanara
Nama Ibu : Kho Jan Nie
SD: swasta D.I PANJAITAN TG LEIDONG
SMP : swasta D.I PANJAITAN TG LEIDONG
SMA : METHODIST 2 MEDAN
Kuliah : IT&B Campus Medan
Anak ke dari : pertama dari 5 bersaudara
Hobby: menyanyi menari dan jalan-jalan
Karier : Enterpreneur

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved