Menguji Nyali, Menerjang Jeram dan Menantang Arus Deras Sungai Bingei
Beroperasi sejak belasan tahun lalu, Sumatra Explore selalu menjadi pilihan bagi banyak komunitas untuk kegiatan satu ini.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jika jelajah alam mendaki gunung atau ekspedisi darat terlalu berat bagi Anda, cobalah untuk rafting. Menyisir sungai berjeram menggunakan perahu karet, tentu saja lengkap dengan pengaman berupa helm dan pelampung, agar perjalanan lebih safety.
Ya, arung jeram menjadi pilihan untuk kegiatan jelajah alam yang menyenangkan dan relatif bisa dilakukan oleh banyak usia, mulai 7 tahun bahkan hingga 60-70 tahun. Seperti dikatakan Putra, salah satu pemandu arung jeram di Sumatra Explore. Ia mengaku pernah menjadi pemandu bagi sekelompok orang yang salah satunya sudah berusia 70 tahun.
Sumatra Explore sendiri merupakan salah satu operator untuk kegiatan rafting/arung jeram di Sungai Bingei yang berlokasi di Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat. Beroperasi sejak belasan tahun lalu, Sumatra Explore selalu menjadi pilihan bagi banyak komunitas untuk kegiatan satu ini. Seperti halnya yang dilakukan Senarai Family.
Menggunakan tiga perahun yang diisi masing-masing lima peserta dan dua pemandu, kegiatan ini berlangsung dengan amat sangat seru. Bahkan menurut Harun Nuh, aktivis agraria Sumut, yang baru sekali ini mengikuti kegiatan rafting, mengaku ketagihan dan ingin mengikutinya lagi.
“Seru, latihan jantung, padaha saya baru sehat dari sakit. Tapi rafting bikin saya ketagihan, ingin ikut lagi,” ujarnya sembari tersenyum.
Kegiatan yang diprakarsai Edy Ikhsan, pendiri Senarai Family ini, sebagai bentuk rasa syukur setelah melewati ibadah Ramadan selama satu bulan penuh, sekaligus juga membangun silaturahmi melalui kegiatan Tadabur Alam bersama keluarga Senarai.
Baca juga: Empat Rekomendasi Tempat Rafting dengan Pemandangan Alam Eksotik yang Menguji Adrenalin di Sumut
Untuk kegiatan rafting diawali dengan perjalanan menuju hulu Sungai Bingei menggunakan mobil bak terbuka. Melewati jalan naik turun serta banyak ranting pohon sepanjang jalan, pra-starting ini bahkan sudah menguji nyali.
Sesampai di hulu sungai yang berada di Namo Nangka, sambil menunggu perahu karet disiapkan, peserta dikumpulkan untuk mendengar seluruh penjelasan, dan prosedural selama kegiatan arung jeram berlangsung. Diantaranya, teknik menggunakan dayung, mendengarkan dan mentaati aba-aba serta instruksi pemandu.
Jangan panik, adalah kunci untuk setiap kendala yang dihadapi selama dalam perjalanan rafting. Putra, seorang pemandu meyakinkan, meski pun kegiatan menyusur sungai berbatu dan berarus deras, namun relatif aman sepanjang peserta mengikuti seluruh prosedur. Apalagi kegiatan ini juga diiringi tim rescue yang siap membantu saat terjadi sesuatu terhadap peserta.
Dengan menggunakan helm dan pelampung, bahkan kegiatan ini cukup aman bagi peserta yang tidak bisa berenang. Pelampung mampu menahan beban hingga 135 kg. Risiko paling tinggi yang mungkin dialami peserta adalah lecet terkena batu. Tetapi itu juga jarang terjadi.
Ada pun aliran sungai yang dilalui dalam kegiatan rafting ini kurang lebih 4 kilometer, dengan banyak jeram dan sebagian juga ada aliran yang tenang dengan kedalaman yang bervariasi.
Sumatra Explore membagi zona rafting dengan beberapa kategori, yakni start point di Namo Nangka. Hanya beberapa menit setelah menyisir sungai, maka peserta akan berhadapan dengan Jeram Selamat Datang yang merupakan tantangan pertama, dilanjutkan Jeram Bozz, Jeram Flyng Skipper, dan Jeram Jambore. Setelah melewati zona ini, peserta akan sampai pada permukaan air yang relatif tenang. Di sini pemandu biasanya akan memberi waktu untuk berenang menikmati mandi sungai. Setelah itu ada zona Pantai Singapura .
Cukup waktu bersantai, selanjtnya peserta akan kembali dujin kekompakan dan keterampilan untuk melewati Jeram Batu Gajah dan Jeram Empat Kali Empat. Setelah melewati jeram-jeram ini, peserta akan ditawari aksi melompat dari tebing berketinggin 3-4 meter.
Putra kembali meyakinkan bahkan lompat tebing ini relatif aman, karena kedalaman sungai yang cukup. Saat peserta terhanyut arus maka pemandu dan rescue siap mengamankan peserta.
Qadafi, seorang peserta berusia 9 tahun bahkan melompat hingga 4 kali tanpa rasat takut sedikit pun. Ia mengaku ketagihan dengan atraksi yang menurutnya mengasyikkan dan seru.
Selama perjalanan berlangsung , ada kalanya pemandu tak cukup puas hanya melihat–peserta aman nyaman di atas perahu. Pemandu kerap membuat sebuah atraksi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Senarai.jpg)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Senarai-Rafting-2.jpg)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Senarai-Rafting.jpg)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Rafting-Senarai-3.jpg)