Sumut Terkini

Ekonomi Syariah 8 Daerah di Sumut Tumbuh, Tapi BI Ingatkan Dana Himpunan Perbankan Turun

Namun BI memberikan catatan khusus kepada perbankan syariah terkait jumlah tabungan yang menurun. 

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIJA
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Pematangsiantar Muqorrobin saat membuka acara Festival Ekonomi Syariah 2024 di Tanjungbalai, Sabtu (27/4/2024)  

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia - Pematangsiantar menyebutkan ekonomi syariah di delapan kabupaten/kota wilayah kerjanya mengalami pertumbuhan.

Namun BI memberikan catatan khusus kepada perbankan syariah terkait jumlah tabungan yang menurun. 

Menggelar Festival Ekonomi Syariah di Kota Tanjungbalai, Sabtu-Minggu (27-28/4/2024), BI mendorong agar ekonomi syariah terus melaju pesat.

Hal ini tak lepas dari demografi Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia.

"Kita tahu Indonesia negara muslim terbesar di dunia, tetapi ekonomi syariah-nya terbesar ke empat di dunia. Kita kalah dari Malaysia yang duduk di peringkat satu," kata Kepala KPw BI Pematangsiantar, Muqorrobin. 

Muqorrobin menyampaikan bahwa pihaknya bertekad menjadikan ekonomi syariah terus berkembang lebih maju di wilayah kerja BI Pematangsiantar yaitu Sisi Batas Labuhan.

Adapun wilayah kerja KPw BI adalah Pematangsiantar, Simalungun, Batubara,  Tanjungbalai, Asahan, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu, dan Labuhanbatu Selatan (Disingkat Sisi Batas Labuhan). 

Dikatakan pria yang akrab disapa Robin ini, lembaga keuangan syariah terus bertambah seperti perbankan syariah, asuransi syariah, BPS syariah dan segala macamnya.

Tentu ini akan disusul dengan kegiatan bisnis syariah, seperti kuliner, toko syariah dan sebagainya. 

"Pelaku usaha banyak berpikir bahwa ekonomi syariah mulai maju dengan berpandangan bahwa sektor ini tak sekadar mencari keuntungan tetapi ada ridha Allah di dalamnya," kata Robin. 

Survey Indeks Literasi Ekonomi syariah tahun 2023 adalah 28,1 persen.

Menurut Robin angka ini meningkat dibanding 2022 sebesar 23,3 persen.

Kendati perkembangan sudah memuaskan, ujar Robin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. 

Mengenai data, sebagai indikator ekonomi syariah dari sisi perbankan di wilayah Sisi Batas Labuhan tercatat bahwa pembiayaan ekonomi syariah mencapai 2,7 triliun pada Desember 2023 lalu. 

"Rp 2,7 triliun tahun 2023, apakah ini banyak atau sedikit? sebenarnya ini meningkat dibanding tahun 2022 sebesar Rp 2,1 triliun. Jadi ini tinggi, tetapi jangan berbangga hati," katanya. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved