Tribun Wiki
Sering Gonta-ganti Jenis BBM Kendaraan? Ini Bahayanya dan Simak Cara Memilih RON yang Benar
Mesin bisa jeblok akibat gonta-ganti bahan bakar minyak (BBM). Begini tips untuk memilih BBM RON kendaraan
TRIBUN-MEDAN.COM,- Bagi Anda pengguna motor maupun mobil disarankan untuk tidak gonta-ganti jenis BBM (Bahan bakar Minyak).
Sebab, tindakan ini akan berdampak buruk pada kendaraan Anda.
Umumnya, orang yang sering gonta-ganti BBM ini akan menghadapi masalah pada kendaraannya.
Bisa saja fungsi mesin pada kendaraan menjadi tidak optimal.
Baca juga: Minum Kopi Jantung Berdebar? Begini Cara Mengatasinya
Selain disarankan untuk konsisten menggunakan jenis BBM, Anda juga disarankan untuk mengetahui Research Octane Number (RON) pada BBM yang akan digunakan.
Hal ini penting untuk menjaga kinerja mesin kendaraan Anda agar tetap normal.
Seperti diketahui, setiap mesin memiliki nilai kompresi yang berbeda.
Saat bahan bakar yang biasa digunakan ini diganti, otomatis mesin akan menyesuaikan kembali kompresinya.
Peralihan yang sangat cepat inilah yang bisa mendatangkan masalah bagi mesin, salah satunya masalah performa yang loyo, mesin mudah rusak dan bahkan sulit dihidupkan.
Baca juga: Contoh Soal UTBK-SNBT 2024, Ini Hal yang Bisa Bikin Kamu Gagal
Begitu pula dengan sering gonta-ganti merk BBM.
Pasalnya, tiap produsen punya konfigurasi yang berbeda, sehingga perbedaan inilah yang bisa membuat mesin kaget dan menimbulkan masalah di dalamnya.
Mencari tahu RON kendaraan
Dikutip dari Kontan, produsen kendaraan memberikan rekomendasi RON tertentu untuk bahan bakar agar mesin kendaraan dapat beroperasi secara optimal.
Penggunaan RON yang tidak sesuai dapat mengakibatkan masalah seperti detonasi atau ketukan mesin, penurunan performa, dan efisiensi bahan bakar yang buruk.
Baca juga: 4 Manfaat Kentang untuk MPASI Berikut Cara Penyajian yang Tepat Bagi Bayi
Umumnya, kendaraan konvensional lebih cocok dengan bahan bakar ber-RON rendah atau menengah (misalnya, RON 92 atau 95), sedangkan kendaraan dengan mesin berteknologi tinggi atau performa tinggi mungkin membutuhkan bahan bakar ber-RON lebih tinggi (misalnya, RON 98 atau lebih tinggi).
Nah, sebagai contoh, Anda ganti Pertama ke Pertalite dengan frekuensi sering dapat menyebabkan kerusakan. Hal ini karena keduanya memiliki RON yang berbeda.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Korban-salah-isi-BBM-harusnya-Pertalite-Malah-diisi-Solar-di-SPBU-14203180.jpg)