Gerebek Miras Oplosan
Penghuni Kos Wanita di Sebelah Gudang Miras Oplosan Ngaku Sering Kehilangan Pakaian Dalam
Hal ini ia sampaikan saat berbincang tatkala melihat penggerebekan tempat produksi minuman alkohol.
Penulis: Jefri Susetio | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Seorang wanita yang akrab disapa Rin mengaku semenjak ruko tepat di sebelah indekosnya disewa mereka sering kehilangan pakaian dalam.
Hal ini ia sampaikan saat berbincang tatkala melihat penggerebekan tempat produksi minuman alkohol di Jalan Kapten Sumarsono, Medan Helvetia, Kamis (25/4/2024).
"Baru aja mereka di sini Bang. Baru tiga bulan. Dari Januari ya. Tapi Bang, semenjak di sini mereka ini, kami sering kehilangan pakaian dalam," ujarnya kepada Tribun-Medan.com.
Ia menceritakan, seluruh penghuni kos wanita menjemur pakaian di lantai 4. Akan tetapi, mereka sering melihat adanya puntung rokok di area sebelah indekos mereka.
"Memang agak nggak nyaman aku. Kalau menjemur pakaian kok banyak putung rokok. Dari sebelah banyak puntung rokok. Sering kehilangan pakaian dalam juga kami. Mau komplain juga tidak bisa, " ujar mahasiswi kesehatan tersebut.
Penggerebekan ruko tempat produksi minuman oplosan merek anggur itu tidak jauh dari Institut Kesehatan Helvetia.
"Kadang cuma dengar suara mobil masuk malam-malam atau pagi. Cuma tidak pernah bertegur sapa. Tidak pernah melihat bagaimana orangnya. Apalagi aku juga sibuk di kampus," katanya.
Pada pemberitaan sebelumnya, personel gabungan dari Kodim 0201 Medan bersama kepolisian melakukan penggerebekan produksi minuman beralkohol di Jalan Kapten Sumarsono, Medan Helvetia, Kamis (25/4/2024) malam.
Berdasarkan pengamatan Tribun-Medan.com di lokasi, petugas mengamankan 3 orang dari penggerebekan tersebut.
Adapun barang bukti di lokasi ratusan botol minuman beralkohol dan bahan-bahan racikan minuman keras ilegal.
"Kami edarkan dari warung ke warung. Kami tawarkan ke kios-kios minuman keras di Kota Medan, " ujar seorang pelaku Trinovel usai diamankan petugas.
Trinovel menambahkan produksi minuman beralkohol merek Anggur itu sudah berlangsung dari Januari 2024.
Hanya ada tiga pekerja yang saban hari meracik dan memproduksi minuman tersebut.
Selain itu, kata dia, harga yang ditawarkan lebih rendah dari harga pasaran.
Dan, mereka sudah memproduksi ratusan bahkan ribuan botol minuman.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Penggerebekan-ruko-tempat-produksi-minuman-oplosan.jpg)