Bocah Tenggelam

BREAKING NEWS! Bocah Kelas 4 SD Tewas Tenggelam di Parit Proyek KA Medan

Katanya, saat itu dirinya sempat tidak percaya kepada para bocah-bocah ini. Lalu, ia pun memanggil suaminya dan memberitahu hal tersebut.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH 
Suasana di proyek Kereta Api Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, tempat bocah kelas 4 SD tewas tenggelam, Kamis (25/4/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang bocah laki-laki meninggal dunia, setelah tenggelam di dalam parit dekat proyek rel kereta api Medan.

Menurut salah seorang saksi br Manalu, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Setia Luhur, Kecamatan Medan Helvetia, pada Kamis (25/4/2024) siang.

"Pertama aku pulang kerja mau makan siang di dapur, jadi ada yang minta tolong, anak-anak SD. Terus di bilang sama orang itu ada temannya hanyut," kata Manalu kepada Tribun-medan, Kamis (25/4/2024).

Katanya, saat itu dirinya sempat tidak percaya kepada para bocah-bocah ini. Lalu, ia pun memanggil suaminya dan memberitahu hal tersebut.

Kemudian, dia dan suaminya pun langsung mendatangi parit di sekitaran proyek pembangunan jalur KA dan stasiun Helvetia serta Stasiun Sunggal yang kebetulan berada di dekat rumahnya.

"Kupanggil suamiku minta tolong, karena hujan nggak ada orang jadi suami ku langsung terjun ke situ (parit)," sebutnya.

Manalu menyampaikan, saat itu korban tidak kunjung di temukan lantaran telah tenggelam ke dasar parit.

"Setelah itu datanglah ada bapak-bapak membantu mencari, terus pas ke situ ternyata kesenggol lalu kami angkat ke atas," ujarnya.

Dikatakannya, saat dievakuasi para warga di sana sempat membantunya dengan cara memompa dadanya dan memberikan napas buatan.

Namun, ketika itu korban sudah tidak bergerak dan meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Kami berusaha pompa-pompa sudah meninggal," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa parit itu dibuat oleh pekerja proyek KA menggunakan Beko.

Dulunya memang parit tersebut tidak ada.

"Kata suami saya nggak menentu kedalamnya, kurang lebih tiga meter lebih. Itu bekas korekan Beko," ucapnya.

"Dulunya nggak ada parit ini, di sini sawah. Katanya mau dibikin stasiun kereta api," sambungnya.

Amatan Tribun Medan, tampak sejumlah warga masih berada di lokasi tenggelamnya bocah tersebut.

Setelah dievakuasi oleh warga, jasad korban pun langsung di serahkan kepada pihak keluarga yang kebetulan tidak jauh dari lokasi.

(Cr11/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved