Tribun Wiki
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Terjadi Ratusan Gempa, Kini Bandara Sam Ratulangi Ditutup
Sejarah letusan Gunung Ruang di Sulawesi Utara ternyata sudah terjadi sejak tahun 1603. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini
Penghentian sementara operasional Bandara Sam Ratulangi akibat adanya dampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara diumumkan melalui Notice to Airmen (NOTAM) A1003/24 NOTAMR A1000/24 mulai Kamis pukul 08.00 Wita sampai 23.59 Wita.
General Manager PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Maya Damayanti mengatakan, dampak abu Gunung Ruang ini sebelumnya sudah terdeteksi berkat paper test yang dilakukan oleh pihak Angkasa Pura I mulai pukul 07.00 Wita.
Baca juga: DUBAI Diterjang Banjir Besar, Warganya Malah Asyik Main Jetski di Genangan Bak Nikmati Liburan
"Dari hasil koordinasi dengan beberapa sktakeholder yang terdiri dari Otband, BMKG, Airnav dan Maskapai Penerbangan, seluruh penerbangan hari ini, Kamis 28 April 2024 ditutup untuk sementara waktu. Kami harus melakukan pemberhentian sementara karena alasan keselamatan penerbangan tentunya," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (18/4/2024) siang.
Monitoring dan pengawasan terhadap situasi Gunung Ruang
Maya menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan monitoring dan pengawasan terhadap perkembangan situasi Gunung Ruang yang berdampak pada Bandara Sam Ratulangi Manado.
Pihak maskapai juga memberikan opsi untuk refund ataupun reschedule dikarenakan seluruh pesawat cancel flight.
Baca juga: 6 Tips Cara Mendidik Anak Agar Tidak Nakal dan Tumbuh Cerdas, Simak Penjelasan Buya Yahya
"Disampaikan pula bahwa beberapa penerbangan yang berdampak ada total 33 flight, di mana ada 18 flight arrival dan 15 flight departure di mana sudah termasuk pesawat kargo maupun charter flight serta pesawat regular atau schedule flight," ujarnya.
"Kami berharap seluruh penumpang untuk memaklumi hal ini untuk keselamatan bersama," sambungnya.
Ratusan Gempa Sebelum Letusan
Gunung Ruang yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, mengalami erupsi pada Selasa (16/4/2024) pukul 19.19 Wita.
Selain erupsi, Gunung Ruang juga mengalami peningkatan level aktivitas dari level II (waspada) menjadi level III (siaga) mulai Selasa (16/4/2024) pukul 16.00 Wita, dikutip dari Antaranews.
Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, Juliana DJ Rumambi ST mengatakan, Gunung Ruang memiliki letusan tipe efusif atau didominasi oleh semburan dan lelehan lava.
Baca juga: Anda Mudah Lelah dan Tidak Bersemangat? Ini Vitamin yang Perlu Dikonsumsi
Meskipun demikian, arah aliran dari lelehan lava belum teramati dengan jelas sehingga warga diimbau untuk mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Juliana menyarankan agar masyarakat tidak berada di radius empat kilometer dari pusat kawah aktif.
Akibat letusan tersebut, sebanyak 838 warga yang bermukim di Pulau Ruang dievakuasi ke Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Di sisi lain, Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan bahwa pada periode 1-15 April 2024, Gunung Ruang mengalami gempa ratusan kali sebelum meletus.
Tercatat ada 20 gempa vulkanik dalam (VTA), 3 gempa tektonik lokal, dan 163 kali gempa tektonik jauh, dikutip dari Kompas.com, Rabu (17/4/2024).
Baca juga: Sosok Yudi Utomo Imardjoko Ahli Nuklir UGM Buronan Polisi, Kasus Penggelapan Uang Rp 9,2 Miliar
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Gunung-Ruang-erupsi.jpg)