Berita Viral

POLISI Bongkar Modus Kawin Kontrak di Puncak,Jadi Sarang Prostitusi untuk Puaskan Turis Timur Tengah

Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terbongkar di Kawasan Puncak, Cianjur, Jawa Timur. 

HO
Polisi membongkar Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) terbongkar di Kawasan Puncak, Cianjur, Jawa Timur. 

Polisi menangkap dua pelaku yang menjajakan wanita kepada WN Timur Tengah

Keduanya LR (54) dan RN (21) mereka mengaku telah hampir lima tahun memperdagangkan perempuan untuk mengeruk keuntungan dari para pria hidung belang Timur Tengah.

Kawasan wisata Puncak memang masih menjadi wilayah yang dikenal oleh turis-turis di jazirah Arab.

Selain pemandangan yang indah, kawasan ini sering digunakan oleh turis asing tersebut untuk kawin kontrak.

Warga Timur Tengah yang melakukan kawin kontrak sering menyebut kawasan Puncak Cianjur - Bogor sebagai 'Jabal'.

Dikutip dari Tribun Jabar, Jabal dalam bahasa Indonesia artinya pegunungan.

Sebutan Jabal tersebut kerap dijadikan sebagai tempat untuk melakukan transaksi prostitusi berkedok kawin kontrak.

Baca juga: Prediksi Line up Timnas Indonesia U-23 vs Australia, Shin Tae-yong Bisa Pasang Justin Hubner

Baca juga: DETIK-DETIK 2 Pegawai Maskapai Swasta Seludupkan Narkoba 19 Kg ke Kabin, Ditangkap di Bandara Soetta

Seorang warga setempat yang juga berprofesi sebagai sopir travel wisatawan WNA Timur Tengah, Ibot (40) mengatakan, sepanjang tahun selalu saja ada turis 'Arab' yang datang ke Puncak.

Mereka datang untuk berlibur ke wilayah yang dikenal bertemperatur sejuk tersebut.

"Para wisatawan WNA asal Timur Tengah biasa menyebut kawasan Cipayung, Puncak , Bogor, sampai ke Cipanas, Puncak Cianjur itu Jabal," kata Ibot pada wartawan, Rabu (17/4/2024).

Saat masih di negaranya lanjut Ibot, WNA asal Timur Tengah tersebut akan menghubungi sopir travel saat akan berlibur ke Kawasan Puncak atau Jabal.

"Mereka biasanya selalu menanyakan fasilitas apa saja yang akan didapatkan selama berlibur, termasuk untuk kepuasan seksual. Untuk menghindari zinah mereka biasanya melakukan kawin kontrak," kata dia.

Ia mengatakan, adanya keinginan kawin kontrak dari para WNA asal Timur Tengah tersebut dimanfaatkan para mucikari untuk menyediakan fasilitas kawin kontrak.

"Fasilitas kawin kontrak tersebut merupakan setingan yang telah disiapkan para mucikari. Bahkan sebagian besar wanita yang disiapkan merupakan perempuan malam yang berasal dari lokalisasi. Bahkan untuk menyakinkan para WNA, perempuan itu didandani seolah-olah gadis lugu asal desa," tuturnya.

Baca juga: Usai Ajak Debat Hukum, Hotman Paris Tantang Rocky Gerung Duel Tinju 21 April: Bujang Lapuk

Baca juga: HEBOH Mahasiswa Psikologi Undip Rudapaksa Temannya, Berawal Tempat Curhat Malah Diajak Minum Alkohol

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved