Hubungan Iran dan Israel, Dulu Teman Kini Jadi Lawan Mematikan Karena Genosida Palestina

TRIBUN-MEDAN.COM,- Konflik Iran dan Israel memicu ketegangan di wilayah Timur Tengah.

Sejak Iran meluncurkan ratusan roket beserta drone tanpa awak, ada beberapa wilayah Israel yang porak-poranda.

Kondisi ini membuat negara Zionis itu kalang kabut menghadapi negeri mayoritas Syiah tersebut.

Namun, di tengah kecamuk yang kian meruncing itu, banyak yang belum tahu kisah hubungan Iran dan Israel.

Dekade 1950-an, Iran dan Israel ini merupakan teman atau sekutu.

Baca juga: TERUNGKAP Ratusan Rudal dan Drone Iran Tak Mampu Menembus Israel, 99 Persen Berhasil Dijatuhkan

Keduanya saling mendukung, terlebih saat Israel mendeklarasikan pendirian negaranya.

Namun, hubungan mesra itu kandas setelah terjadinya Revolusi Islam di Iran.

Saat pemerintahan raja terakhir Iran, Shah Mohammad Reza Pahlavi tumbang, hubungan Iran dan Israel merenggang.

Keduanya mulai saling terlibat konflik, lantaran Iran menganggap bahwa Israel ini adalah pelaku genosida terhadap rakyat Palestina.

Sebaliknya, Israel tidak mengakui Republik Islam baru setelah penggulingan Shah Mohammad Reza Pahlavi. 

Baca juga: KETIKA Rudal dan Drone Iran Mampu Menghujani Israel dari Jarak 2.313 Kilometer, 12 Warga Terluka

Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran menganggap Israel sebagai penjajah ilegal atas Yerusalem dan bertanggung jawab atas "genosida" orang Palestina.

Jihad Islam menjadi organisasi Islam Palestina pertama yang mengangkat senjata melawan Israel pada 1980, dengan Iran sebagai pendukung utamanya.

Meskipun demikian, Israel mengirim Teheran sekitar 1.500 rudal untuk membantunya melawan Saddam Hussein selama perang Iran-Irak yang berkecamuk dari 1980 hingga 1988.

Hezbollah diciptakan

Dilansir dari Kompas.com, Israel menginvasi ibu kota Lebanon, Beirut, untuk melawan kelompok-kelompok Palestina yang bermarkas di sana pada 1982.

Korps Pengawal Revolusi Islam elit Iran kemudian mendukung pembentukan kelompok militan Hezbollah, yang melakukan kampanye melawan pasukan Israel dari kubu Syiah di Lebanon selatan.

Baca juga: Usai Kim Jong Un Bilang Siap Perang, Iran Berani Rudal Israel, Biden Ogah Dukung Serang Balik Iran