Perang Iran vs Israel
Netanyahu Langsung Telepon Joe Biden Usai Diserang Iran, Minta Pertemuan Darurat PBB Soal Iran
Militer Israel (IDF) mengatakan lebih dari 200 drone dan rudal diluncurkan ke wilayah itu oleh militer Iran dalam serangan yang belum pernah terjadi s
TRIBUN-MEDAN.com - Militer Israel (IDF) mengatakan lebih dari 200 drone dan rudal diluncurkan ke wilayah itu oleh militer Iran dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
IDF mengatakan bahwa seorang perempuan berusia 10 tahun terluka dalam serangan Iran namun tidak mengkonfirmasi di mana lokasinya.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sedang berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melalui sambungan telepon setelah serangan pada Sabtu (13/4/2024) malam itu.
Hal ini terjadi setelah Netanyahu mengumpulkan kabinet perangnya hari ini dan presiden AS mempersingkat perjalanan akhir pekannya untuk kembali ke Washington untuk bertemu dengan penasihat keamanan nasional.
Media Israel membagikan foto Netanyahu selama percakapan dengan Biden.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant juga memposting di X (twitter) yang mengatakan dia telah berbicara dengan mitranya Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Dia mengatakan mereka membahas operasi pertahanan Israel dalam menghadapi serangan Iran dan berterima kasih kepada Austin karena "berani berdiri bersama Israel".
Israel meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengenai Iran
Dikutip dari Sky News, Israel telah meminta agar Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat untuk mengutuk serangan Iran.
Gilad Erdan, duta besar Israel untuk PBB, menulis di X (twitter) bahwa peluncuran drone dan rudal merupakan "ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan global".
Dia mendesak dewan keamanan untuk menggunakan segala cara untuk mengambil tindakan nyata terhadap Iran dan menunjuk Garda Revolusi Iran sebagai "organisasi teror".
Menurut seorang diplomat PBB, dewan tersebut berencana mengadakan pertemuan hari ini.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan penghentian segera permusuhan.
Ia menyatakan mengutuk keras serangan Iran terhadap Israel.
Orang-Orang Borong Persediaan Makanan dan Berlindung di Bunker
Iran melancarkan serangan drone dan rudal ke Israel pada Minggu (14/4/2024) dini hari.
Akibat serangan tersebut, orang-orang yang bertempat tinggal di Yerusalem memborong persediaan air dan makanan serta berlindung ke bunker.
“Seperti yang Anda lihat, tempat itu kosong, semua orang berlarian pulang,” kata Eliyahu Barakat, seorang pemilik toko kelontong berusia 49 tahun di lingkungan Mamilla, Yerusalem, dilansir Times of Israel.
IDF menyebut Iran meluncurkan lebih dari 200 proyektil ke Israel, termasuk puluhan rudal balistik, rudal jelajah, dan drone.
Juru Bicara IDF, Laksamana Muda Daniel Hagari, memperingatkan orang-orang supaya bersiap mencari perlindungan.
“Saya mengingatkan Anda bahwa dari mana pun ancaman diluncurkan, ketika alarm berbunyi Anda harus masuk ke tempat penampungan dan menunggu di sana setidaknya selama 10 menit,” kata Hagari.
Komando Front Dalam Negeri IDF kemudian mengumumkan bahwa orang-orang tidak perlu lagi tinggal di area bunker.
Ini mengindikasikan bahwa untuk saat ini serangan telah berakhir.
Namun, pembatasan pertemuan dan pembatalan semua kegiatan pendidikan atau sekolah tetap berlaku seperti yang diumumkan pada hari Sabtu (13/4/2024).
Michael Uzan, seorang dokter gigi berusia 52 tahun, mengatakan keluarganya berkumpul di rumah mertuanya.
Mereka mengikuti instruksi pemerintah, membeli makanan yang tidak mudah rusak dan siap menuju ke bunker gedung apartemen.
Ia memperkirakan kehidupan sehari-hari akan terganggu dalam beberapa hari mendatang.
“Besok tidak ada pekerjaan. Bahkan rapat, semuanya dibatalkan. Untuk anak-anak, sekolah diliburkan."
"Saya punya anak perempuan yang seharusnya mengikuti ujian penting besok, tapi semuanya dibatalkan,” tuturnya kepada AFP.
Orang-orang di Israel utara juga bersiap menghadapi serangan.
“Saya sangat takut dengan perang, ini serius,” ucap Summer Khalil (52) dari desa Majd al-Krum di Galilea kepada AFP.
“Jika saya mendengar sirene, saya tidak tahu harus berbuat apa, kami berada di dekat perbatasan Lebanon.
“Saya membeli 30 botol air, itu hampir merupakan botol terakhir. Tidak ada susu di toko,” ungkapnya.
Sirene dan ledakan serangan udara terdengar di kota-kota di seluruh Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem, ketika pasukan Israel, AS, Inggris, dan Yordania menembak jatuh rudal dan drone yang diluncurkan dari Iran.
Teheran mengatakan pihaknya melakukan serangan itu sebagai respons atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Suriah.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
| Timur Tengah Mendidih, 78 Tewas setelah Serangan Balasan Israel ke Iran , Incar Puluhan Target Vital |
|
|---|
| DAFTAR Lengkap Nama Perwira Tinggi Iran yang Tewas Buntut Serangan Udara Israel |
|
|---|
| IRAN Luncurkan Ratusan Rudal ke Israel, Siapa Saja Negara yang Pasok Alat Perang ke Iran? Ada Korut |
|
|---|
| Sosok Brigjen Amir Ali Hajizadeh, Komandan IRGC-AF Pimpin Serangan ke Israel, Loyalis Ali Khamenei |
|
|---|
| BANDINGKAN Kekuatan Pasukan Elite Israel Sayeret Matkal vs Pasukan Elite Iran Al-Quds, Lebih Kuat? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/netanyahu-sakit-tribunmedan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.