Perang Iran vs Israel

INI Penyebab 'Operasi Janji Pasti', Ratusan Rudal Iran Meluncur ke Israel, Dendam Serangan 1 April

Perang terbuka ini membuat semakin bertanya-tanya apa penyebab perang Iran vs Israel? 

HO
Warga Iran membakar bendera Israel. Iran telah meluncurkan ratusan rudal ke Israel pada Minggu (14/4/2024) pagi. 

TRIBUN-MEDAN.com - Perang Iran vs Israel pecah. Iran meluncurkan ratusan rudal ke arah Ibu Kota Israel, Tel Aviv. 

Perang terbuka ini membuat semakin bertanya-tanya apa penyebab perang Iran vs Israel

Perang di Timur Tengah memang tak pernah habis. Banyak sekali konflik yang dilandasi politik di tanah perjanjian itu. 

Operasi Janji Pasti

Iran menyebut serangan pada Sabtu (14/4/2024) pagi sebagai Operasi Janji Pasti

Operasi ini memborbardir wilayah di Israel tanpa henti. 

Iran mengatakan bahwa operasi ini sebagai balasan terhadap serangan Israel pada 1 April 2024 terhadap Konsulat Iran di Damaskus.

Dilansir dari Koresponden BBC di Jerusalem, Israel berhasil menembak jatuh rudal Iran. 

Pemerintah Israel telah membunyikan sirene sebagai sinyal kondisi darurat. 

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan "gerombolan besar" yang berisi lebih dari 200 drone pembunuh, rudal jelajah, dan rudal balistik diluncurkan dari Iran yang berjarak sekitar 1.800 km.

Dia mengatakan sistem pertahanan Israel dan sekutunya telah mencegat "sebagian besar" rudal dan drone tersebut. Puluhan di antaranya, tambahnya, ditembak jatuh di luar wilayah Israel.

Sesaat sebelum berita peluncuran drone Iran mengemuka, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "sistem pertahanan" negaranya telah dikerahkan.

“Kami siap menghadapi skenario apa pun, baik secara defensif maupun ofensif. Negara Israel kuat. IDF kuat. Masyarakat kuat. Kami mengapresiasi sikap Amerika yang berdiri di samping Israel, serta dukungan dari Inggris, Prancis, dan banyak negara lainnya.”

Mantan juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Jonathan Conricus, mengatakan "ini adalah hari pertama bagi Timur Tengah yang baru - untuk pertama kalinya Iran menyerang Israel langsung dari wilayah kedaulatan Iran".

Iran, Yaman, Lebanon Keroyok Israel

Perang Iran vs Israel pecah pada Sabtu (13/4/2024). Iran bersama dengan Yaman dan Lebanon kompak keroyok Israel lewat jalur udara. 

Serangan ratusan rudal ditembakkan ke arah Tel Aviv ibu kota Israel pada malam hari. 

Hal ini dibenarkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

IDF mengklaim telah mencegah ratusan rudal menghantam negara mereka. 

Laporan tersebut mengatakan bahwa drone tersebut ditembak jatuh oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Sementara pemberontak Houthi Yaman meluncurkan beberapa drone ke Israel melalui koordinasi dengan Iran, kata perusahaan keamanan Ambrey.

Proyektil tersebut kemungkinan besar akan mencapai Israel secara bersamaan, mengutip Times Of Israel.

“Kendaraan udara tak berawak (UAVS) dilaporkan diluncurkan oleh Houthi menuju Israel. UAV diluncurkan melalui koordinasi dengan Iran,” kata perusahaan itu.

Iran luncurkan rudal ke Israel
Iran luncurkan rudal ke Israel (HO)

Dan pelabuhan Israel dinilai menjadi target potensial.

Selain itu Kelompok Hizbullah Lebanon mengklaim telah menembakkan puluhan roket dari Lebanon ke pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan beberapa waktu lalu.

Serangan itu memicu sirene di komunitas utara Snir.

IDF mengatakan, tidak ada laporan mengenai kerusakan atau korban cedera, karena roket-roket tersebut menghantam wilayah terbuka.

Diketahui Israel berada dalam kewaspadaan tinggi di tengah janji publik Iran untuk menyerang sasaran-sasaran Israel sebagai pembalasan atas serangan udara tanggal 1 April 2024 lalu terhadap fasilitas diplomatiknya di ibu kota Suriah, Damaskus.

Serangan Israel itu menewaskan sedikitnya tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran, termasuk dua jenderal penting.

Iran menyebut Israel melakukan serangan itu dan berjanji akan membalasnya, mengutip Anadolu Agency.

Namun Israel belum secara resmi mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, walau demikian selama berbulan-bulan Israel telah melakukan sejumlah serangan terhadap sasaran Iran di Suriah.

Baik Iran maupun Hizbullah, sekutu utamanya di Lebanon, mengatakan bahwa serangan tersebut tidak akan dibiarkan begitu saja.

Joe Biden Tetap Setia Dukung Israel, Klaim Iran Tidak akan Berhasil Serang Negara Sekutunya

Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memperkirakan Iran akan berusaha menyerang Israel dalam waktu dekat.

Di tengah ketegangan dua negara tersebut, Biden menyebut tetap setia mendukung Israel.

Biden pun menjanjikan memberikan dukungan kuat untuk sekutu utama Washington tersebut.

Meskipun, ada ketegangan diplomatik mengenai tindakan militer Israel di Gaza.

Biden juga mengklaim bahwa Iran tidak akan berhasil menyerang Israel.

“Kami mengabdi untuk membela Israel, kami akan mendukung Israel, kami akan membantu membela Israel."

"Dan Iran tidak akan berhasil,” katanya, dikutip dari ndtv.com.

Israel Tutup Sekolah dan Serang Balik

Israel terus berusaha menahan serangan yang dilakukan Iran dan sekutunya di wilayah tersebut.

Demikian Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menjelaskan tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai serangan Iran.

Dalam pernyataannya, Gallant mengatakan Israel harus memperhatikan setiap perintah yang mungkin dikeluarkan oleh Homefront Command militer, yang memetakan rudal yang masuk dan ancaman udara lainnya sehingga masyarakat perlu berlindung.

"Israel menutup sekolah-sekolah di seluruh negeri karena masalah keamanan," kata juru bicara militer Daniel Hagari,.

“Tidak akan ada kegiatan pendidikan” ketika minggu sekolah dimulai pada hari Minggu “mengingat situasi keamanan,” katanya dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.

Tindakan ini akan berlangsung selama dua hari, menurut pedoman militer negara itu.

Iran telah bersumpah akan membalas setelah dugaan serangan Israel pada 1 April yang meratakan konsulatnya di Damaskus, menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi termasuk dua jenderal.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Garda Revolusi Iran menyita sebuah kapal kontainer “terkait dengan rezim Zionis (Israel)” di dekat Selat Hormuz, media pemerintah melaporkan.

"Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menunda rencana kunjungan ke Hongaria dan Austria yang dijadwalkan dimulai pada hari Minggu karena situasi keamanan,” kata juru bicaranya.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved