Ramadan 2024

Malam Nuzulul Al-Qur'an Serap Kemu'jizatan Al-Qur'an, Tegakkan Islam yang Rahmah

Dalam momentum bulan suci Ramadan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) menggelar peringatan malam Nuzulul Al-Qur'an di Masjid Ulul Albab.

INTERNET
Twibbon Nuzulul Quran 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Dalam momentum bulan suci Ramadan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) menggelar peringatan malam Nuzulul Al-Qur'an di Masjid Ulul Albab, kampus I Jalan IAIN, Medan Timur, Medan.

Wakil Rektor II Bidang AUPK Dr Abrar M Dawud Faza, SFil, MA dalam peringatan malam Nuzulul Al-Qur'an menyampaikan, melalui momentum Ramadan ini, UINSU tetap berbenah diri, sama-sama muhasabah, memperbaiki dan meningkatkan kinerja.

"Mudah-mudah tahun ini UINSU meraih akreditasi institusi unggul. Akreditasi unggul harga mati,” ujar Dawud Faza.

Pada malam peringatan turunnya Alquran itu, dihadiri Ketua Senat UINSU Prof. Dr. Pagar, M.Ag. Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Azhari Akmal Tarigan, MAg, para guru besar di antaranya Prof. Dr. Hasyimsyah Nasution yang didaulat sebagai penceramah, lalu Prof. Dr. Zainul Fuad, Prof. Dr. Mesiono, Prof. Dr. Abdullah , Prof. Dr. Syukur Kholil dan lainnya. Lalu hadir para dekan, wakil dekan, ketua dan kepala lembaga serta unit di lingkungan UINSU, Kepala LPPM, para dosen dan tenaga kependidikan dan segenap sivitas kampus.

Dengan Ramadan yang dibalut dengan peringatan Nuzulul Alquran ini, jelasnya diharapkan jangan hanya dimaknai sebagai agenda tahunan biasa.

Namun, dijadikan sebagai media peningkatan kualitas kerja dan pengabdian, memberikan semangat untuk bekerja lebih baik sehingga bisa mewujudkan AIPT unggul pada tahun 2024 ini.

Penceramah dalam kesempatan itu, Prof Hasyimsyah menyampaikan, sebagai guru besar yang berpuluh tahun mengabdi di UINSU untuk pengembangan ilmu pengetahuan, ia mengajak seluruh sivitas menamamkan kecintaannya terhadap lembaga UINSU.

Selain sebagai tempat mengabdi, juga sebagai wahana untuk menyebarkan dan memperkuat syiar dakwah Islam.

Ia memastikan, sebagai pendidik yang juga fokus pada pemikiran, tidak akan menghasilkan insan akademis yakni mahasiswa yang sekuler dan liberal.

Terkait turunnya Al-Qur'an, Prof Hasyimsyah mengulas dari berbagai pandangan dan perspektif tentang kajian Nuzulul Alquran sebagai kitab suci agama Islam juga sebagai mu'jizat yang melekat dari riyawat hidup Nabi Muhammad SAW yang merupakan nabi terakhir atau penutup nabi (last messenger).

"Pemahaman tentang mu'jizat yang berarti mencakup atau dalam arti yang lebih luas adalah sesuatu peristiwa yang melampaui atau melampaui batas-batas kebiasaan di tengah manusia," ujarnya.

Mu'jizat ini katanya melekat dan mengiringi keabsahan dan melegitimasi kenabian dan kerasulan yang dialami dalam perjalanan hidup Baginda Nabi Muhammad SAW.

Dalam contoh yang umum, dibahas dalam kitab-kitab suci, yang terkenal seperti mu'jizat Nabi Musa yang tongkatnya berubah menjadi ular, hingga tongkatnya yang bisa membelah Laut Merah.

Sama halnya dalam kisah Maryam yang mengandung Isa tanpa ayah juga merupakan suatu mu'jizat, termasuk kisah Nabi Daud dan lainnya.

"Dalam hal ini, Nabi Muhammad mempunyai mu'jizat yaitu Al-Qur'an yang diturunkan secara bertahap dan dipelihara serta dipelihara sejak turun hingga akhir zaman," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved