Berita Viral

NASIB Debt Collector yang Ditembak dan Ditusuk Aiptu FN, Ngaku Tak Masalah Dilaporkan Balik

Beginilah nasib debt collector yang ditembak dan ditusuk Aiptu FB ketika hendak menarik mobil di area parkir PSX Mall, Sumsel

fb
Mantan Kanit Reskrim Polsek Lubuklinggau Selatan, Aiptu FN, diduga menganiaya dua debt collector di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (23/3/2024).  

Selain terdesak karena harus melindungi keluarganya, ada satu perkataan dilontarkan oleh salah seorang debt collector yang memicu amarah anggota polisi tersebut. 

Hal ini diungkapkan oleh Desrummiaty, istri Aiptu FN saat menjadi narasumber talkshow Sripo-Tribun Sumsel, Jumat (29/3/2024).

"Saat keributan itu salah satu mereka mengatakan polisi pangkat besar saja kami lanjakkan apalagi yang pangkat kecil.

Sempat itu yang diucapkan, itu membuat suami tambah emosi," ujar Desrummiaty ketika menirukan perkataan salah satu debt collector

Situasi tegang itu mulai terasa ketika Aiptu FN bersama istri dan kedua anaknya hendak keluar dari parkiran namun dihadang oleh sekelompok debt collector.

Kasus Aiptu FN aniaya debt collector membuka fakta baru. Aiptu FN telah menyerahkan diri dan tengah menjalani pemeriksaan. 
Kasus Aiptu FN aniaya debt collector membuka fakta baru. Aiptu FN telah menyerahkan diri dan tengah menjalani pemeriksaan.  (HO)

Terjadi cek-cok mulut sampai akhirnya FN mengeluarkan pistol jenis air soft gun untuk menggertak debt collector

Karena sudah melihat suaminya sangat emosi, Desrummiaty berusaha menenangkan suaminya. Namun karena FN sudah terlanjur emosi, perlawanan dan keributan pun tak bisa dielak lagi.

Anak-anaknya yang masih berumur 16 tahun dan 13 tahun melihat peristiwa itu menjadi trauma.

"Anak-anak trauma kalau ingat kejadian itu mereka pasti menangis," katanya.

Kuasa hukum Aiptu FN, Rizal Syamsul mengatakan ia telah melaporkan debt collector itu atas dugaan tindak pidana pencurian dengan kekerasan, pengeroyokan, serta perampasan.

"Disana mereka melakukan pengeroyokan dan unsur dugaan pasal 365-nya juga masuk. Sebab disana debt collector berusaha merebut kunci mobil sampai klien kami terjatuh ," ujar Rizal.

Bahkan saat Aiptu FN dan Desrummiaty menghadapi debt collector kondisi tersebut dimanfaatkan oleh salah seorang DC untuk menguasai kendaraannya.

Kunci mobil yang sempat direbut oleh debt collector membuat salah satu dari komplotannya masuk ke dalam mobil.

"Sempat dikuasai debt collector (mobilnya). Di dalam itu ada anak-anak Aiptu FN, dia ngancam jangan ada yang turun dari mobil," katanya.

Rizal menambahkan, pistol jenis air soft gun yang digunakan oleh Aiptu FN tidak mengenai debt collector. Senjata tersebut hanya digunakan untuk memukul kepala.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved