Berita Medan

Kasus Tewasnya Honorer yang Diduga Jadi Korban Begal Masih Diselidiki, Polisi Beberkan Kendala

Ia menyampaikan, petugas juga belum berhasil mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan tewasnya korban.

Editor: Ayu Prasandi
INTERNET
Herbet Cristofel Simatupang, honorer Dinas PU Kabupaten Sergai diduga dibunuh begal 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi masih menyelidiki kasus tewasnya seorang honorer dinas PU Serdang Bedagai, bernama Herbet Cristofel Simatupang.

Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba, sampai saat ini pihaknya masih berupaya mengungkap kasus tersebut 

"Masih kita selidiki kasusnya," kata Jama kepada Tribun-medan, Minggu (31/3/2024).

Ia menyampaikan, petugas juga belum berhasil mengidentifikasi pelaku yang menyebabkan tewasnya korban.

Kata Jama, minimnya petunjuk di lokasi menjadi kendala yang dihadapi oleh petugas.

"Di lokasi minim petunjuk, CCTV juga tidak ada dan waktu kejadian itu keadaannya gelap," sebutnya.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya mengejar pelaku dan mengungkap kasus dugaan begal tersebut.

Sebelumnya, seorang pria bernama Herbet Cristofel Simatupang (31) warga Dusun II, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, ditemukan tewas setelah diduga menjadi korban begal.

Korban ditemukan tewas tergeletak di tengah jalan di Dusun I, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, pada Selasa (19/3/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.

Menurut kakak korban, Fransiska Simatupang, pihak keluarga mengetahui korban ditemukan tewas setelah diberitahu oleh warga.

"Kami dibangunkan sama tetangga jam tiga pagi, ngasih tahu kalau adik saya kecelakaan dan sudah tidak bernyawa," kata Fransiska kepada Tribun Medan, Senin (25/3/2024).

Ia menjelaskan, setelah mendengarkan kabar tersebut dirinya pun langsung bergegas ke lokasi yang tidak jauh dari rumahnya.

Di sana, dia melihat bahwa korban sudah terbaring di tengah jalan dalam kondisi terlungkup dan kepalanya mengeluarkan darah.

Awalnya, dia mengira adiknya meninggal karena kecelakaan. Namun, di lokasi sepeda motor Honda Beat Street milik korban sudah tidak ada.

Selain itu, handphone korban juga hilang.

"Awalnya dikira kecelakaan. Tapi saya cari sepeda motornya tidak ada, saya telpon handphonenya juga sudah tidak aktif. Kata warga sekitar adik saya kena begal, karena barang-barang berharganya hilang," sebutnya.

Katanya, setelah itu adiknya ini pun langsung dievakuasi ke rumah sakit. 

Dari hasil keterangan medis, adiknya ini meninggal karena adanya luka dibagian kepala belakang diduga karena hantaman benda tumpul.

"Lukanya dibagian belakang kepala, menurut dokter itu bekas benda tumpul, kedalamnya 2 cm 12 jahitan," ujarnya.

Fransiska menjelaskan, adiknya ini tinggal bersama dengan orangtua mereka yang rumahnya tidak jauh dari rumah dia.

Setelah kejadian itu, ia pun mendatangi rumah orangtuanya.

"Mamak sama bapak saya di rumah, cuma nggak bisa keluar karena pintu pagar di kunci sama adik saya," ucapnya.

Dia mengungkapkan, menurut pengakuan orangtuanya sebelum ditemukan tewas, korban sekira pukul 24.00 WIB masih berada di rumah.

"Jam 12 itu mamak masih minta dia untuk matikan lampu, nggak ada yang tahu persis jam berapa dia keluar rumah," bebernya.

Dijelaskan Fransiska, adiknya ini merupakan perokok aktif dan diduga keluar rumah untuk membeli rokok.

Sebab, ia menemukan satu bungkus rokok yang isinya masih penuh di saku celana adiknya.

"Di kantongnya ada rokok isinya masih banyak dan mancis, sama uang Rp 17 ribu. Kita duga di ini keluar untuk beli rokok," ungkapnya.

"Karena pintu bagasi rumah nggak dikuncinya, cuma gerbang saja yang digembok dan itu pun kuncinya di bawa," sambungan.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa korban ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Kesehariannya, korban bekerja sebagai honorer di Dolok Masihul, Serdang Bedagai.

"Dia dinas di PU, baru beberapa hari pulang ke rumah, karena cuti," tuturnya.

Dia menuturkan bahwa, sampai saat ini pihak keluarga belum ada membuat laporan resmi ke kantor polisi.

Meskipun demikian, pihak kepolisian telah mengetahui kejadian itu dan telah melakukan penyelidikan.

"Kalau memang diperlukan, kami akan buat laporan resmi. Cuma polisi sudah beberapa kali datang, nanya-nanya soal kejadian ini," katanya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, AKP Japri Simamora mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui kejadian tersebut.

"Awalnya memang informasinya kecelakaan, cuma setelah kita selidiki dugaannya kasus pencurian dengan kekerasan," ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

"Korban memang belum buat laporan resmi, tapi tetap kita lakukan penyelidikan," pungkasnya.

(Cr11/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook,Instagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved