Sumut Terkini

Berita Foto: Massa Pendukung Bubarkan Diri, Sorbatua Siallagan Belum Berhasil Dibawa Pulang

Aksi tersebut, mereka menuntut untuk membebaskan tokoh masyarakat adat Sorbatua Siallagan serta meminta untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL).

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Abdan Syakuro
Berita Foto: Massa Pendukung Bubarkan Diri, Sorbatua Siallagan Belum Berhasil Dibawa Pulang - 25032024_AKSI-UNJUK-RASA_ABDAN-SYAKURO-1.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL mengangkat berbagai poster saat berunjuk rasa di depan Polda Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja Km 10,5 Nomor 60, Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Senin (25/3/2024). Dalam aksi tersebut, mereka menuntut untuk membebaskan tokoh masyarakat adat Sorbatua Siallagan serta meminta untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) karena diduga telah merugikan Negara, melakukan berbagai pelanggaran hukum, serta melakukan deforestasi yang memicu terjadinya rentetan bencana ekologis.
Berita Foto: Massa Pendukung Bubarkan Diri, Sorbatua Siallagan Belum Berhasil Dibawa Pulang - 25032024_AKSI-UNJUK-RASA_ABDAN-SYAKURO-4.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL melakukan aksi di depan Polda Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja Km 10,5 Nomor 60, Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Senin (25/3/2024). Dalam aksi tersebut, mereka menuntut untuk membebaskan tokoh masyarakat adat Sorbatua Siallagan serta meminta untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) karena diduga telah merugikan Negara, melakukan berbagai pelanggaran hukum, serta melakukan deforestasi yang memicu terjadinya rentetan bencana ekologis.
Berita Foto: Massa Pendukung Bubarkan Diri, Sorbatua Siallagan Belum Berhasil Dibawa Pulang - 25032024_AKSI-UNJUK-RASA_ABDAN-SYAKURO-2.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL mengangkat berbagai poster saat berunjuk rasa di depan Polda Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja Km 10,5 Nomor 60, Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Senin (25/3/2024). Dalam aksi tersebut, mereka menuntut untuk membebaskan tokoh masyarakat adat Sorbatua Siallagan serta meminta untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) karena diduga telah merugikan Negara, melakukan berbagai pelanggaran hukum, serta melakukan deforestasi yang memicu terjadinya rentetan bencana ekologis.
Berita Foto: Massa Pendukung Bubarkan Diri, Sorbatua Siallagan Belum Berhasil Dibawa Pulang - 25032024_AKSI-UNJUK-RASA_ABDAN-SYAKURO-3.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL terlibat adu mulut dengan aparat kepolisian saat berunjuk rasa di depan Polda Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja Km 10,5 Nomor 60, Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Senin (25/3/2024). Dalam aksi tersebut, mereka menuntut untuk membebaskan tokoh masyarakat adat Sorbatua Siallagan serta meminta untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) karena diduga telah merugikan Negara, melakukan berbagai pelanggaran hukum, serta melakukan deforestasi yang memicu terjadinya rentetan bencana ekologis.
Berita Foto: Massa Pendukung Bubarkan Diri, Sorbatua Siallagan Belum Berhasil Dibawa Pulang - 25032024_AKSI-UNJUK-RASA_ABDAN-SYAKURO-5.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Aliansi Gerakan Rakyat Tutup TPL merebus singkong saat berunjuk rasa di depan Polda Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja Km 10,5 Nomor 60, Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Senin (25/3/2024). Dalam aksi tersebut, mereka menuntut untuk membebaskan tokoh masyarakat adat Sorbatua Siallagan serta meminta untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) karena diduga telah merugikan Negara, melakukan berbagai pelanggaran hukum, serta melakukan deforestasi yang memicu terjadinya rentetan bencana ekologis.
Berita Foto: Massa Pendukung Bubarkan Diri, Sorbatua Siallagan Belum Berhasil Dibawa Pulang - 25032024_AKSI-UNJUK-RASA_ABDAN-SYAKURO-6.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Polisi mengawasi aksi demonstrasi dari balik pagar di depan Polda Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja Km 10,5 Nomor 60, Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Senin (25/3/2024). Dalam aksi tersebut, mereka menuntut untuk membebaskan tokoh masyarakat adat Sorbatua Siallagan serta meminta untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) karena diduga telah merugikan Negara, melakukan berbagai pelanggaran hukum, serta melakukan deforestasi yang memicu terjadinya rentetan bencana ekologis.
Berita Foto: Massa Pendukung Bubarkan Diri, Sorbatua Siallagan Belum Berhasil Dibawa Pulang - 25032024_AKSI-UNJUK-RASA_ABDAN-SYAKURO-7.jpg
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Ketua Pengurus Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Jhontoni Tarihoran (kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat berunjuk rasa di depan Polda Sumatera Utara Jalan Sisingamangaraja Km 10,5 Nomor 60, Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Senin (25/3/2024). Dalam aksi tersebut, mereka menuntut untuk membebaskan tokoh masyarakat adat Sorbatua Siallagan serta meminta untuk menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) karena diduga telah merugikan Negara, melakukan berbagai pelanggaran hukum, serta melakukan deforestasi yang memicu terjadinya rentetan bencana ekologis.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan orang berasal dari Kabupaten Simalungun yang berunjukrasa di depan pintu masuk Polda Sumut akhirnya membubarkan diri setelah demo sejak pagi tadi.

Mereka membubarkan diri sekira pukul 19:00 WIB secara berangsur-angsur.

Meski bubar, mereka belum berhasil membawa pulang Sorbatua Siallagan, Ketua Komunitas adat Ompu Umbak Siallagan Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun, yang ditangkap pada Jumat 22 Maret kemarin.

Jhontoni Tarihoran, Ketua Pengurus Harian Aliansi Masyarakat Adat Nusantara mengatakan pihaknya sudah bertemu dengan pihak Kepolisian, tapi tuntutan mereka tak dituruti.

Mereka cuma dipertemukan dengan pria berusia 65 tahun yang sudah dijebloskan ke penjara.

"Semuanya apa yang kita tuntut mereka abaikan sebenarnya. Hanya saja tadi yang ada beberapa dikasih ruang untuk masuk ke Polda itu sebenarnya bukan dalam hal kasusnya ini, tapi hanya untuk bertemu dengan pak Sorbatua,"kata Jhontoni, Senin (25/3/2023) malam.

Massa yang sudah berdemo dua kali di Polda Sumut akan kembali berunjukrasa hingga ketua adatnya dibebaskan.

Sebab, tuntutan mereka supaya Sorbatua dibebaskan tanpa syarat belum dipenuhi.

Masyarakat menduga kuatnya persekongkolan antara Kepolisian dan PT Toba Pulp Lestari (TPL) begitu kuat.

Massa juga meminta supaya kementerian kehutanan supaya konsensi lahan PT TPL supaya dikeluarkan dari lahan masyarakat adat.

Menurut mereka, bukan masyarakat yang menggarap lahan TPL, melainkan perusahaan.

"Kemudian, tuntutan kita supaya kementerian kehutanan mengeluarkan konsensi TPL dari tanah tanah adat sehingga tidak terjadi lagi konflik seperti ini dan penangkapan seperti ini."

Diketahui, Sorbatua Siallagan, Ketua Komunitas adat Ompu Umbak Siallagan Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun ditangkap Polisi berpakaian preman, Jumat 22 Maret kemarin.

Saat dikonfirmasi, Polda Sumut membenarkan pihaknya telah menangkap paksa Sorbatua Siallagan, Ketua Komunitas adat Ompu Umbak Siallagan Dolok Parmonangan, Kabupaten Simalungun, Jumat (22/3/2024) kemarin.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, penangkapan berdasarkan Laporan Polisi (LP)/B/717/VI/2023/SPKT/Polda Sumatera Utara, 16 Juni 2023 dari laporan PT. Toba Pulp Lestari.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved