Pemilu 2024
PDIP Panen Kursi Limpahan dari PPP dan PSI yang Gagal ke Senayan, Berikut Daftar Lengkapnya
PDIP panen kursi limpahan dari PPP dan PSI yang gagal ke Senayan karena gagal menembus Senayan karena tak melampaui ambang batas parlemen 4 persen
Di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), caleg PDIP Rachmat Hidayat mendapatkan keuntungan dari kegagalan PPP.
Dengan begitu, PDIP menambah jumlah kursi di DPR RI.
Rachmat menggantikan caleg PPP Ermalena dengan 52.747 suara. Rachmat Hidayat yang berada di bawah Ermalena langsung mengisi posisi yang ditinggal.
Padahal, Rachmat cuma meraih 73.679 suara.
Maka dengan hilangnya kursi PPP di Dapil Pulau Lombok tersebut akibat tak lolos PT, maka yang akan masuk menempati kursi kedelapan DPR RI di Dapil pulau Lombok adalah PDIP.
2. Ina Ammania
Politisi PDIP Ina Ammania mendapatkan rejeki nomplok. Ia maju di Dapil Jatim III meliputi Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso.
Padahal PPP berhasil meraih satu kursi DPR RI dari Dapil Jatim III atas nama caleg nomor urut 7 SY Anas Tahir.
Anas Tahir meraih suara 49.348 di Dapil Jatim III dan PPP berhasil meraih kursi nomor urut ke-5.
Namun, dengan gagalnya PPP menembus 4 persen, maka kursi PPP akan diganti oleh kursi kedua milik caleg PDIP yakni Ina Ammania.
Anas Tahir Caleg PDIP nomor urut 3 ini meraih 60.265 suara dan menjadi caleg dengan suara terbesar kedua di internal PDIP di Dapil Jatim III.
PDIP yang meraih 300.958 suara otomatis mengisi kursi ke-7 di Dapil Jatim III usai PPP gagal menembus 4 persen.
3. Banyu Biru Djarot
PPP juga akan kehilangan kursinya di Dapil Jatim VIII (Jombang, Mojokerto, Nganjuk, Madiun). Putri Bupati Jombang Mundjidah Wahab yakni Ema Ummiyatul Chusnah.
Ning Ema, sapaan akrabnya meraih 65.393 suara di Dapil Jatim VIII.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PDIP-masih-menjadi-urutan-teratas-peraih-suara-terbanyaks.jpg)