Sebentar Lagi Akan Ada Robot Bawah Laut di Danau Toba, Bisa Deteksi Bangkai Kapal yang Tenggelam
Beberapa sensor dan peralatan yang akan dikirimkan ke Danau Toba dalam waktu dekat untuk riset bersama ini adalah meliputi:
TRIBUN-MEDAN.com - Sebentar lagi akan ada teknologi berbasis teknologi termutakhir, yaitu ocean & subsea robotic dan artificial intelligence (AI) di kawasan Danau Toba.
Hal ini terungkap usai kerja sama Institut Teknologi Del dengan Hidrokinetik dari Malaysia. Tujuannya, untuk mendirikan pusat Studi Maritim dan Kebumian Indonesia di Danau Toba.
Institut Teknologi Del dengan Hidrokinetik dari Malaysia untuk sudah menjalin kerja sama pada 9 Maret 2024.
Chief Technical Officer (CTO) dari Hidrokinetik, Mirza Hamza menjelaskan, teknologi eksplorasi dunia maritim tidak lagi berpaku kepada metodologi konvensional.
Penggunaan robot dan artificial intelligence (AI) dengan berbagai variannya telah mulai dilakukan untuk mengeksplorasi dan memetakan lautan di seluruh dunia.
Mirza juga menambahkan bahwa Hidrokinetik berkomitmen total untuk mengalokasikan peralatan ocean & subsea robotic ke IT Del, untuk melaksanakan riset bersama eksplorasi bawah air Kawasan Danau Toba.
Beberapa sensor dan peralatan yang akan dikirimkan ke Danau Toba dalam waktu dekat untuk riset bersama ini adalah meliputi:
- Single dan Multibeam Echosounder (pendeteksi kedalaman dan kolom air dari kedalaman 0 sampai maksimal 700 meter)
- Sub-bottom Profiler (pendeteksi lapisan-lapisan tanah di bawah dasar danau)
- Side Scan Sonar (pendeteksi rupa sedimen permukaan dasar danau), MRU (pendeteksi pergerakan)
- Tide Gauge (pendeteksi pasang dan surut muka air danau)
- Sound Velocity Profile (pendeteksi kecepatan arus dan temperatur air)
- robot wahana survey dan pemetaan otonomi (Unmanned Survey Vehicle)
Mirza Hamza mengatakan, riset bersama dengan menggunakan semua sensor canggih yang berbasiskan teknologi robotic dan AI ini akan sangat menarik karena untuk pertama kalinya.
Dari situ akan memperoleh data-data berharga tentang apa yang sebenarnya berada di bawah air Danau Toba.
"Jangan terkejut jika nantinya, dalam perjalanan riset yang berkelanjutan ini, kita mungkin saja akan menemukan objek-objek bawah air yang tidak pernah dideteksi sebelumnya,
seperti bangkai-bangkai kapal yang pernah tenggelam di Danau Toba yang bisa jadi telah berusia puluhan sampai ratusan tahun silam, bahkan mungkin juga kita dapat menemukan adanya jejak-jejak peradaban di masa lampau," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Niko Simamora, selaku Dosen dan inisiator kerja sama riset ini menyampaikan bahwa sebagai destinasi wisata Superprioritas di Indonesia, stakeholders KDT berkewajiban secara moral untuk menyediakan sebuah studi ilmiah mendalam tentang aspek-aspek kebumian yang sampai saat ini masih belum terungkap.
“Dengan data yang relatif minim, KDT secara teoritis diklaim sebagai danau vulkanis terbesar di dunia yang terbentuk setelah letusan Gunung Toba 75.000 tahun silam.
Bisa kita bayangkan, jika sebuah studi mendalam terkait aspek Geophysical & Geotechnical, Meterologi, dan Oseanografi dapat dilakukan bersama mitra yang berkompeten dan memiliki teknologi kebumian ini. Akan banyak sekali data dan informasi yang bisa dijadikan rujukan untuk mengakselerasi pengembangan KDT," jelasnya.
(*)
| KRONOLOGI Alex Iskandar Ayah Tiri Bunuh Alvaro Akhiri Hidup, Permisi ke Toilet Alasan Sudah Ngompol |
|
|---|
| MOMEN Alex Iskandar Akhiri Hidup Setelah Akui Bunuh Anak Tirinya Alvaro, Akui Perbuatan ke Polisi |
|
|---|
| KELAKUAN NAF Setelah Bunuh Janda Tua Gegara Ditagih Utang, Posting di Kafe, Dikenal Suka Foya-Foya |
|
|---|
| POLISI Sita Pakaian AKBP Basuki dan Levi di Kos, Barang Bukti Ungkap Penyebab Kematian Dosen Untag |
|
|---|
| KASUS KEMATIAN Bocah RAF Diduga Dianiaya Ibu Tiri, Ayah Sebut Jatuh Kamar Mandi, Ibu Kandung Curiga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/institut-del-tribunmedan.jpg)