Berita Viral
FAKTA-fakta Satu Keluarga Lompat dari Lantai 22, Tangan Diikat, Ayah Cium Kening Anak Sebelum Lompat
Kasus satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak, tewas bunuh diri dengan melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Penjaringan,
Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
Sehingga, kata Uyun, menjadi putus asa dan menganggap bahwa bunuh diri itu jalan keluar terbaik untuk mengakhiri penderitaan keluarga.
Secara mendetil, Uyun menduga sang ayah-lah yang berperan paling krusial untuk memengaruhi keluarganya agar mengakhiri hidup.
"Ayahnya kemudian menyebarkan pengaruh negatif bahwa kehidupan mereka akan sulit sehingga mungkin membangun keputusasaan bersama-sama," katanya.
Uyun juga menduga tidak adanya dukungan sosial dari tetangga keluarga tersebut bisa menjadi salah satu faktor untuk mengakhiri hidup.
Hal ini, katanya, dapat semakin menguatkan pikiran keluarga tersebut untuk mengakhiri hidupnya.
"Apakah mungkin keluarga tadi benar-benar terisolasi secara sosial dari lingkungannya sehingga mereka tidak mendapat dukungan dari lingkungan?
"Tetapi semakin menguatkan pikirannya sendiri untuk ide mengakhiri hidup dan melakukan semacam brain wash (cuci otak) terhadap keluarganya," kata Uyun.
Adapun pernyataan Uyun ini berkaca dari kasus lain yang sempat terjadi di Indonesia.
"Soalnya yang kasus lain seringnya anak-anaknya masih usia sangat muda kemudian diracun, dan orang tuanya bunuh diri," ujarnya.
Secara lebih umum, Uyun menjelaskan betapa pentingnya dukungan sosial dari warga sekitar agar meminimalisir seseorang untuk mengakhiri hidupnya.
Dia mengatakan dukungan sosial dapat dilakukan lewat bantuan finansial, psikologis, atau bantuan informasi.
"Misalnya jika ada anggota keluarga yang merasa stres atau cemas bisa diberi dukungan tersebut. Jika parah maka bisa diberi dukungan berupa informasi untuk datang ke profesional, mungkin bisa diantar ke psikolog atau psikiater," katanya.
Selain itu, Uyun juga mengatakan bahwa aktivitas-aktivitas yang dilakukan sebuah daerah dapat memengarhui faktor psikis dari seseorang.
Alhasil, dia mendorong agar masyarakat selalu mengadakan kegiatan positif di lingkungan tempat tinggalnya.
"Misal orang-orang yang tinggal di daerah yang memiliki aktivitas yang baik seperti pengajian, gotong royong, aktivitas bersama di masyarakat."
"Sehingga ketika ada masalah keluarga, maka tetangga atau keluarga dekat akan memberikan dukungan dan bantuan untuk mengurangi tekanan hidupnya," katanya.
DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Pembaca bisa menghubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email [email protected].
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/satu-keluarga-melompat-dari-atap-apartemen.jpg)